Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 272 Bagaimana Menghadapinya (2)

Mata Jenny terlihat sedikit ketakutan, Jenny tahu bahwa dia tidak boleh terlalu banyak berhenti bicara, kalau tidak, Michael akan mencurigainya. Maka dari itu Jenny dengan terburu-buru berkata: “Aku baru tahu tentang hal ini! Waktu Jason di tangkap, aku baru tahu tentang hal ini!”

Michael mengekerutkan keningnya, baru saja dia ingin bertanya, namun Jenny sudah membuka mulut. Jenny sudah memikirkan baik-baik apa yang harus dia katakanya. Hati Jenny sangat kacau, dia tidak bisa berbalik lagi, dia harus cepat-cepat menyakinkan Michael.

“Michael, dengarkan aku. Jason yang menyuruhku untuk membeli alat penekan jari itu! Dia menyuruhku membeli tanpa memberitahu untuk apa, aku juga tidak bertanya lebih lagi. Aku mengira bahwa dia akan menggunakan alat itu untuk bermain bersama dengan teman-temannya. Aku tidak mengira bahwa dia akan memakai alat itu untuk menyiksa Jasmine!” Jenny berkata dengan terburu-buru.

Michael merasa ada yang sedikit aneh. Michael masih belum bertanya namun mengapa Jenny sudah menjelaskan semuanya kepadanya?

Michael merasa ada yang tidak beres, namun dia tidak mengatakannya dan terus bertanya, “Apakah keluargamu tahu kalau Jason berbuat hal ini?”

Mendengar pertanyaan ini, Jenny merasa bahwa Michael sudah mempercayainya, Jenny harus terus meyakinkan Michael. Karena Jimmy dan Susan memang tidak tahu tentang masalah ini, Jenny berkata dengan penuh percaya diri, “Ayah dan ibu tidak tahu tentang hal ini, Jason tidak pernah memberitahu mereka. Kami tidak menyangka kalau Jason akan berbuat seperti ini.”

Jenny benar-benar tidak menyangka. Saat Jason memberitahunya tentang hal ini, Jenny sangat terkejut.

Michael menatap Jenny dan mengerutkan keningnya.

Sepertinya, kata-katanya bukanlah kebohongan. Michael menganalisis lebih lagi dan merasa bahwa Jimmy dan Susan benar-benar tidak tahu tentang hal ini. Tapi dia tidak tahu apakah Jenny tahu atau tidak.

Michael terus bertanya, “Kalau kamu tidak terlibat, mengapa polisi menangkapmu?”

Suara Michael sangatlah dingin, Jenny merasa tertekan dan menjawab dengan terburu-buru, “Michael, aku benar-benar tidak tahu!”

Julianie yang berada di samping Michael menambahkan, “Di alat itu ditemukan sidik jarinya.”

“Bukankah aku sudah bilang? Aku yang beli alat itu, pastilah ditemukan sidik jariku disana!” Jenny diam-diam merasa senang, untung saja dia sudah menyiapkan semua yang harus dia katakan, kalau tidak, semuanya akan terlihat palsu.

Kening Julianie mengkerut. Masalah ini, dia harus bertanya kepada Jason dan mencocokkan kedua pernyataan mereka. Tidak boleh ada kesalahan dalam masalah ini.

“Michael, percayalah padaku! Jasmine adalah adikku, bagaimana aku bisa menyakitinya?!” Jenny berkata dengan wajah memelas.

Mendengar kata-kata ini keluar dari mulut Jenny, Michael langsung mengkerutkan keningnya.

Michael ingat dengan jelas semua perbuatan Jenny. Tidak bisa menyakiti Jasmine namun dia mendekati Michael walaupun Michael sudah menikah dengan Jasmine.

Michael tertawa dengan dingin.

Saat dia ingin bertanya lagi, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu ruang tahanan.

Julianie membuka pintu dan terlihat para petugas yang bertanggung jawab akan masalah ini.

“Ada apa?” Julianie bertanya.

“Kepala, kami menemukan beberapa barang.” Seorang petugas berkata dan memberikan handphone yang ada di tangannya kepada Julianie.

Kening Julianie mengkerut dan mengambil handphone tersebut.

Di handphone tersebut berputar sebuah video.

Di dalam video tersebut terlihat wajah Jasmine dan terlihat kedua tangannya yang diikat. Setelah itu terlihat semua rekaman penyiksaan Jasmine.

Wajah Julianie menggelap, dan orang yang ada di dalam video tersebut pastilah Jenny.

Julianie memberikan handphone tersebut kepada Michael.

Melihat video tersebut, mata Michael seketika melebar, dan wajahnya memucat. Michael membuka suara video tersebut.

Seketika ruang tahanan tersebut penuh dengan suara teriakan Jasmine. Teriakannya membuat bulu kuduk Julianie berdiri dan membuat Michael terdiam, hatinya bagai di sayat-sayat oleh pisau.

Dan Jenny yang ada di samping, sudah tahu bahwa riwayatnya sampai di sini saja saat handphonenya masuk ke dalam.

Jenny sangat menyesal kenapa mereka merekam video tersebut! Kalau sudah begini, mau bagaimanapun, dia sudah tidak bisa membela dirinya lagi!

“Kepala, selain itu, mangkuk yang ada di dalam gudang tersebut, ditemukan sidik jari perempuan ini.” Petugas yang member handphone tersebut melaporkan.

Mendengar kalimat ini, kedua mata Michael beralih dari layar handphone ke mata Jenny. Mata Michael sangat merah.

Kalau bukan Julianie yang menahan tangan Michael, Michael pasti sudah membanting handphone tersebut ke lantai.

Kalau Michael membanting handphone tersebut sampai rusak, bagaiman bisa mencari bukti lain?

Setelah handphone yang ada di tangan Michael diambil oleh Julianie, Michael berjalan kearah Jenny dan menamparnya.

“Ini yang kamu katakan persaudaraan?! Bagaimana bisa di dunia ini ada perempuan sepertimu?!” Michael berkata dengan penuh amarah. Kedua matanya memerah, saat ini Michael benar-benar marah.

“Michael, maafkan aku, saat itu aku seperti kesurupan….” Jenny memohon kepada Michael. Perbuatan Jenny sudah di ketahui, sekarang dia hanya bisa mengaku dan meminta ampun.

Kalau Michael tidak peduli akan dirinya, kali ini dia akan benar-benar habis!

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu