Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 113 Aku Tidak Rela, Kamu Rela? (1)

Jenny tidak membiarkan dirinya mengeluarkan suara, dia pun menggigit bibirnya.

Michael dan Jasmine pergi membeli cincin, lalu sekarang mereka berdua akan pergi berlibur.

Apakah ini cinta lama yang bersemi kembali?

Yang paling penting adalah, Jasmine sekarang telah hamil.

Dia ingin mengatakan kalau anak yang dihamili Jasmine bukan anak Michael, tapi sedikit bukti pun susah dia dapatkan untuk bisa menjatuhkan Jasmine.

Jenny sangat tidak rela, dia berpikir, seharusnya dia sudah hampir bisa bersama dengan Michael, tapi rencananya malah rusak karena Jasmine yang terluka.

Bagaimana dia bisa rela?

Tapi harus bagaimana? Sekarang Jenny tidak punya cara lain.

Dia menangis sejenak, lalu ada satu nama yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Fiona He.

Hehe. Jenny merasa lucu, saat itu Fiona He tidak punya anak karena Jasmine, bahkan menjadi gila karena ini, Jenny terus merasa, kalau nantinya dia bersama dengan Michael, yang menjadi pengganggu adalah Fiona He.

Tapi Jenny juga tidak pernah mempermasalahkannya, tidak peduli seberapa cinta Michael terhadap Fiona He, Fiona He tidak lebih daripada orang gila.

Michael menyukainya, lalu kenapa, posisi Michael di kehidupan sosialnya tidak memungkinkan dia untuk menikahi orang gila.

Dan sekarang, dia bahkan tidak perlu sampai ke tahap itu pun sudah terkalahkan oleh Jasmine terlebih dulu.

Jenny sangat iri dengan Jasmine, di saat yang bersamaan, Jenny tiba-tiba merasa kasihan dengan Fiona He.

Walaupun dia gila karena Michael lalu apa yang dia dapatkan, Michael akhirnya juga tetap bersama Jasmine bukan?

Jenny tiba-tiba berpikir, kalau Fiona tahu akan hal ini, bagaimana ekspresinya.

Fiona punya hak untuk tahu, Jenny berpikir, masa karena dia gila, lalu tidak boleh beritahu dia, bahwa mantan kekasihnya itu sudah berpindah hati?

Mungkin karena mereka bernasib sama membuat Jenny tiba-tiba merasa kasihan kepada Fiona He, oleh karena itu dia memutuskan untuk memberitahukan hal ini kepada Fiona.

...

Setelah setengah hari berlalu, Michael dan Jasmine pun akhirnya tiba di kota tujuan mereka---kota H.

Turun dari mobil, Jasmine menarik nafas panjang.

Wah, udara yang sangat segar!

Jasmine tersenyum.

Michael dan supir sudah menurunkan koper dari mobil, dia pun membalikkan badannya dan berkata kepada Jasmine, "Yuk, istirahat dulu di hotel."

Capek karena perjalanan, Michael bisa melihat Jasmine yang kecapekan, sekarang dia juga sedang hamil, Michael tidak berani untuk ceroboh sedikit pun.

Kali ini dia membawa Jasmine keluar untuk sekedar menyegarkan pikiran dan membantu kepulihan tubuh Jasmine. Kalau keluar jalan-jalan malah membuat capek, tentu saja bukan tujuannya.

Jasmine juga mengerti kekhawatiran Michael, makanya walaupun dia ingin sekali langsung berjalan-jalan ke sekitar, tapi dia malah turut dengan Michael dan beristirahat di hotel.

Kamar hotel yang dipesan Michael adalah kamar studio yang sangat eksklusif.

Kamar itu memisahkan bagian luar dan bagian dalam, bagian luar ada ruang tamu, lalu kamar mandi, bagian dalam adalah kamar tidur dan dapur, di tengah-tengah kamar tidur ada sebuah ranjang king size, tiga orang yang berbaring pun tetap akan tersisa banyak, dan di ujung kamar ada sebuah balkon besar.

"Kamar ini sungguh bagus!" Jasmine terkejut dan tertawa.

"Baguslah kalau kamu suka." Michael berkata.

Sekarang Jasmine adalah objek perawatan bagi Michael, tentu semuanya harus menuruti kemauannya.

Jasmine menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang dan berguling-guling, tertawa riang.

Michael juga tersenyum melihat Jasmine begitu senang.

"Michael kamu kesini." Jasmine berkata dan membuka tasnya, mengeluarkan sebuah buku catatan, "Aku sudah menulis rencana jalan-jalan kita, ayo lihat!"

"Setiap hari hanya boleh pergi ke satu tempat saja." Michael berkata.

"Oke, aku juga tidak merencanakan banyak tempat." Jasmine tertawa.

Michael berjalan ke samping Jasmine.

"Kamu lihat, kita kesini dulu, lalu kesini..." Jasmine menunjukkan satu per satu tempat kepadanya, Michael tahu Jasmine sudah membuat banyak persiapan.

Dia mendengarnya dengan seksama.

"Lalu Sabtu kita harus kesini!" Jasmine menunjuk di bukunya, "Tempat ini hanya dibuka di hari Sabtu, lalu jumlah orang yang mengunjunginya akan dibatasi, kita harus bangun pagi dan pergi kesini!"

"Tempat apa itu kok aturannya aneh sekali?" Michael bertanya penasaran.

Lalu satu kata ini muncul di matanya.

"Surga."

"Fiuh." Michael tidak bisa menahan tawanya, "Hahaha, jadi kita mau ke istana dewa nih?"

"Bukan bukan, ini hanya namanya saja begitu." Jasmine memperkenalkan kepadanya, "Aku dengar berdoa dan meminta permintaan di kolam itu lumayan mujur, asalkan meminta berduaan pasti permintaan itu akan dikabulkan."

Jasmine selalu ingin meminta permintaan bersama dengan Michael, tapi sayangnya, beberapa tahun ini Michael tidak ingin keluar bersamanya.

Jasmine sedikit cemas melihat Michael, dia yang sekarang, apakah mau keluar bersamanya?

Michael mendengarnya dan menatap Jasmine.

Lalu berkata, "Oke, kita sama-sama pergi berdoa."

Jasmine merasa hatinya seperti ada kembang api yang indah.

Dia akan pergi berdoa bersama Michael.

Dia akan bersama Michael selamanya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu