Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 173 Kecelakaan(1)

Itu adalah ingatan yang paling mengharukan dalam hidupnya.

Sejak Nenek Fu datang kerumah mereka dan memerintahkan Bibi He untuk mengurusi semuanya. Hubungan Michael Fu dan Jasmine Lo pun perlahan menjadi hangat.

Beberapa hari ini hubungan mereka berdua terasa sangat hangat dan begitu penuh perasaan.

Hati Michael Fu bahkan merasa agak menyesal. Kalau ia tahu semuanya akan begini, dan memberitahu Fiona He lebih awal, bukankah semua itu lebih baik?

Mereka juga tidak perlu terlalu banyak salah faham, terlalu banyak kesakitan.

Wajah Jasmine Lo yang awalnya memerah pun berubah menjadi pucat dan tak berdarah lagi setelah tersakiti sebegitu lama.

Ini butuh berapa lama sampai bisa kembali merah, Michael Fu perlahan menghela nafas.

Tapi seiring itu, Michael Fu kembali punya harapan.

Lagipula hari setela ini masih panjang, bukankah begitu?

Dia punya banyak waktu untuk memanjakan Jasmine Lo.

Kalau ingat ini semua, Michael Fu tidak bisa menahan senyumnya.

Jasmine Lo memakan buah yang ada diatas meja, hatinya pun penuh dengan perasaan puas.

Dia hanya ingin hidup dengan sederhana,tidak meminta yang lain.

Dan sekarang, hidup yang seperti itu sudah ada dihadapannya. Apalagi yang bisa membuatnya tidak puas?

Michael Fu melihat sebentar acara di TV dan melirik Jasmine Lo yang ada disampingnya, dan tiba-tiba bicara,”Sekarang masalah sudah diselesaikan,bukankah kita sudah harus melanjutkan untuk belajar?”

Jasmine Lo tidak menyangka Michael Fu akan bertanya seperti ini dan langsung tertegun.

“Kita pasti akan jadi orang tua yang baik.” Michael Fu melihat Jasmine Lo yang tertegun pun hatinya merasa hangat, ia tidak bisa berhenti tersenyum.

Wajah Jasmine Lo mulai memerah.

“Iya.” Tidak lama Jasmine Lo menjawab pelan.

Mereka pasti bisa menjadi sepasang orang tua yang baik. Masa kecil mereka berdua tidak bahagia karena keluarga mereka yang hancur, jadi mereka tidak akan membiarkan anak mereka merasakan hal yang sama.

Jasmine Lo dan Michael Fu saling menatap satu sama lain, sorot mata mereka penuh kehangatan.

.......

Fiona He sudah memutuskan.

Dia adalah orang yang akan melakukan apapun yang ia inginkan. Tapi sayang, dua hari ini dia tidak menemukan kesempatan yang pas.

Hati Fiona He semakin tegesa, ia harus segera menyingkirkan Bibi He. Baru dia punya kesempatan kembali melaksanakan rencanya terhadap Jasmine Lo.

Sekarang satu minggu itu tinggal berapa hari lagi, ini membuat Fiona He semakin terburu-buru.

Setiap hari ia mengawasi sikap Bibi He seperti ini, takut ia memberitahukan tentang masalahnya kepada orang lain dan ini benar-benar membuatnya hampir gila.

Hari yang mendebarkan seperti ini benar-benar membuat Fiona He tidak sanggup lagi.

Akhirnya Fiona He memutuskan, kalau memang tidak punya kesempatan berati ia harus menciptakan kesempatan.

“Bibi,apa kau bisa naik sebentar?”

Fiona He berdiri dipintu tangga lantai dua, dan berteriak ke Bibi He yang berada dilantai bawah.

Bibi He sedang menyiapkan makan siang untuk Fiona He, setelah ia mendengar Fiona emanggilnya ia langsung naik keatas.

“Ada apa?” Bibi He melihat Fiona He, dimatanya tersirat keraguan.

Dia benar-benar tidak bisa memutuskan, apa dia pelu memberitahu Michael Fu tentang kelakuan Fiona He.

Walaupun dia sudah berjanji pada Fiona He, tapi dia benar-benar khawatir Jasmine Lo akan terjadi apa-apa.

Kalau terjadi apa-apa pada Jasmine Lo, pasti dia akan merasa dirinya yang paling bersalah.

Tapi kalau Fiona He benar-benar tidak punya maksud seperti itu lagi, dan dia masih mengatakan hal itu, bukankah itu juga akan menyakiti Fiona He?

Bibi He mengikuti Fiona He masuk ke kamar, ia melihat Fiona He ingin menyuruhnya untuk membantunya membuka sebuah plastik.

Fiona He sedang membereskan kopernya.

Bibi He melihat situasi ini, ketidaktenangan didalam hatinya pun perlahan berkurang.

Fiona He sudah ingin pergi, Bibi He mengatakan pada dirinya sendiri. Jadi ia tidak perlu lagi memberitahu masalah ini.

Bibi He membantu Fiona He memegang plastik, dan tiba-tiba bicara,”Kau lebih baik pindah secepatnya. Kalau sudah pindah, aku tidak akan memberitahukan tentang hal itu kepada tuan muda.”

Mata Fiona He berbinar, hatinya kembali ragu. Tapi semua itu cepat ia tepis.

Bibi harus mati, masalah ini tidak ada jalan keluar lain. Fiona He berfikir dingin.

Target akhirnya adalah melukai Jasmine Lo. Kalau Bibi He masih hidup, nanti kalau ia ingin bergerak lagi ia pasti akan direpotkan.

Kalau ingin menyalahkan, ia harus menyalahkan Jasmine Lo, fikir Fiona He. Kalau bukan karena Jasmine Lo selalu bisa menghindar dari semua rencananya, kau juga tidak perlu mati.

Fiona He melihat Bibi He yang sedang membantunya memegang plastik dengan tulus itu pun bergumam dalam hati.

Semua ini, karena salah Jasmine Lo !

Didalam hati Fiona He sangat membara, tapi diluar ia masih berbicara dengan ramah,”Aku sudah tahu Bibi, masalah kemarin adalah salahku. Aku akan pindah secepatnya.”

Bibi baru bisa menghela nafas, nada bicaranya juga menjadi pelan,”Walaupun tuan muda tidak bersamamu, dia juga tidak akan merugikanmu."

“Ini aku tahu.” Fiona He tersenyum .

Apa dia peduli Michael Fu akan memberinya apa ?

Tapi bukan! Dia hanya menginginkan cinta dari Michael Fu saja !

Yang dia mau adalah cinta Michael Fu, dia tempat yang ada disamping Michael Fu!

Dan hanya dengan menyingkirkan Jasmine Lo, semua ini cepat ataulambat akan menjadi miliknya.

“Sudah beres. Kalau kau masih punya hal lain untuk ku bantu bereskan, kau bisa memanggilku lagi.” Bibi He menyimpul plastik itu lalu meletakkannya disamping sebuah kotak.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu