Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 128 Siapa Sesungguhnya yang Berada di Sampingmu (2)

Saat Michael Fu untuk pertama kalinya setuju dirinya menggunakan produk yang berpasangan begitu, Jasmine Lo juga otomatis merasa sangat tersanjung karena diperhatikan dan dikasihi.

Oleh karena itu hari itu begitu tiba di rumah, mereka berdua langsung mengganti gelas yang biasa mereka pakai dengan gelas baru ini.

Tapi tak disangka, gelas ini belum dapat menjadi saksi seberapa panjang cinta antara Michael Fu dan Jasmine Lo, masih belum sempat melakukan banyak demi cinta mereka, sudah duluan menjadi martir di tangan Fiona He.

Kalau dibilang Michael Fu sedikitpun tidak sakit hati, itu tidaklah mungkin.

Tapi Michael Fu berusaha menahan diri, hanyalah sebuah gelas, paling-paling beli lagi sepasang, begitu pikirnya.

Dia merasa tidak ada gunakan demi hal begini marah kepada Fiona He, bisa-bisa memicu penyakitnya datang.

Sebab itu Michael Fu mengendalikan nada suaranya, berusaha dengan lembut berkata, “Kamu kenapa, Fiona, tiba-tiba membanting barang-barang?”

Fiona He selesai membanting gelas di tangannya, sesaat juga tidak berhasil menemukan benda lain untuk dia banting lagi.

Fiona He berhenti, mata merahnya menatap Michael Fu, sorot matanya penuh dengan kesedihan dan kemarahan, dengan suara bergetar berkata, “Michael Fu, katakan padaku, apakah betul kamu sudah memiliki wanita lain.”

Michael Fu mendengar Fiona He bertanya demikian, sedikit membelalakkan matanya, tapi dengan cepat menjadi tenang kembali.

Dia menyapukan pandangannya ke lantai ruangan yang penuh dengan pecahan barang yang dibanting, ternyata semuanya adalah barang-barang milik Jasmine Lo.

Tidak heran Fiona He bisa mengetahuinya.

Jasmine Lo sudah tinggal di rumah ini empat tahun lamanya, di mana-mana ada tanda-tanda Jasmine Lo tinggal di sana. Waktu Michael Fu membawa pulang Fiona He, dia tidak membereskan apapun sebelumnya, normal sekali kalau Fiona He mengetahui hal ini.

Waktu baru sampai rumah, Fiona He langsung dibawa oleh Michael Fu ke kamar tamu, tempat lainnya tidak ada waktu untuk dilihat dengan seksama, tentu saja tidak menyadari apapun.

Hanya saja, malam hari sebelum Michael Fu pulang, Fiona He bangun dari tidurnya dan merasa haus, turun untuk mencari air minum, baru saja masuk ke dapur, dia mendapati banyak barang-barang yang biasa dipakai oleh Jasmine Lo.

Bagaimanapun Jasmine Lo sering masuk ke dapur, banyak tempat terdapat barang-barang yang biasa dipakai olehnya, Fiona He dengan mudahnya mengetahui, ada sebagian barang-barang yang bisa dipastikan bukan milik Michael Fu.

Kemudian hati Fiona He mulai panas, dilihatnya barang apapun yang ada hubungannya dengan Michael Fu dibantingnya.

Baru saja dari dapur dilempar ke ruang tamu, Michael Fu pulang.

Menghadapi pertanyaan Fiona HE, Michael Fu sempat tidak tahu harus menjawab apa.

Sebetulnya demi menghibur dan menenangkan emosi Fiona He, Michael Fu tentu saja harus menjawab tidak, tentu saja tidak ada wanita lain.

Betapapun Michael Fu mencoba beberapa kali untuk membuka mulut dan berbicara, tidak tahu mengapa, semuanya tidak berhasil.

Kalau dia membuka mulut, maka bisa dibilang dia menyangkali keberadaan Jasmine Lo, terlebih lagi menyangkali identitasnya.

Michael Fu tidak sanggup melakukan hal itu.

Tampak jelas di mata Fiona He wajah Michael He yang kusut dan penuh keraguan.

Fiona He sambil tersenyum sedih mundur dua langkah.

“Aku sudah bilang, aku sudah bilang….” Senyum di wajah Fiona He membuat Michael Fu gelisah, “Aku berkata pada diriku sendiri, mengapa beberapa hari ini kamu terus bersikap dingin padaku, dan selalu melamun, kamu betul-betul sudah ada orang lain!”

Setengah berteriak Fiona He mengucapkan kalimatnya yang terakhir.

“Tidak ada!”

Melihat Fiona He mengeluarkan reaksi demikian, Michael Fu tidak tahan lagi segera berkata begitu.

Selesai mengucapkan itu, Michael Fu pun tercengang.

Selanjutnya dalam hatinya diliputi kesedihan yang mendalam.

Dia akhirnya tetap mengatakannya juga.

Kemudian tanpa memberikan banyak waktu untuk bersedih bagi Michael Fu, Fiona He langsung bertanya dengan tajam, “Tidak ada? Kalau tidak ada, barang-barang ini milik siapa!”

Michael Fu karena spontan tanpa pikir panjang, tidak sadar menjawab seperti itu, merasa sangat sedih, sorot matanya perlahan meredup, perasaannya mulai agak tenang.

“Milik seorang teman, dia ikut tinggal sementara di sini.” Michael Fu menjawab dengan suara rendah dan perlahan.

Jasmine Lo yang telah empat tahun tinggal di rumah tersebut, hanya dengan perkataan Michael Fu telah berubah menjadi tinggal sementara.

Status nyonya rumah bahkan telah berubah menjadi tamu.

Baru saja Michael Fu selesai berbicara, rasanya seperti dari mulut keluar sesuatu yang pahit.

Sesungguhnya terlalu pahit, sangat pahit, Michael Fu hampir saja tidak tahan, tapi dia masih melanjutan berbicara, “Keluarganya sedang ada masalah, tinggal sementara di sini untuk beberapa waktu, lewat beberapa lama lagi juga akan pindah ke luar.”

Fiona He mendengarkan dan mulai tenang.

“Tinggal sementara?” Dengan suara perlahan Fiona He berkata, “Sungguhkah? Kamu jangan bohongi aku ya.”

“Sejak kapan bahkan kamu pun tidak percaya padaku, Fiona.” Michael Fu di puncak keletihannya berkata, sudut bibinya menampakan sebuah senyuman pahit.

“Tidak, aku bukannya tidak mempercayaimu, Michael.” Fiona He segera menyangkalnya, “Bukannya aku tidak percaya padamu.”

“Kalau begitu jangan ribut lagi ya?” Michael Fu betul-betul tidak ada tenaga lagi untuk terus melanjutkan perdebatan dengan Fiona He.

“Michael, aku percaya kamu.” Fiona He maju beberapa langkah menghampiri Michael Fu dan memeluk pinggangnya, meletakkan wajahnya di pelukan Michael Fu, “Selain dirimu, siapa lagi yang bisa aku percaya.”

Nada bicaranya yang terakhir, membawa seberkas penyesalan dan menyalahkan diri sendiri.

“Makanya Michael, kamu jangan sekali-kali membohongi aku…Kamu tidak boleh membohongi aku…” Fiona He berkata sambil menghela nafas.

Michael Fu tidak berkata-kata lagi, hanya memeluk Fiona He, dan mengelus rambutnya.

Dia pada akhirnya tetap menerima Fiona He.

Sepanjang hidupnya ini, sepertinya dia berhutang terlalu banyak kepada Fiona He.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu