Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 155 Badai (2)

"Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh Fiona He yang membuatmu berbuat seperti ini kepadanya! Apakah kamu tahu semalam dia kesakitan sampai bagaimana! Apakah kamu tahu kamu hampir saja membunuhnya!" Michael bertanya dengan suara yang keras.

Melihat Michael yang begitu marah, hati Jasmine Lo semakin merasa kecewa.

"Katakan! Jelaskan! Mengapa kamu tidak berbicara!" Michael Fu terus berteriak.

Jelaskan! Jelaskan!

Michael Fu sangat berharap Jasmine Lo menjelaskannya, memberitahunya, bukan dia yang melakukannya, bagaimana mungkin dia melakukannya! ini hanyalah sebuah kesalah pahaman!

Tetapi Jasmine Lo terdiam sebentar, lalu dia menatap Michael Fu, dan berkata dengan pelan, "kalau aku mengatakan bukan aku, apakah kamu percaya?"

Selesai bicara, air mata Jasmine Lo mengalir, membasahi bulu matanya yang tadi diriasnya.

Tiba-tiba Michael Fu tidak berbicara lagi. Wajahnya suram, seperti sedang meneliti sebuah kejadian yang lebih besar lagi.

"Kalau begitu, kamu mengakuinya". Suara Michael Fu sangat rendah, seperti ketenangan terakhir sebelum badai.

"Bila kamu sudah mengira itu aku, mengapa masih bertanya lagi?" Jasmine Lo sekuat tenaga menahan suaranya yang bergetar, dia tidak ingin menunjukan sisi lemahnya di hadapan Michael Fu.

"Kamu jelaskan! mengapa kamu tidak jelaskan! Katakan! Keluarkan bukti bahwa bukan kamu yang melakukannya!" Suara Michael Fu kembali meninggi, dia benar-benar marah, mengapa Jasmine Lo menunjukan wajah bahwa dia yang di siksa bahwa dia yang dianiaya! Kalau bukan dia, mengapa dia tidak menjelaskannya!

"Kalau begitu kamu keluarkan bukti, bahwa aku yang melakukannya! Berdasarkan apa kamu mencurigai aku, berdasarkan apa kamu tidak mempercayai aku!" Jasmine Lo tidak dapat menahan diri lagi, Hatinya benar-benar terasa sakit, bahkan dia merasa dia akan tenggelam di dalam rasa sakitnya itu.

Hanya beberapa bulan yang lalu, Michael Fu memohon kepercayaan dirinya.

Tetapi sekarang, Michael Fu menggunakan nada meremehkan, mengejek dirinya!

Mengapa Michael Fu melakukan ini! Mengapa dia harus merasakan semua penderitaan ini!

"Semua bukti mengarah ke dirimu! Bagaimana kamu membuktikan bahwa dirimu tidak bersalah!" Michael Fu berteriak kepada Jasmine Lo, kemarahannya semakin menggelegar.

"Bukan aku bukan aku bukan aku! kalau aku berkata demikian apakah kamu akan percaya! Kamu mengatakan bahwa semua bukti menuju kediriku, kalau kamu tidak mempercayai aku mengapa masih bertanya kepadaku! mengapa kamu harus menyakitiku seperti ini! mengapa kamu selalu percaya kepada Fiona He dan tidak percaya kepadaku!"

"Aku lebih percaya mata kepalaku sendiri!"

Kata-kata Michael Fu ini, menghancurkan semua kemungkinan lain Jasmine Lo.

Jasmine Lo terdiam.

Michael Fu adalah orang yang sangat rasional.

Oleh karena itu, dia selalu memutuskan sesuatu berdasarkan pemikirannya, tidak gampang mempercayai orang lain.

Sekarang, walaupun hati Michael Fu meneriakkan bahwa bukan Jasmine Lo yang melakukannya, tetapi semua bukti menuju kepata Jasmine Lo, Michael Fu pun tidak dapat tidak mencurigainya.

Jasmine Lo menbuka mulutnya, tetapi tidak dapat berkata apa-apa.

Sekarang apa yang dia katakan ,apakah ada gunanya?

Jasmine Lo tidak tahu hati dan logika Michael Fu sedang bergejolak dengan hebat, yang di atahu hanya, Michael Fu tidak mempercayainya.

Sama seperti pernikahan ini yang sudah berjalan beberapa tahun, dia tidak mempercayainya.

Pemikirannya saat ini membuat Jasmine Lo kehilangan tenaga.

Dia tidak mengharapkan cinta dari Michael Fu lagi.

Tetap sekarang, apakah bahkan kepercayaan yang paling dasar dari suami istri pun Michael Fu tidak dapat memberikannya?

Jasmine Lo merasa lucu dengan pikirannya, kapan Michael Fu pernah mempercayainya?

Tidak pernah, sejak dulu tidak pernah!

Jasmine Lo merasa dirinya sangatlah lucu, dan akhirnya dia tertawa, tanpa dapat ditahan akhirnya dia tertawa semakin besar.

Tawa Jasmine Lo yang tiba-tiba itu membuat Michael Fu terkejut.

Lalu Michael Fu dengan penuh kebencian berkata :"Apa yang kamu tertawakan!"

"Aku sedang menertawakan diriku sendiri". Jasmine Lo menahan tawanya, tetapi senyum di wajahnya tidak dapat di sembunyikan, masih tetap seperti itu semua dapat terlihat jelas, "menertawakan diriku sendiri, yang selalu berharap kepercayaan dari dirimu".

Michael Fu terdiam sebentar.

Lalu bagaikan tanpa dipikirkan lagi, Michael Fu mengucapkan kata-kata yang membuatnya menyesal seumur hidup, "Apa yang dapat aku percayai, apa yang pantas membuatku mempaercayaimu".

"Ya, betul, tidak ada apapun yang dapat kau percayai dari diriku". Jasmine Lo tetap tertawa dengan datar, air mata di wajahnya terlihat sangat jelas di bawah cahaya.

Ini adalah penilaian dari seseorang yang dia percayakan untuk dilalui seumur hidup.

Tidak ada yang pantas untuk di percayai.

Satu kata ini membuat seluruh pengorbanan dan perbuatannya selama ini telah di sangkal, membunuh keberadaannya dan nilai dirinya selama ini sebagai istri.

Sebagai pasangan kekasih mungkin bisa tidak ada kepercayaan, tetapi harus ada cinta.

Tetapi sebagai pasangan suami istri boleh tidak ada cinta, tetapi harus ada rasa percaya.

Antara dia dan Michael Fu semuanya bersih, tidak ada apa-apa.

Kesadarannya akan hal ini membuatnya tidak dapat menahan dirinya untuk menyunggingkan senyum.

Sangatlah konyol, mengapa Michael Fu tidak tertawa?

"Di dalam hatimu, aku hanyalah orang yang bersalah". Jasmine Lo menatap Michael Fu, tatapannya sangatlah tenang.

"Michael Fu, kapan kita bercerai?"

Selangkahpun dia tidak dapat bergerak.

Tidak ada yang menopangnya untuk berjalan maju.

Dia sudah kalah, tetapi dia tidak tahu kalah terhadap apa.