Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 258 Penantian Yang Sangat Panjang, Kesakitan Yang Sangat Panjang... (1)

Fernando Fu terus menunggu keesokan harinya untuk menelpon Jasmine Lo, jadi dia sampai terbawa mimpi.

Tapi bagi Jasmine Lo,waktu berjalan dengan terasa begitu sangat lambat.

Kali ini Jasmine Lo pingsan semalaman.

Malam ini juga sebuah malam yang panjang, ditengah itu Jasmine Lo menjadi demam,tapi tidak ada orang yang memperhatikannya.

Jenny Lo yang melihat Jasmine Lo pingsan pun langsung kehilangan mood. Hari juga sudah malam, jadi Jenny Lo pun segera pulang kerumah.

Saat Jenny Lo beranjak,sepasang tangan Jasmine Lo sudah berlumuran darah. Tapi karena tenaga dari tangan Jenny Lo tidak seberapa, tulang jari Jasmine Lo tidak patah.

Tapi mana daging mana darah sudah tidak jelas lagi,berlumuran darah,juga sangat terasa menyakitkan.

Kali ini Jasmine Lo tidak berhenti bermimpi. Walaupun ia sudah tidak sadarkan diri, tapi tubuhnya benar-benar merasa kesakitan, kesakitan seperti ini benar-benar tidak bisa diabaikan oleh tubuhnya.

Walaupun ia terus-terusan bermimpi,tapi keesokan harinya saat ia terbangun, Jasmine Lo bahkan tidak ingat lagi apa yang ia mimpikan. Dia hanya merasakan kepalanya agak pusing dan tidak sadar dia sudah bermimpi apa, bahkan sudah melalui apa.

Jasmine Lo duduk terdiam sebentar,tangannya sudah mulai kebas. Dia bahkan sudah hampir tidak bisa merasakan tangannya lagi.

Air mata Jasmine Lo mulai mengalir pelan.

Dia tidak bisa melihat keadaan tangannya,tapi dari tangannya yang tidak bisa merasakan apa-apa itu,sepertinya tangannya sudah terluka sangat berat.

Terluka dengan sangat berat,dan entah nanti dia masih bisa main piano atau tidak?

Jasmine Lo berfikir sambil merasa sedih,saat dia kecil mimpinya adalah menjadi seorang pemain piano. Tapi karena Susan Tsu tidak setuju,jadi semua itu harus ia lupakan.

Tapi kalau nanti dia sudah tidak bisa main piano lagi. Dia harus bagaimana?

Sambil memikirkan itu,air mata Jasmine Lo pun kembali mengalir.

Tapi dia yang demam itu tubuhnya tidak punya tenaga sama sekali. Ditambah lagi sekarang dia baru saja tersadar dari pingsannya, dan sepertinya akan segera kembali pingsan.

Kesakitan ditubuhnya semakin menjadi, membuat kesadaran Jasmine Lo mulai menurun.

Saat Jason Lo masuk, Jasmine Lo sudah tidak sadarkan diri dan masih mengerutkan alisnya tegang, tetap berada dalam mimpinya yang panjang.

Jason Lo memanggil Jasmine Lo dua kali,Jasmine Lo hampir tidak punya reaksi.

Jason Lo mengerutkan alisnya,mengambil semangkuk air dan menyiramnya kewajah Jasmine Lo.

Jasmine Lo tiba-tiba tersadar,dengan lemas ia membuka matanya,dan menarik nafas panjang.

.......Ada apa?

Saat Jasmine Lo dipanggil lagi sampai bangun oleh Jason Lo,demamnya sudah semakin tinggi,membuat dia sudah agak tidak sadarkan diri.

Dia butuh waktu yang cukup lama sampai ia bisa benar-benar menyadari lagi, dia ada dimana dan sedang menghadapi apa.

Pandangannya melihat Jason Lo sudah agak berbayang.

Jasmine Lo bisa merasakan nafasnya yang mulai menghangat,tapi sekujur tubuhnya malah merasa kedinginan,

Dia ingin mememluk sekujur tubuhnya,tapi malah tidak bisa melakukan itu karena tangannya diikat.

Jasmine Lo tertegun dan baru menyadari kalau dia sudah diculik dan diikat, diculik oleh kakak kandungnya sendiri.

"Hemm, kalau belum mati jawab aku!" Jason Lo melihat Jasmine Lo,dengan tidak sabar ia berkata.

Jasmine Lo menengakkan kepalanya dengan susah payah,dia ingin bersuara,tapi tenggorokannya terasa sangat sakit dan tidak bisa mengatakan apa-apa.

"BUkankah kamu belum matiu?" Kata Jason Lo lagi,dan mulai memperhatikan JAsmine Lo dengan teliti dari atas sampai bawah."Wah,sepertinya kemarin permainan Jenny Lo lumayan."

Lalu,Jason Lo pun tertawa girang dan hampir mengeluarkan air mata. Lalu dia membungkukkan badannya melihat JAsmine Lo,dan dengan geram ia berkata,"Jasmine Lo, apa kau tau sekarang kau terlihat seberapa tragis?"

"Lihat keadaanmu sekarang,aku hampir tidak mengenalimu."

Sekujur tubuh JAsmine Lo penuh dengan bekas siraman air, gudabng pun terasa dingin, dengan begitu bajunya pun tidak bisa dengan cepat menjadi kering. Rambut Jasmine Lo masih lepek terkena siraman air Jenny Lo kemarin, juga dikarenakan siraman air Jason Lo barusan.

Wajahnya masih bengkak,karena tubuhnya yang demam, wajahnya pun memerah luar biasa. Sekali lihat pun bisa tau kalau tubuhnya sedang sangat tidak normal. Tapi yang Jason Lo fikirkan hanya Jasmine Lo yang terlihat tragis, dan tidak memperdulikan bagaimana keadaan tubuh Jasmine Lo.

Jasmine Lo menarik nafas berat,tapi tidak bicara sepatrah kata pun.

"Jasmine Lo... Jasmine Lo, saat MIchael Fu menangkapku, apa kamu pernah mengira kalau kamu akan punya hari ini! Tapi bukankah Michael Fu adalah orang seperti ini, yang pada akhirnya, bahkan istrinya sendiri tidak bisa ia lindungi dengan baik!" Jason Lo berteriak keras,dia sangat membeci Michael Fu. Kali ini dia sudah bisa menangkap Jasmine Lo, jadi dia akan membalas semuanya pada Jasmine Lo. Dia akan membalas semuanya,dan tidak akan membiarkannya hidup tenang!

Dia pernah mendapat perlakuan seperti apa dari Michael Fu, kali ini, dia akan membalasnya 10 kali lipat kepada Jasmine Lo!

Sebenarnya Jason Lo ditangkap Michael Fu kali itu, Michael Fu mempertimbangkan kalau Jason Lo adalah saudara Jasmine Lo, oleh karena itu dia tidak terlalu melakukan apa-apa.

Tapi kali ini Jason Lo malah melihat itu tanpa mempertimbangkan apa-apa,jadi dikepala Jason Lo setiap hari hanyalah bagaimana caranya ia bisa membalas Michael Fu. Semakin hari semakin ia merasa bahwa penangkapan kali itu adalah tentang dirinya yang sedang di dzhalimi habis-habisan.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu