Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 102 Tidak Menyulitkanmu kan? (2)

Michael Fu yang menyebalkan, dia tiba-tiba bertanya apa! Membuat ia merasa sangat malu! Jasmine Lo menggumam dalam hatinya dan langsung melotot kearah Michael Fu.

Micahel Fu tersenyum melihat Jasmine Lo memelototinya, ia tidak merasa pelototan ini punya ancaman apapun. Sebaliknya ia malah merasa itu lucu, membuat moodnya menjadi bagus.

“Kau merasa itu lumayan ya?” Michael Fu tahu tadi Jasmine Lo tidak mendengar dengan baik maksud pertanyaannya jadi ia menjawab dengan jawaban yang sudah sering ia katakan, tapi ia berpura-pura tidak tahu dan ingin menjahili Jasmine Lo.

Mendengarnya, wajah Jasmine Lo memerah seperti buah apel yang sudah masak. Tapi dia tidak punya cara lain untuk menghindar dari kalimat Michael Fu.

Kalau ia bilang ”tidak.”, bukankah ini menjadi jawaban juga untuk Michael Fu terhadap perhatian yang ia berikan selama ini? Atau aku bilang saja kalau aku tidak mendengar dengan baik pertanyaannya?

Segala sesuatu bisa membuat Michael Fu menjadi marah!

Jasmine Lo hanya bisa menunduk dan tidak menjawab, sedangkan Michael Fu merasa ini sangat lucu.

“Aku tahu kau merasa nyaman, tapi tidak cukup nyaman.” Michael Fu berhenti menjahili Jasmine Lo, dan bicara dengan serius,”Seharusnya kau sedikit mempercayaiku, Jasmine.”

Setiap malam mereka melakukan banyak hal bersama, walaupun mereka bersama demi anak, tapi kalau bisa membuat mereka berdua merasa lebih nyaman, bukankah itu lebih baik?

Lebih mempercayaiku, serahkan semuanya padaku, biarkan aku membahagiakanmu.

Jasmine Lo mengerti apa yang dimaksud Michael Fu, telinganya pun menjadi merah.

Jasmine Lo menunduk dan terdiam sebentar, kemudian menganggukkan kepala.

Apa-apaan, mengatakan hal seperti itu dengan nada seperti ini bukankah tidak sesuai! Bagaimana dia bisa menolaknya!

Tapi Michael Fu memang tidak memberi kesempatan Jasmine Lo untuk menolak, jadi ia tidak akan memberinya celah sama sekali.

Setelah sarapan, Michael Fu bersiap pergi ke kantor.

Wajah Jasmine Lo yang sempat menghangat belum hilang, melihat Michael Fu bersiap pergi, ia datang membawakan dasi dan berdiri di hadapan Michael Fu memakaikan dasi untuknya dengan teliti.

Michael Fu menatap Jasmine Lo yang sedang fokus dan berdiri dihadapannya itu.

Jasmine Lo menguncir renggang rambutnya, rambut-rambut halus dan kecil menempel cantik dikeningnya yang bercahaya.

Inilah hidup yang ia inginkan, Michael Fu bergumam didalam hatinya.

Setelah dasi selesai dipakaikan, Jasmine Lo juga membenarkan jas Michael Fu. Melihat lelaki tegap yang ada dihadapannya, tampan juga tinggi, senyum Jasmine Lo pun mengembang.

“Saat menyetir kau harus hati-hati ya.” Ucap Jasmine Lo kepada Michael Fu sambil tersenyum.

“Apa pagi ini kau sudah minum obat?” Michael Fu menatap Jasmine Lo dan bertanya dengan perhatian.

“Iya, sudah.” Jasmine Lo menganggukkan kepala.

Itu semua adalah obat herbal untuk menjaga kesehatan, setelah Bibi selesai merebusnya ia akan memberikannya pada Jasmine Lo. Walaupun sangat pahit, tapi Jasmine Lo harus tetap menghabiskannya.

Demi diri sendiri, juga demi si bayi. Jasmine Lo mengatakan pada dirinya sendiri.

Lalu Jasmine Lo melihat Michael Fu mengambil sebuah permen dari kantongnya, dan meletakkannya kedalam tangannya.

Jasmine Lo mengambil permen, hatinya penuh dengan keterkejutan, tidak lama ia baru tersadarkan.

“Pahit kan.” Michael Fu mengelus rambut Jasmine Lo,”Setelah makan ini, tidak akan terasa pahit lagi.”

Michael Fu berhenti sebentar dan melanjutkan kalimatnya,”Maaf sudah menyulitkanmu.”

Jasmine Lo menggenggam permen, menundukkan kepala dan perlahan menganggukkan kepala.

“Aku pergi kerja dulu ya.” Michael Fu tersenyum, lalu beranjak keluar dan menutup pintu.

Jasmine Lo tertegun melihat Michael Fu berjalan keluar, dan lebih tertegun melihat permen yang ada ditangannya.

Kemudian dia membuka bungkus permen, pelan-pelan memasukkan permen kedalam mulutnya.

Manis terasa merasuk ke lidahnya.

Jasmine Lo merasakan rasa manis ini, tidak lama air matanya pun mengalir.

Ini adalah apa yang bisa ia khayalkan, paling besar, dan paling membahagiakan.

Dia tidak meminta lebih lagi.

Saat dia merasa kepahitan, sebuah permen sudah cukup.

……

Michael Fu masuk ke kantor, keluar dari lift, kebetulan melihat Jenny Lo masuk ke dalam ruangannya.

Michael Fu melihat punggung Jenny Lo, tiba-tiba teringat hal yang ia minta kepada Nicki untuk di cari tahu.

Saat Michael Fu sedang memikirkan itu, handphonenya pun berbunyi. Dan saat dia lihat, kebetulan sekali itu adalah Nicki.

Menyadari instingnya, Michael Fu pun mengangkat alis dan segera mengangkat telpon.

“Halo?”

Dari seberang terdengar suara berat Nicki, mengatakan yang sebenarnya dengan tenang: “Michael, kebenaran sudah ku pastikan. Jasmine Lo bukan anak kandung Susan Tsu.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu