Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 31 Apakah dia keterlaluan (1)

Di tengah malam, Michael Fu melaju pulang kerumahnya, baru saja ia memasuki komplek ia melihat lampu kamar menyala, hatinya muncul suatu perasaan yang tak bisa di ungkapkan, kehangatan.

Tiga tahun menikah dengan Jasmine Lo, dan 3 tahun ini, setiap ia pulang kerumah, lampu kamar selalu menyala, dan banyak kali, Michael Fu sering berpikir, di tiga tahun kehidupan pernikahannya, apakah dia bersikap terlalu keterlaluan?

Jasmine Lo sebenarnya berusaha membuat hubungan mereka baik, berusaha menjadi istri pantas. Tapi ia terus berpikir Jasmine Lo sedang berpura-pura, kalau bukan berpura-pura, kenapa pada saat itu ia pergi tanpa pamit, kenapa harus meninggalkannya, ia tak percaya Jasmine Lo tak menyukainya.

Michael Fu dengan kegelisahannya membuka pintu, dia sadar mencari bayangan Jasmine Lo, tapi dirinya hanya melihat Bibi He.

Bibi he pulang sangat malam, beberapa hari yang lalu ia pulang kampung karena masalah keluarga, jadi bibi izin, setelah semuanya selesai ia kembali ke rumah, melihat tuan rumah kembali, bibi He tersenyum menyapa, " Tuan, anda kembali, mau makan apa?"

Raut wajah Michael Fu berantakan, hatinya memikirkan Jasmine Lo, begini malam, Jasmine Lo masih di luar, berencana tak pulang?

Benar saja, ia masih memikirkan, dirinya memperlakukan Jasmine Lo terlalu berlebihan, tapi sekarang, sepertinya ia terlalu banyak berpikir.

"Jasmine dimana? sudah pulang?" Michael Fu bergumam.

Bibi He merasa ada yang tak beres dengan tuan rumah, tapi dia tidak melihat nyonya, cuma bisa menggeleng, " Tuan, aku baru saja kembali, mungkin nyonya sudah kembali tapi keluar membeli barang"

Michael Fu menggerakkan tangan membuat sebuah gerakan, memotong penjelasan bibi he, " kunci pintu, bila Jasmine Lo pulang malam ini, aku tak mengizinkannya, tidak boleh membuka pintu untuknya. dia begitu suka tak pulang kerumah, aku menghukumnya."

Selesai berbicara, Michael Fu naik ke lantai atas.

Bibi He tak berdaya menghela nafas, Tuan dan nyonya hubungan mereka begitu buruk, bagaimana tak berubah sedikitpun.

Michael Fu naik ke kamar, mandi lalu duduk di kamar merokok, dia berada di dalam kegelapan, tak bisa melihat raut wajahnya, tangannya memegang hp, menatap nama Jasmine Lo.

Menatapnya untuk apa?

Michael Fu diam-diam menggerutu, apakah dirinya harus menelpon wanita ini, memikirkannya di luar sana sedang apa, bukan kah dia sangat hebat dalam menggoda, mungkin saja dia sedang menggoda pria lain.

Memikirkan Jasmine Lo sedang bersama pria lain, raut wajahnya berubah dingin.

Bila Jasmine melakukan itu, ia tak akan membiarkan nya, ia akan terus tak memperdulikannya.

Dan Jasmine Lo duduk di dalam mobil, mobilnya berhenti di luar pemakaman.

Di tengah malam, tak mungkin ada orang dipemakaman, dan mungkin penjaganya pun tak ada. Jasmine Lo dari dulu takut, dari kecil hingga dewasa ia takut melihat film horor, dan tak bisa mendengar cerita hantu. tapi sekarang, dia berusaha memberanikan diri berada disini.

Michael menyuruhnya menjaga kuburan anak itu, hanya bila ia bisa, ia akan memberinya 14miliar. Jasmine Lo membuat persiapan di hatinya, dia ragu, apakah harus keluar dari mobil.

Jasmine Lo tak tahu dia sudah duduk berapa lama di mobil, saat dia akhirnya memutuskan menyanggupi permintaan Michael Fu, dia membawa hp nya hendak menelpon Michael Fu, tapi Michael Fu tak bisa di hubungi.

Akhirnya, Jasmine Lo mengirim pesan kepadanya.

Tak sampai 30 kata, pesan berhasil dikirim, Jasmine Lo keluar dari mobil, dengan lampu hp nya, berjalan ke pemakaman.

Sebenarnya ia sangat takut, tubuhnya bergetar, mendengar suara serangga, hatinya bergetar, ingin mundur, dan pergi dari sini.

Jasmine Lo tak mengerti, kenapa dirinya harus sampai disini hari ini, kenapa harus memaksa dirinya.

Dari dulu, ia hanya memikirkan kehidupan yang sederhana, tapi sejak berhubungan dengan Michael Fu, dari saat masih muda, mengenal dan menyukai Michael Fu, hidupnya berganti, berganti menjadi yang bukan ia ingatkan.

Angin berhembus terasa dingin, Jasmine Lo mengenggam bajunya.

Akhirnya sampai.