Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 194 Bahaya datang menghampiri (1)

Saat terdengar suara ketukan di kaca jendela mobil, Jasmine Lo sedikit penasaran.

Siapa yang bisa berjalan di jalan raya?

Tetapi ketika melihat ke luar, Jasmine Lo lumayan paham.

Ternyata jalanannya terlalu ramai, dan kendaraan mereka terhenti di dekat trotoar.

Apakah pria ini memerlukan bantuan? Ia tidak sedang melakukan promosi penjualan bukan?

Jasmine Lo mulai berpikir yang tidak-tidak.

Namun ketika Michael Fu menurunkan jendela mobilnya, Jasmine Lo justru melihat mulut senjata api di luar jendela, membidik tepat ke arah celah jendela mereka.

Lalu, tanpa berpikir panjang, Jasmine Lo langsung berteriak: "Michael awas!"

Tak lama kemudian, suara pistol terngiang di telinga Jasmine Lo.

Saat itu, jantung Jasmine Lo hampir berhenti berdetak.

Semua indranya, semua pikirannya hilang begitu saja.

Hanya satu yang dipikirkannya —— Michael tidak apa-apa bukan?

Suara tembakan itu masih berdengung di telinga Jasmine Lo, masih membuatnya sedikit melongo, tangannya hanya memegang erat ujung baju Michael Fu.

Michael Fu, Michael Fu!

Jasmine Lo ingin memanggilnya, namun tidak dapat mengeluarkan suaranya.

Setelah itu, Michael Fu langsung memeluk Jasmine Lo, menggunakan tubuhnya untuk melindungi Jasmine Lo, kemudian dengan cepat menekan tombol untuk menutup jendela mobil.

Pada saat Michael Fu menurunkan kaca jendelanya ia tidak membukanya terlalu banyak, oleh sebab itu tindakannya untuk menutup jendela bisa dilakukannya sangat cepat.

Kaca jendela mobil segera menutup, suara tembakan berikutnya kembali terdengar dan terhadang oleh jendela mobil.

Mobil Michael Fu dilengkapi dengan kaca anti peluru, demi mencegah terjadinya kejadian seperti hari ini, namun Michael Fu tidak menyangka, setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya kaca ini berguna juga.

Peluru menghantam di atas kaca, kemudian menjadi hening.

Orang itu pun langsung meninggalkan mereka, sebelum pergi ia mengatakan sesuatu, meskipun dipisahkan oleh kaca, Michael Fu dapat mendengarnya dengan sangat jelas.

"Anggap saja kamu sedang beruntung, Michael Fu."

.........

Lantaran terdengar suara tembakan, orang-orang yang berada di jalan berlarian dengan panik.

Tangisan, teriakan, suara seperti apapun ada di sana.

Jalanan sangat ramai, jarak antar kendaraan benar-benar dekat dengan satu sama lain, orang yang berlalu-lalang pun harus berkerumun.

Mendadak terjadi kejadian ini di sekitar mereka, mereka pun ketakutan.

Mereka semua adalah rakyat biasa, siapa yang benar-benar pernah melihat senjata api asli!

Sekejap, terdengar teriakan di mana-mana, orang-orang melarikan diri ke segala arah, suasana kisruh tersebut memberi sang pembunuh kesempatan untuk meloloskan diri, sosok yang memakai kacamata hitam itu dengan cepat menghilang dalam kerumunan.

Michael Fu hanya melihat ke arah di mana dia menghilang, lalu segera mengalihkan perhatiannya kembali ke Jasmine Lo.

Jasmine Lo juga merupakan salah satu dari orang-orang yang belum pernah melihat senjata api sungguhan seumur hidupnya, sekarang ia masih sangat terguncang, namun yang membuatnya ketakutan adalah, ada darah segar mengalir keluar dari bahu kanan Michael Fu.

Tetapi sebelum Jasmine Lo berbicara dengan bibirnya yang bergetar, suara tenang Michael Fu sudah terdengar di telinga Jasmine Lo.

"Kamu tidak terluka kan?"

Michael Fu dapat melihat kondisi Jasmine Lo sangat tidak baik, oleh karena itu ia tidak lagi menunggu jawaban Jasmine Lo, dan segera memeriksa keadaan Jasmine Lo.

Mengetahui selain rambut Jasmine Lo yang berantakan karena keributan tadi, ia tidak terluka sedikitpun, Michael Fu baru bisa tenang.

Tubuh Jasmine Lo bergetar terus-menerus, Michael Fu memeluknya dengan lembut, mengatakan: "Sudah tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa. Jangan takut Jasmine, tidak ada apa-apa, ada aku di sini."

Setelah sekian lama, akhirnya Jasmine Lo menemukan suaranya kembali, kemudian menyadari darah yang keluar dari lukanya sudah menodai seluruh bagian bahunya, Jasmine Lo berkata dengan gemetar: "Michael, Michael kamu terluka! Kamu mengeluarkan banyak darah! Bagaimana ini, harus bagaimana......."

Jasmine Lo sangat jarang bisa sepanik ini, Michael Fu memandang Jasmine Lo yang sudah tidak bisa memikirkan apa-apa namun tergesa-gesa, membuat hatinya menjadi lemah.

"Aku tidak apa-apa, Jasmine." Michael Fu menghibur Jasmine Lo dengan suara yang lembut, "Pelurunya hanya melukai bahuku saja."

Pada saat Jasmine Lo melihat moncong pistol, Michael Fu juga melihatnya.

Tetapi sebelum Michael Fu melihat senjata api itu ia sudah merasa ada yang tidak beres, tubuhnya secara naluriah telah bersiap untuk melakukan tindakan pencegahan, jadi di saat dia melihat mulut pistol, Michael Fu sudah mulai menaikkan jendelanya.

Pembunuhnya tidak menyangka reaksi Michael Fu bisa secepat itu, karena terkejut, tembakannya pun menyimpang.

Selain itu saat Michael Fu melihat moncong senjata api tersebut respon pertamanya adalah harus melindungi Jasmine Lo terlebih dahulu, jadi ketika ia berbalik, peluru tidak akan mengenai bagian vital, melainkan bahunya.

Saat itu kaca jendela mobil sudah tertutup sepenuhnya, tidak meninggalkan celah apapun lagi.

Timah panas itu pun berhantaman dengan jendela mobil, yang dilakukan Michael Fu hanyalah melindungi Jasmine Lo di pelukannya.

Michael Fu tidak mengerti mengapa dia melakukannya, tetapi tindakannya ini sama sekali tidak ia pikirkan lagi, ini merupakan reaksi naluriah tubuhnya. Dia tidak ingin Jasmine Lo terluka.

Beruntung, jendela mobilnya sangat kuat, setelah dihujani oleh peluru, masih tidak pecah.

Setelah tidak terdengar suara tembakan lagi, Michael Fu segera mendongakkan kepalanya, dan mendengar suara rendah yang mengatakan "Anggap saja kamu sedang beruntung."

Pembunuh itu segera menghilang dari jarak pandangannya, Michael Fu tidak mempunyai waktu untuk menghiraukannya, sebaliknya ia langsung menoleh untuk memeriksa kondisi Jasmine Lo.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu