Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 48 Mengorbankan Daya Tarik Seksual (1)

Keesokan harinya Jasmine Lo bangun pagi-pagi, kemarin dia beristirahat seharian di hotel, masih tidak tahu bagaimana memberikan alasan kepada perusahaannya.

Bibi He meletakkan sarapan di atas meja, "Nona muda, aku lihat kamu agak pucat, lebih baik jika kamu beristirahat selama beberapa hari lagi."

Jasmine Lo memakan habis buburnya dan menggelengkan kepalanya, kenyataannya hati dia tidak tenang.

Ketika sampai di perusahaan, rekan-rekan kerja melihat Jasmine Lo dan berbisik-bisik, seolah-olah semua orang sedang membicarakan sesuatu, tetapi ketika Jasmine Lo melihat kearah mereka, semua orang malah sedang duduk di posisi mereka dan sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing.

Ketika Jasmine Lo duduk di posisinya, para tetua departemen perencanaan datang mengelilingi.

"Direktur Lo, kamu baik-baik saja kan, kemarin kamu tidak datang ke perusahaan, semua orang sangat cemas terhadapmu. Dan tetapi Jenny Lo berkata ... masih bilang ..."

Ines Lin sudah tidak tahan untuk megeluarkan kata-kata itu kepada Jasmine Lo, dia tidak mengerti bahwa mereka jelas sekali adalah saudara kembar, tetapi perbedaan gaya antara mereka berdua itu sangat besar.

Jasmine Lo baru menyadari bahwa hal-hal kemarin tersebar cukup luas, pikiran Jenny Lo sangat kejam.

“Bagaimana dengan sikap Michael Fu?” Jasmine Lo bertanya dengan hati-hati.

Tetapi orang-orang di sekitarnya menjadi sunyi, dan hati Jasmine Lo membeku, bukankah memang seharusnya begitu?

"Ines Lin, kamu beri tahu aku bagaimana pendapat mereka yang di luar terhadapku?" Tanya Jasmine Lo.

Ines Lin ragu-ragu, tidak tahu apakah seharusnya membuka suara.

"Jangan khawatir, aku bisa tahan," Jasmine Lo menghibur.

"Mereka semua mengatakan bahwa kamu menemani klien kemarin, kamu menggunakan pesonamu untuk menggoda demi kertas itu, dan juga … juga ..." Ines Lin sudah mulai menangis, Jenny Lo membiarkan David menyebarkan rumor-rumor ini, para tetua ini tentu saja percaya pada Jasmine Lo, tetapi para pendatang baru itu satu-satu menghancurkan Jasmine Lo.

Ines Lin menjelaskan ini dengan kata-katanya sendiri, andaikan jika kata-kata Jasmine Lo mendengarkan kata-kata aslinya, pasti dia akan marah menggila, hal yang paling membencikan adalah bahwa presiden tidak menunjukan sosoknya sedikitpun, itu benar-benar mengecewakan.

Jelas-jelas Kak Jasmine adalah orang yang sangat baik, tetapi sekarang hampir tidak ada yang mau percaya padanya.

Jasmine lo mendengarkan, dan tersenyum dengan acuh tak acuh.

Orang-orang di sebelah mereka ketakutan, orang lain pasti sudah menangis ketika mereka menghadapi hal seperti ini, tetapi Jasmine Lo tidak hanya tidak menangis, tetapi juga tertawa, mereka semua mengira Jasmine Lo sudah menjadi gila.

"Direktur Lo, kamu ..."

Jasmine Lo melihat mereka satu per satu, dan menjelaskan: "Gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama. Percaya kepada aku atau tidak, pilihan ada ditanganmu sendiri, untuk apa aku menangis? Baiklah, semua orang kembali bekerja yah."

Semua orang melihat bahwa dia tidak ingin bercanda, baru semuanya kembali ke pekerjaannya.

Sebenarnya, jika itu adalah Jasmine Lo yang sebelumnya, belum tentu dia akan menangis besar seperti yang mereka ungkapkan, tetapi setelah kejadian tadi malam, Jasmine Lo paham bahwa beberapa hal tidak akan berubah oleh karena ketakutan, hal yang bisa dilakukan diri sendiri adalah menghadapinya.

Namun, dia masih meremehkan kekuatan gosip. Di pagi hari, Jasmine Lo tidak beristirahat, ketika dokumen selesai dibuat, seseorang langsung akan membawa dokumen baru kepadanya, banyak dari itu yang bukan dari bagian pekerjaannya.

Ketika akhirnya dia punya waktu untuk istirahat, Jasmine Lo bersiap pergi ke lounge untuk minum kopi, di lounge, ada tiga wanita modis yang sedang minum kopi juga, Jasmine Lo tidak mengenalnya, seharusnya pendatang baru di perusahaan.

Ketika Jasmine Lo berdiri di mesin kopi dan hendak mengambil kopi, tiba-tiba salah seorang wanita itu sengaja menghadang bagian depan.

"Aku yang datang duluan," kata Jasmine Lo.

“Terus kenapa?” Wanita itu melirik Jasmine Lo dengan sembrono, setelah itu masih sengaja menyenggol Jasmine Lo.

Kopinya dengan “tidak sengaja” ditumpahkan ke pakaian Jasmine Lo.

“Aku benar-benar minta maaf, bahkan kopi saja tidak menyukaimu, hehehe.” Kemudian dia pergi sambil menginjak sepatu hak dengan tinggi sepuluh sentimeternya.

Jasmine Lo melihat noda di pakaiannya, tanpa sadar mengerutkan keningnya.

Dalam keputusasaan, Jasmine Lo hanya bisa pergi ke kamar mandi, tak disangka dia bertemu Jenny Lo di tengah jalan. Ketika Jasmine Lo ingin berjalan mengelilinginya, satu kakinya menghadang jalan.

"Bukankah ini Jasmine ya, aku tahu bahwa kamu ini demi perusahaan, tetapi pengorbananmu terlalu besar. Bagaimana bilangnya, kamu kan juga istri presiden, jika kamu meminta maaf kepada Michael, dia masih akan memberikanmu posisi ini, kenapa kamu repot-repot ... "”

Belum selesai bicara, dan sekitarnya telah menarik pandangan, orang-orang yang sebelumnya meragukan masalah ini sekarang sudah sepenuhnya yakin.

Ternyata demi menjadi posisi direktur perencanaan ya, tidak heran begitu bersemangat melakukan hal-hal untuk perusahaan, bahkan sampai rela mengorbankan nafsu birahi.

Jasmine Lo tahu bahwa ini adalah rencana kotor, tetapi tetap tidak bisa menahan diri dan menampar Jenny Lo, jiplakan tangan warna merah cerah terjipak di wajah Jenny Lo, tetapi malah membuatnya terlihat lebih bahari.

"Jasmine, apa kakak mengatakan sesuatu yang salah? Aku hanya berharap kamu tidak seperti ini lagi saja." Jenny Lo sambil mengeluh.

“Jasmine Lo, apa lagi yang kamu perbuat.” Terdengar suara pria yang berat, Michael Fu bertinggi badan hampir 1,9 meter terlihat menonjol dari luar kerumunan.

Ternyata semua orang berkerumun, dan tidak menyadari bahwa presiden ada di belakangnya.

Sebelumnya David berkata: "Presiden, ini masalahnya, Direktur Lo selalu ingin membujuk Jasmine Lo untuk tidak menggunakan ... untuk menandatangani kontrak, alhasil dipukul oleh Jasmine Lo."

“Menggunakan apa menandatangani kontrak?” Michael Fu menaikan kedua alisnya.

David tidak menyadari Jenny Lo berkedip-kedip pada dirinya, malah berpikir bahwa dia sedang memuji dirinya, dengan satu hembusan napas mengatakan segala-galanya, dan kemudian dengan sangat bangga dia memikirkan, Direkturnya akan memberikan dia penghargaan apa

"Menggunakan daya tarik seksual," kata David dengan pura-pura tidak enak.

Setelah David selesai bicara Jenny Lo baru tahu semuanya, bagaimana yang terjadi dalam masalahnya, Michael Fu tidak bisa mengerti.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu