Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 190 Perencanaan (1)

Selama Valencia Xia dalam masa penyembuhan, Christopher Lin selalu menemaninya, hampir tidak dapat dipisahkan.

Masih ada luka di tubuh Valencia Xia, dan kedua orang itu baru berada dalam masa hubungan “bulan madu”, otomatis mereka lebih intim, saat siang hari ketika mereka pergi keluar untuk membeli makanan, Christopher Lin tidak sabar untuk segera kembali ke rumah.

Christopher Lin telah diam-diam mengatur lamaran untuk menikahinya, dia merasa bahwa Valencia Xia akan bersedia, meskipun perkembangan ini agak cepat, Christopher Lin tidak ingin menunggu lebih lama lagi.

Ingin membiarkan Valencia Xia tinggal bersamanya, lalu keduanya tidak terpisah lagi.

Sebenarnya mereka telah bersama selama bertahun-tahun, tetapi mereka tidak sebagai seorang kekasih.

Christopher Lin percaya, bahwa Valencia Xia sebagai pacarnya, pasti akan lebih bagus lagi.

Oleh karena itu Christopher Lin tidak bisa menahan diri untuk memenuhi harapan untuk kehidupan di masa depan nanti.

Meskipun Christopher Lin tidak pergi meninggalkan Valencia, tetapi Michael Fu dan Jasmine Lo tidak punya waktu untuk menjenguk Valencia Xia.

Proyek kerja sudah hampir selesai, seluruh perusahaan berada di tengah-tengah persiapan yang mendesak, lalu sedang menjalankan rapat evaluasi dan verifikasi semua rencana.

Michael Fu dan Jasmine Lo sebagai karyawan yang penting dan pemimpin, tentu saja sangat sibuk dan hampir sulit mencari waktu untuk keluar.

Jasmine Lo benar-benar berencana untuk menyerahkan semua tugasnya kepada Ines Lin, tetapi proyeknya sudah mendekati tahap akhir, dan Jasmine Lo telah menghitung-hitungnya, paling lama akan memakan waktu hingga sepuluh hari, akhirnya langsung memutuskan bahwa dirinya sendiri yang akan menyelesaikan ini, setelah semua pekerjaan selesai, baru mengambil cuti untuk berlibur.

Jasmine Lo berkata kepada Michael Fu tentang idenya, Michael Fu juga merasa itu lebih tepat, tetapi dia masih berkata kepada Jasmine Lo: "Jangan melakukan apa pun sendirian, pastikan juga untuk membagi tugas. Jika kamu merasa tidak enak badan, kamu harus segera istirahat, apa kamu tahu? "

Melihat ekspresi serius Michael Fu, Jasmine Lo tidak bisa menahan senyum.

"Aku sudah tahu."

Michael Fu mengungkapkan keprihatinannya ini menggunakan cara yang sedikit galak, tetapi Jasmine Lo merasa cara ini sangat berguna untuknya.

Michael Fu bukan orang yang sangat lembut, tetapi bukan berarti dia tidak cukup hati-hati, tidak cukup peduli dengan orang lain.

Hanya saja Michael Fu memiliki caranya sendiri.

Jasmine Lo menjawab bersedia, baru Michael Fu bisa tenang, dan segera menyuruh dua orang untuk membantu Jasmine Lo.

Jasmine Lo tidak menolak, dan pada titik ini, dia tidak bisa mengijinkan dirinya melakukan kesalahan kecil.

Michael Fu dan Jasmine Lo sama-sama orang yang profesional, tetapi mereka tidak akan melupakan hidup mereka.

Jadi setiap malam selesai bekerja dua orang itu masih pergi berbelanja ke supermarket, lalu pulang ke rumah untuk memasak.

Michael Fu berencana untuk memperkerjakan satu orang pembantu rumah tangga.

Jasmine Lo sekarang bekerja seharian, tubuhnya sudah tidak sekuat itu lagi, malamnya harus menyiapkan makan malam, lalu harus mencuci baju di akhir pekan, Michael Fu merasa melihat Jasmine Lo seperti itu merasa dirinya agak tertekan.

Meskipun Jasmine Lo merasa keberatan, Michael Fu memutuskan untuk mencoba membujuk Jasmine Lo lagi.

Karena bahkan jika dia ingin membantu Jasmine Lo, ia juga tidak mempunyai energi yang cukup.

Dia tidak bisa memasak, sekarang dia benar-benar tidak dapat menemukan waktu untuk belajar.

Mungkin setelah semua ini selesai, dia benar-benar bisa mencoba belajar, tetapi tidak untuk sekarang.

Berharap Jasmine Lo dapat memahami pemikirannya.

Michael Fu menghela nafas, tetapi melihat makanan kesukaannya berada di keranjang belanja, suasana hatinya mulai membaik.

Saat sedang berbelanja di supermarket Michael Fu dan Jasmine Lo berbicara dan tertawa bersama, ini adalah kejadian yang tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Keduanya diam-diam menikmati hal, tidak memperhatikan bahwa ada seseorang yang diam-diam mengamati mereka tidak jauh dari posisi mereka.

Di sudut mata kiri orang itu terdapat bekas luka, yang tidak lain itu adalah Alvin Song.

Alvin Song diam-diam mengamati Michael Fu dan Jasmine Lo, meskipun Michael Fu yang seharusnya menjadi target utamanya tetapi Alvin Song tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memandang

Semakin melihatnya, Alvin Song merasa bahwa sosok belakang Jasmine Lo sangat familiar, dan perlahan-lahan seperti ada memori-memori bermunculan.

Jasmine Lo.

Segera, beberapa kenangan-kenangan yang dimiliki Alvin Song mulai bermunculan .

Alvin Song tiba-tiba tertengun, lalu terus mengikuti mereka, menatap punggung Jasmine Lo dan melihatnya sebentar, lalu tidak berhenti berdecak kagum.

Ingatannya sangat baik, hal inilah yang sangat dibanggakan Alvin Song, dia percaya bahwa dia tidak akan pernah salah mengingat Jasmine Lo.

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang, juga tidak tahu sebenarnya melakukan apa, sampai dia harus melakukan sesuatu seperti itu.

Alvin Song mengingat masa-masa dengan Jasmine Lo, yang berkaitan dengan masa lalu, lalu ada auditorium kecil Universitas kita S.

Alvin Song tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.

Tidak menyangka ternyata adalah teman lama.

Tampaknya masalah ini, akan menjadi menarik.

Cara Alvin Song membuntuti mereka berdua sangat brilian, dari caranya bersembunyi sangat lihai, Michael Fu dan Jasmine Lo sampai tidak menemukan hal yang ganjal.

Dua orang itu pergi membayar belanjaan, lalu pergi keluar melalui pintu supermarket.

Alvin Song melihat kedua orang itu pergi, tapi tidak mengejar mereka lagi, tetapi dari belakang melihat ke arah mereka sambil tersenyum kecil.

Di tangannya ada secarik kertas, yang merupakan jadwal terbaru Michael Fu.