Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 136 Bahkan Sikap Tubuhnya pun Sama Sekali Belum Berubah (2)

Mendengar pertanyaan Fiona He, raut wajah Michael Fu tidak berubah, dengan datar menjawab, “Ruang privat lebih tenang, kamu lupa apa yang dokter katakan? Harus tenang dan istirahat baik-baik supaya bisa pulih sempurna.”

Sesaat Fiona He terdiam tak dapat berkata apa-apa, waktu dia sedang berpikir untuk kembali berkata, Michael Fu telah melangkah menuju ruangan privat, terpaksa Fiona He mengurungkan niat untuk melanjutkan bujukannya, segera mempercepat langkah mengejar Michael Fu.

Setelah mereka berdua duduk, Michael Fu segera memberikan daftar menu yang diantarkan oleh pelayan kepada Fiona He.

Pada dasarnya Michael Fu tidak menyukai makanan yang manis-manis, oleh karenanya akhirnya dia memesan segelas teh tawar.

Fiona He sangat menyukai kue-kue di toko kue ini, jadi akhirnya bukan hanya memesan kue mousse, juga memesan beberapa kue lainnya, totalnya empat lima potong kue, Fiona He juga memanggil pelayan untuk membungkus sepotong kue untuk dibawa pulang dan diberikan kepada Jasmine Lo.

Melihat Fiona He begitu perhatian, hati Michael Fu tak henti merasa terharu.

Fiona He sudah sedemikian sabar bertoleransi kepada Jasmine Lo, bahkan masih begitu memikirkan dan memperhatikan Jasmine Lo, tapi Jasmine Lo? Bahkan dia tidak mau membantu Fiona He untuk pulih secara total.

Begitu membandingkan keduanya, hati Michael Fu semakin dipenuhi rasa putus harapan terhadap Jasmine Lo.

Di sela-sela mereka menikmati makanan, Fiona He tak hentinya bercerita mengenai hal-hal menyenangkan tentang mereka berdua di masa lalu, meskipun Michael Fu terlihat sedang tidak senang, akhirnya juga dibuat tersenyum karena digoda oleh Fiona He.

Dengan cerita-cerita Fiona He, Michael Fu dibawa kembali mengingat banyak hal yang sudah mereka lalui bersama di masa lalu.

Kala itu mereka masih begitu muda, begitu polos, pelajar yang hanya tahu urusan di dalam sekolah, belum mengenal dunia luar.

Perasaan saling mencintai yang murni, selama bertahun-tahun berada dalam kondisi yang membingungkan, sudah kehilangan pancaran sinarnya yang semula.

Michael Fu selalu merasa, jika bukan karena dia dan Jasmine Lo, Fiona He semestinya adalah seorang gadis yang periang, setelah menikah menjadi seorang istri yang menopang suaminya dan mendidik anaknya, seumur hidup tetap periang.

Tapi Tuhan berkehendak lain, dengan sengaja Dia membiarkan Fiona He terjerumus masuk ke dalam kemelut antara Jasmine Lo dan dirinya, menerima banyak perlakuan tidak adil, dan menderita begitu banyak kepahitan.

Bahkan sampai sekarang, Fiona He masih dengan rela dan senang berada di sampingnya, mendampingi dia yang di dalam hatinya menciptakan kebohongan dan sebuah cinta yang sebenarnya tidak ada.

Semenjak Fiona He tinggal di rumah keluarga Fu, hidup bersama Michael Fu, Michael Fu setiap tengah malam selalu tidak dapat menahan dirinya dihantui perasaan menyesal dan gelisah, lalu lama-lama menjadi sulit untuk tidur.

Dia berhutang terlalu banyak terhadap Fiona He.

Ini adalah satu-satunya pemikiran yang ada dalam hati Michael Fu untuk saat ini.

Yaitu biarkanlah dia untuk sementara memberikan perhatian bagi Fiona He, menenun baginya sebuah mimpi yang indah.

Fiona He berkata dan berkata lagi, lalu seketika hening kembali.

Suasana hening sejenak, Michael Fu dengan segera menyadari ada yang tidak beres, berhenti melamun, tanpa mengubah nada bicaranya berusaha menutupi dirinya sedang melamun, “Mengapa, Fiona?”

Fiona He menggigit bibir bawahnya, ragu-ragu apakah dia mau berbicara.

Akhirnya, Fiona He berhasil mengumpulkan keberaniannya, mengangkat kepalanya, memandang Michael Fu sambil berkata, “Michael, selama aku dirawat di rumah sakit, pastinya sangat merepotkanmu, kan.”

Fiona He melihat Michael Fu yang menghindar, nada bicaranya sangat berhati-hati.

Dalam sekejap hati Michael Fu mulai sakit.

“Bagaimana mungkin, Fiona.” Michael Fu berkata dengan lembut, “Kamu terus bersikap baik, apa yang aku katakan, semuanya kamu turuti.”

“Benarkah?” pandangan mata Fiona He yang terhenti dan terus memandangi Michael Fu, dari dalam matanya terpancar perasaan tersentuh.

Sejenak Fiona He membasahi bibirnya, dengan suara bergetar berbicara, “Terima kasih Michael.”

Fiona He tidak banyak bicara, Michael Fu sesungguhnya telah mengerti maksud dari perkataan Fiona He.

_______ Terima kasih kamu terus memperhatikan aku, tak pernah meninggalkan aku.

Michael Fu merasa seluruh hatinya mulai melembut.

“Fiona, yang harusnya berterimakasih adalah aku.” Nada suara Michael Fu lembut dan tulus.

Michael Fu dengan tulus menyatakan rasa terima kasihnya ini.

Dia mau berterimakasih untuk maaf yang telah diberikan oleh Fiona He, maaf darinya telah memberikan Michael Fu sebuah penebusan, membuatnya tidak lagi bergumul dalam jurang penderitaan.

Lama Fiona He menatap mata Michael Fu, hanya tersenyum tanpa kata-kata.

Michael Fu menyukai perasaan ini.

Tak perlu kata-kata untuk mengungkapkannya.

………………

Tengah hari sebelum waktu makan siang, Michael Fu membawa Fiona He kembali pulang ke rumah.

Jasmine Lo sudah tidak berada di ruang tamu, paling mungkin sepanjang pagi ini terus mengurung diri di kamar.

Bibi He sudah sibuk sedang mempersiapkan makan siang, Michael Fu melihat waktu sebentar lagi sudah tiba waktu makan, dia tidak pergi ke atas untuk memanggil Jasmine Lo, kalau tiba waktunya makan, Jasmine Lo akan turun dengan sendirinya untuk makan.

Di ruang tamu Michael Fu ada sebuah akuarium besar, di dalamnya ada banyak sekali ikan laut kecil berwarna warni.

Meskipun ikan-ikan ini bukanlah jenis yang langka dan mahal, tapi karena jumlahnya sangat banyak, berenang bersama-sama kian kemari dalam akuarium, membuat lampu dalam akuarium berpendar dalam air menampilkan pemandangan yang sungguh indah.

Biasanya kalau Fiona He sedang senggang, senang diam di sini memperhatikan ikan, hari ini, Fiona He lagi-lagi duduk sambil menopang dagunya di depan akuarium, seperti orang yang termabuk oleh pemandangan ini.

Michael Fu melihat ekspresi Fiona He seperti ini, tidak dapat menahan senyumnya, melihat Fiona He seperti sedang melihat seorang anak kecil lugu yang kegirangan menemukan mainan yang paling disayanginya.

Setelah memandangi ikan beberapa saat, Fiona He yang tadinya duduk termenung di depan akuarium tiba-tiba memutuskan mau mengganti air akuarium.

Michael Fu yang sedang membaca koran di sofa mendengar keinginan Fiona He sedikit tertegun.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu