Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 217 Intuisi Michael Fu yang tajam（2）

Christopher Lin tidak berada di kamar pasien Michael Fu, sehingga dia tidak tahu ketika Alvin Song berpura-pura menjadi dokter, tentu saja dia tidak mengetahui bagaimana Michael Fu mengira orang tersebut adalah pembunuh.

Tetapi, walaupun Jasmine Lo ketika itu berada di dalam kamar tersebut, dia pun tidak mengerti.

Menurutnya hal ini merupakan sesuatu yang aneh.

Dia tidak melihat hal yang mencurigakan, tetapi Michael Fu begitu melihat dokter tersebut langsung mengetahui bahwa dokter tersebut adalah pembunuh yang menyamar.

Saat ini mendengar Christopher Lin menanyakannya, Jasmine Lo tidak dapat menahan diri dan melihat ke arah Michael Fu, dia ingin mengetahui bagaimana Michael Fu mengenali orang ini.

"Dia mengenakan pakaian dokter dan masuk ke ruangan pasien". Michael Fu baru beristirahat di atas ranjang, sekarang dia sudah merasa lebih baikan, dia menjelaskan dengan singkat.

"Tidak membawa alat untuk membunuh, sehingga polisi yang berjaga di pintu tidak menyadarinya".

Michael Fu merasa ini adalah salah satu kepintaran yang dimiliki oleh Alvin Song. Penjagaan diluar sangat ketat, apapun yang dia bawa atau sesuatu yang mungkin akan menjadi alat untuk bertindak, pasti akan ditahan, tidak akan ada kesempatan untuk memasuki kamar pasien tersebut.

Dan juga Alvin Song memilih menyamar menjadi dokter, dokter adalah orang yang sering ditemui di rumah sakit, dokter dapat keluar masuk kamar pasien, sama sekali tidak akan dicurigai.

Begitu lengah, Alvin Song tidak mengira sama sekali , kebiasaan kecilnya mengkhianati dirinya.

"Tetapi ada satu hal yang dia tidak perhatikan". Michael Fu berkata dengan pelan, "Tubuhnya memiliki sebuah bau rokok yang sangat berbeda".

"Rokok ini tidak di jual di kota S, sehingga jarang ditemui, ini adalah rokok dari kota A". Michael Fu melanjutkan.

"Karena hal ini, kamu merasa dirinya mencurigakan?" Christopher Lin bertanya.

Michael Fu menaikan bibirnya, terlihat seperti senyum yang datar, dia lanjut berbicara: "Bukan, bau rokok ini sangat melekat pada ingatanku. Karena ketika orang tersebut memecahkan kaca mobil, aku juga mencium bau rokok tersebut".

"Dia pasti adalah perokok berat". senyum di wajah Michael Fu semakin lebar, "Walaupun hanya sebentar, tetapi aku tetap mengenalinya".

Mungkin juga harus berterima kasih kepada arah angin saat itu, Michael Fu berpikir.

Jasmine Lo, Christopher Lin dan Valencia Xia menatap Michael Fu dengan sedikit terkejut.

Ekspresi Christopher Lin berubah menjadi rumit.

Dia memiliki perasaan yang sulit diungkapkan.

Melalui hal detail seperti ini, dapat mengetahui jati diri seseorang bukanlah hal yang mudah.

Ketajaman intuisi Michael Fu ini, justru menyelamatkan dirinya.

"Sebenarnya akupun tidak langsung dapat memastikan, hanya saja aku langsung merasa ada yang tidak beres". Michael Fu menambahkan, "Pandangan matanya yang bergairah itu, membuatku merasa ada yang tidak beres".

"Oleh karena itu aku mencoba bertanya kepadanya. Tidak disangka dia sama sekali tidak dapat menjelaskan, dan langsung kabur".

"Bila tidak ada apa-apa, mengapa harus kabur?" Michael Fu berkata dengan pelan.

Jasmine Lo mendengar penjelasan dari Maichel Fu, hatinya merasa seperti menduduki mobil gunung yang naik dan turun, sungguh mengejutkan.

Untuk pertama kalinya Jasmine Lo berterima kasih akan Intuiisi tajam Michael Fu.

Michael Fu merupakan orang yang memiliki intuisi yang tajam, hal ini dapat dilihat ketika dia meninjau situasi pasar dapat terlihat dengan jelas, intusinya yang tajam pada saat seperti ini telah menyelamatkan nyawanya, Jasmine Lo benar-benar merasa terkejut.

Melihat ekspresi Michael Fu yang tenang ini, membuat Jasmine Lo merasa takut. Kalau bukan Michael Fu menyadarinya, mungkin saja saat ini dirinya tidak dapat mendengar Michael Fu mengatakan semua hal ini.

Michael Fu saat ini masih dapat duduk di sini, sudah merupakan hadiah yang sangat baik.

Christopher Lin mendengar penjelasan Michael Fu, terdiam beberapa saat, dengan penuh perasaan berkata "Kamu ini, nyawamu betul-betul kuat".

Hal ini membuat pergulatan batin yang menakutkan. Kalau orang yang menang tersebut bukan Michael Fu, maka Christopher Lin pun tidak berani membayangkan.

Selanjutnya, tiba-tiba Christopher Lin teringat sesuatu, lalu dia berkata kepada Valencia Xia: "Valencia, orang tadi itu adalah orang yang kita jumpai ketika jalan-jalan kan!"

Sebetulnya tadi pada saat Christopher Lin turun kebawah dan melihat Alvin Song, dia sudah terkejut, tidak pernah terpikirkan olehnya, belum lama ini, dirinya dan Valencia Xia bertemu dengan orang yang ingin membunuh Michael Fu.

Tetapi karena selanjutnya terjadi banyak masalah, Christopher Lin pun melupakan masalah ini.

"Ah!" Valencia Xia dengan segera teringat, dia mengenang kembali perasaan ketika dia sedang berjalan-jalan dan bertemu dnegan orang tersebut, langsung, perasaan takut menyelimuti Valencia Xia.

"Aku tidak percaya, ternyata aku pernah bertemu dengan orang yang mau merampokku......" Valensia Xia berkata, dan dia menjadi gemetar.

Julianie Qi sudah mengatakan kepada mereka bahwa orang yang melukai Michael Fu dan orang yang merampok Valensia Xia adalah orang yang sama, saat itu Valensia Xia merasa tidak percaya, tetapi kali ini hal tersebut terjadi pada diri sendiri, akhirnya diapun percaya.

"Pantas saja waktu ketika aku bertemu, aku merasa ada sesuatu yang familiar......" Valensia Xia mengingat bau tembakau yang dikatakan oleh Michael Fu, dia baru teringat mengapa dia merasa ada hal yang familiar.

Karena ketika bertemu, Valensia Xia mencium ada sedikit bau rokok.

Dan ketika dia di rampok, mereka bergulat, Valensia Xia sempat berdekatan dengan Alvin Song. Tentu saja bau tembakau itu tercium sangat jelas.

Tetapi kali ini saat bertemu, jarak mereka cukup jauh. sehingga Valensia Xia hanya tercium sedikit bau tersebut, sehingga dia tidak teringat sama sekali, hanya mengira dia terlalu banyak berpikir.

Sebenarnya hal yang paling penting adalah, dua kali dia bertemu dengan Alvin Song , wajahnya berbeda.

Valensia Xia langsung mengatakan kebinggungannya.

"Tetapi......kali ini orang yang aku temui dan orang yang dulu merampokku wajahnya tidak sama?"