Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 57 Michael Fu yang Mabuk (1)

Dengan tidak mudah, akhirnya makan kali ini terlaksana. Jasmine Lo merasa ini adalah makan yang paling melelahkan.

Nenek Fu terlihat sangat bahagia.

Seketika, Fernando Fu tiba-tiba berdiri : “Nenek, sangat sulit untuk bisa sebahagia hari ini. Aku punya sebotol wine tahun 82, aku ingin minum bersama Michael Fu.”

Perasaaan Jasmine Lo berantakan, dia takut Michael Fu menolak dan membuat Nenek tidak senang.

Tapi, Michael Fu tidak menolak, sebaliknya ia malah menerima ajakan Fernando Fu. Ini membuat Jasmine Lo tidak mengerti, bukankah barusan mereka hampir saling memukul? Kenapa sekarang jadi ingin minum bersama?

Saat wine sudah dibawa naik, Fernando Fu pun menuangkan wine kepada setiap orang yg duduk. Lalu sambil mengangkat gelas berkaki panjang ia berbicara kepada Michael Fu.

“Dari kecil aku tidak dibesarkan di sini, tapi aku pernah mendengar satu peribahasa yg berbunyi tidak mabuk tidak pulang. Hari ini kita dua bersaudara tidak mabuk tidak pulang.”

Selesai bicara, ia langsung mengambil gelas wine dan meminumnya, lalu sengaja juga mengarahkan gelas kearah Michael Fu.

Michael Fu juga tidak ingin kalah, segelas demi gelas ia teguk kedalam perutnya.

Tidak butuh waktu lama, sebotol wine sudah habis mereka minum. Jasmine Lo dengan sedikit khawatir melihat kearah Michael Fu.

Dia tidak bisa menahan untuk meminta bantuan dari Nenek, lalu terdengar suara Nenek berkata : “Jasmine, tidak usah perdulikan mereka. Kita makan makanan kita saja, didalam hati mereka ada kemarahan yang kalau dilampiaskan semua akan jadi lebih baik.”

Mendengar itu, Jasmine merasa sedikit tenang dan bisa makan sayur, berusaha untuk tidak memperdulikan mereka yg sedang minum-minum.

Sampai pada saat botol kedua habis. Nenek Fu baru keluar menghentikan mereka.

Fernando Fu sudah minum sampai wajahnya memerah, kalimatnya sudah tidak jelas, sorot matanya pun sudah tidak karuan. Sebaliknya, Michael Fu selain tubuhnya yang dipenuhi bau wine, ia sama sekali tidak terlihat ada ketidak normalan apapun.

Selesai makan, Nenek Fu menyuruh Bibi Qin memasak dua sup penyadar mabuk untuk mereka, lalu diminum.

Saat itu, Michael Fu tiba-tiba menyampaikan bahwa ia ingin pergi. Nenek Fu membujuknya dan berkata, lagipula Keluarga Fu punya banyak rumah, tapi Michael Fu tidak mau. Ketika ia sudah hampir beranjak, Nenek Fu masih berbicara : “Kalau punya waktu sering-seringlah datang melihat orang tua sepertiku.”

Jasmine Lo tidak tenang membiarkan Michael Fu menyetir sendiri, jadi dia duduk di tempat menyetir, dan mendudukkan Michael Fu ditempat duduk disebelah yang menyetir.

Setelah duduk di dalam mobil, Michael Fu langsung tertidur pulas. Jasmine Lo mendapati bahwa bukannya dia tidak mabuk, dia hanya pintar akting. Jasmine Lo membenahi posisi duduk Michael Fu, berharap ia bisa tidur dengan lebih nyaman.

Dijalan, Jasmine Lo awalnya menyetir dengan damai, tapi Michael Fu yg sebenarnya sedang tidur malah sering setengah bangun setengah tidur. Sekali terbangun langsung berisik, tidak ada jalan lain, Jasmine Lo cuma bisa mencari tempat parkir disekitaran taman dan memarkirkan mobilnya.

Saat ini, dasi Michael Fu sudah dia lepaskan, dan dia buang disebelahnya. Kancing baju didadanya juga sudah dia buka, terlihat ototnya yang bidang.

Michael Fu tidak tenang seperti anak kecil, kedua tangannya mencengkeram tidak karuan.

Jasmine Lo belum pernah melihat dia seperti ini, dia yang sangat pintar berpura-pura, ternyata juga adalah manusia biasa. Bukan seorang direktur, hanya seorang anak lelaki sederhana.

Tiba-tiba, Michael Fu mencengkeram Jasmine Lo dan berkata : “Jangan pergi, aku akan menjadi penurut.” Nada bicaranya seperti anak yang dibuang.

Jasmine Lo tiba-tiba merasa dirinya seorang ibu yang penuh kasih, dia balik menggenggam tangan Michael Fu dan berkata : “Iya, iya, aku tidak pergi, tidak pergi.”

Michael Fu mendengar itu langsung terdiam, hanya bibirnya saja tidak berhenti bersungut.

“Bohong, kau bilang kau mau mengajakku ke taman bermain, tapi kau malah tidak kembali lagi.”

“Lelaki itu membohongimu. Michael kalau sudah besar akan menjagamu Ibu.”

“Ibu, aku sangat merindukanmu.” Setetes mutiara mengalir dari sudut mata lelaki ini.

Jasmine Lo semakin lama semakin merasa kasihan pada lelaki ini. Dia tidak tau lelaki ini sudah menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya sedalam apa. Dia hanya tau lelaki ini butuh cinta, hanya saja dia tidak tau apakah dia bisa masuk kedalam lubuk hati terdalam lelaki ini dan menjadi orang yang berada didalamnya?

“Ibu, Chandra Fu adalah anak yg lucu. Aku tidak bertemu dengannya, tapi dia malah menemanimu, kau akan menjaganya, iya kan?”

Tiba-tiba terdengar kalimat ini. Hati Jasmine Lo seperti terpukul, tanpa sadar ia menarik kedua tangannya, ternyata lelaki ini masih membencinya.

Anak itu jangan-jangan adalah pembatas yg membatasi mereka berdua dan tidak akan bisa mereka lewati selamanya.

Jasmine Lo merasa seperti hatinya digigit oleh semut kecil. Walaupun dia tidak pernah melakukan hal yang jahat dan menyakiti, tapi itu tetap adalah nyawa seorang anak kecil.

Anak itu tidak melakukan kesalahan apapun, yang salah adalah orang dewasanya. Kalau dia tau dari awal bahwa Fiona He sudah mengandung, dia pasti tidak akan setuju pada tindakan Nenek Fu.

Kalau bayaran untuk menjadi bahagia harus melukai anak itu, dia lebih baik mengucapkan ucapan selamat dari jauh kepada Michael Fu.

Tapi didunia ini tidak ada yg namanya obat penyesalan---

“Adalah seorang wanita jahat yg melukainya, aku ingin balas dendam.” Michael Fu masih mengigau.

Hati Jasmine Lo hancur, rupanya tidak peduli dia melakukan begitu banyak hal, semua tidak bisa merubah ingatan didalam hatinya.

Dia mengangkat tubuhnya dan turun dari mobil, bersiap menghirup nafas segar, sambil mempertimbangkan apakah dirinya masih punya keharusan untuk bertahan...

Tapi, dia malah tidak mendengar kalimat Michael Fu yg terakhir : “Tapi. Aku sepertinya..... mulai menyukainya, perempuan jahat yg sudah melukai Chandra.”

Jasmine Lo berdiri dipinggir sungai dan mengenang apa yang terjadi hari ini, seperti bukan yg sebenarnya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu