Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 257 Siksaan Yang Penuh Kegelapan (1)

"Aduh!"

Saat Jenny Lo menarik talinya,Jasmine Lo berteriak kesakitan!

Sepuluh jari sekalipun, setelah jari itu terluka, itu adalah hal yang sangat sulit untuk dibayangkan.

Sepuluh jari kita adalah bagian tubuh yang paling lemah,biasanya hanya dengan ditekan pelan saja,kita sudah merasa kesakitan yang besar dan bisa kesakitan berhari-hari.Apalagi kalau dengan sengaja melukainya dengan barang tertentu.

Jasmine Lo berteriak kesakitan,teriakan demi teriakan semakin keras. membuat tenggorokannya sakit,tapi jenny Lo malah semakin memperbesar tenaganya.

Jasmine Lo merasa kesakitan sampai ia hampir pingsan.

Tangannya mulai terasa agak kebas,tapi tenaga yang dipakai Jenny Lo semakin lama semakin besar,jari-jarinya mulai terasa sakit yang menusuk.

Sampai Jenny Lo melepaskan tangannya,Jasmine Lo sudah kesakitan sampai tak bisa bersuara lagi.

Tubuhnya kembali basah,tapi yang berbeda kali ini adalah yang membasahi tubuhnya itu adalah keringat.

Keringat Jasmine Lo seperti sebuah keran yang dibuka dan mengalir deras,dengan cepat segera membasahi bajunya.

Jenny Lo melihat tangan Jasmine Lo sudah memerah dan mulai melepaskan tangannya. tangan Jasmine Lo masih tidak bergeming disitu.

Seolah seekor ikan yang berbaring diatas papan pemotongan,sudah pasrah menunggu untuk dipotong.

Jenny Lo sangat senang,dia berdiri dan menggerak-gerakkan tangan yang kesakitan karena dijepit itu. Lalu berjalan kesamping Jasmine Lo,melihat ekspresinya yang sedang menahan kesakitan dan tidak berhenti mengatur nafasnya.

"Bagaimana,adikku yang baik?" Jenny Lo bicara sambil tersenyum,"Ini adalah kado yang kusiapkan untukmu,apa kamu suka?"

Jasmine Lo menundukkan kepalanya,sudah tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan Jenny Lo.

Dia kesakitan sampai mengalirkan airmata,tapi airmatanya pun dengan cepat segera bercampur dengan air keringat. Membuat itu tidak terlihat.

Sakit sekali.

Jasmine Lo sekarang bahkan sudah tidak bisa menggerakkan jarinya sendiri,bahkan gerakan yang paling pelan pun sudah tidak bisa ia lakukan.

"Tap Jasmine, kalau kamu begini aku akan bosan kalau main sendiri."Jenny Lo menepuk-nepuk wajah Jasmine Lo lagi,dan tertepuk oleh keringat Jasmine Lo yang berlumuran diwajahnya itu.

"Sepertinya kau memang sangat kesakitan." Jenny Lo mengebas-ngebas tangannya yang terkena keringat Jasmine,"Kalau sebegitu menyakitkan,ayo katakan! mohon padaku,bisa jadi aku akan melepaskanmu."

Jasmine Lo menarik nafas pelan,mencoba mengurangi rasa sakit ditangannya.

Ternyata sudah sampai pada titik ini,Jenny Lo pun masih tidak lupa untuk menyuruhnya memohon kepadanya.

Tapi dia ini apa,apa dia pantas?

Jenny Lo hanya ingin membuatnya lemah dihadapannya,dia sangat faham ini,tapi dia tidak ingin terlihat lemah.

Seolah kalau dia terlihat lemah di hadapan Jenny Lo,dirinya pasti akan kalah dari semuanya. Bahkan kehormatan dirinya sendiri pun akan hancur begitu saja.

Dia tidak boleh,tidak boleh lemah!

Jasmine Lo berusaha menengakkan kepalanya,lalu berkatra kepada Jenny Lo,"Kamu mimpi!"

Jenny Lo yang sebenarnya sudah menunggu Jasmine Lo akan menangis memohon kepadanya, tapi tidak disangka Jasmine Lo sekeras kepala ini.

Jenny Lo merasa sangat marah dan segera berjalan kearah belakang Jasmine Lo dan menbarik lagi tali itu dengan erat.

Jasmine Lo menengakkan kepalanya kebelakang menahan sakit,membuat lehernya yang terlihat indah.

Dia berusaha membuka mulutnya sehingga membuatnya tidak mengekluarkan sedikit suara pun lagi.

Saat Jenny Lo melepaskan tangannya,ia bahkan sudah tidak bisa menggerakkan tangannya lagi.

Dia yang bersender dan menengakkan kepalanya kebelakang,dadanya yang membusung pun perlahan melemas.

Jenny Lo kembali berteriak,"Kamu mau mengaku kalah atau tidak! Mohon kepadaku atau tidak!"

JAsmine Lo sesaat tidak bergeming,akhirnya ia menutup matanya dan tidak lagi melihat Jenny Lo.

Ini adalah pewrlawanan dalam hening, sikap Jasmine Lo sudah memberitahu Jenny Lo kalau dia tidak akan mengalah.

Jenny Lo merasa sangat marah, dai ingin menarik tali itu dengan lebih keras sekali lagi.

Jasmine Lo kembali membuka matanya, tapi sorot matanya sudah berubah kosong.

Kesakitan ini tidak bertahan lama.

Jasmine Lo akan segera pingsan.

Sebelum ia hilang kesadaran, Jasmine Lo masih punya sedikit kesadaran.

Michael Fu, kenapa kau tidak datang menolongku....

.........

Saat Jasmine Lo bergumam dan memikirkan Michael Fu, Michael Fu sedang berada di sebuah bar di Negara M.

Ditengah party, Michael Fu malah kehilangan fokus.

Dia bahkan tidak bisa masuk dalam suasana kegembiraan itu.

Kerjasama yang ia menangkan kali ini,keduanya menang dan saling menguntungkan. Michael Fu bisa dibilang sudah memberikan keuntungan yang setimpal kepada perusahan lewat kerja kerasnya.

Juga seperti yang sudah dikatakan Smith Coorporation,nanti Perusahaan Fu pasti akan punya hari yang cerah.

Semua ini harusnya membuat Michael Fu senang.

Tapi MIchael Fu bahkan tidak bisa mengeluarkan senyuman.

Hatinya penuh dengan kemarahan,ketidak tenangan.

Bahkan itu semua membuatnya merasa sedih.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu