Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 111 Istriku, Aku Menginginkan... (1)

Keesokan paginya, Jasmine terbangun, mengingat dirinya yang ketiduran semalam saat menonton video, dia merasa malu.

Padahal sudah janjian harus belajar bersama, tapi dia sebagai ibu malah ketiduran.

Maka di saat sarapan, Jasmine inisiatif berkata, "Ee... Itu, Michael, maaf, aku ketiduran semalam..."

Mukanya memerah.

Michael menelan telur goreng, dan menjawab dengan santai "Ya".

"Kamu tidak usah minta maaf, aku tahu kemarin kamu kecapekan." Kata Michael, "Lain kali kalau capek harus cepat istirahat."

Jasmine mengangguk malu.

Michael melihat Jasmine, wajahnya lebih berseri daripada sebelumnya, lalu dia melanjutkan, "Hari ini sudah baikan?"

"Ya, karena sudah istirahat." Jasmine menjawab.

Sebenarnya dia merasa malu karena kemarin ketiduran, dia juga tidak menyangka kalau hamil akan membuatnya cepat capek dan ngantuk, sepertinya yang dia ketahui masih sangat sedikit, dia masih perlu belajar banyak. Jasmine berpikir.

"Kalau hari ini kamu senggang, ikutlah denganku." Michael berkata sambil menaruh garpu sarapan.

"Ya, aku senggang kok." Jasmine juga menelan potongan telur terakhirnya, sambil mengunyah telur sambil berkata, "Pergi kemana?" lalu mengelap mulutnya.

"Nanti kamu juga akan tahu." Michael berkata santai.

"Oh." Jasmine menaruh tissuenya, "Hari ini kamu tidak kerja?"

Michael sudah berdiri dan mengenakan jasnya, "Ya."

Jasmine juga ikut berdiri dan mengenakan bajunya.

Lalu dia mendengar Michael melanjutkan, "Ini lebih penting dari kerja."

Oleh karena itu dia izin khusus untuk hari ini.

Michael orangnya tidak suka dengan penyesalan, apa yang dia pikirkan, dia harus lakukan.

Mobil berhenti di depan sebuah toko perhiasan, Jasmine tidak mengerti, "Mau beli perhiasan."

"Ya." Michael menjawab, lalu mengangkat tangan Jasmine yang memakai cincin, dan ingin melepas cincin itu.

"Kamu ngapain!" Jasmine refleks menarik kembali tangannya, memegang jarinya erat, dan sedikit takut melihat Michael.

Michael ingin melepas cincinnya! Maksudnya apa? Tidak mau mengakui pernikahan ini?

Jasmine tidak akan membiarkannya! Cincin ini adalah darah dagingnya, satu-satunya barang yang bisa membuktikan hubungan mereka, juga perhiasan yang hanya diberikan Michael kepadanya.

Kalau Michael menginginkannya, Jasmine pasti tidak akan menyetujuinya.

"...Lepaskan saja." Michael menghela nafas melihat ekspresi Jasmine yang ketakutan dan posisinya yang melindungi dirinya sendiri.

"Michael, apa maksudmu!" Bibir Jasmine sedikit gemetaran, dia memegang erat cincin yang ada di jarinya, "Apapun boleh kamu ambil, asalkan jangan cincin ini!"

"Pasangan cincin ini sudah hilang, apa gunanya kamu pakai yang satu ini." Michael berkata.

Jasmine kaget, badannya kaku, perkataan Michael mengingatkannya betapa bencinya Michael terhadap pernikahan ini, Jasmine ingin membalas perkataannya, tapi dia merasa dia sudah kehilangan kemampuan untuk berkata-kata.

Jasmine sangat panik, kalau Michael ingin mengambil cincin ini, dia harus bagaimana, harus bagaimana?

Lalu perkataan Michael yang berikutnya malah membuat Jasmine kembali kaget.

"Kamu lepaskan yang ini, kita pergi buat sepasang yang baru." Nada bicara Michael serius.

Jasmine sudah refleks dan ingin menjawab "Aku tidak mau..." tapi otaknya merespon cepat dan menangkap perkataan Michael tadi, lalu dia melotot dengan sedikit tidak percaya melihat Michael, "Kamu bilang apa?"

"Kita buat yang baru, hari ini pilih modelnya, besok sudah bisa diambil." Michael tersenyum hangat.

Senyuman ini menenangkan kepanikan Jasmine.

"Kenapa..." Kenapa tiba-tiba ingin buat yang baru?

"Karena aku juga menginginkannya." Michael tidak berbasa-basi lagi, lalu membuka pintu mobil dan turun dari mobil.

Dia juga menginginkannya...

Mendengar perkataan ini, Jasmine baru menyadari apa maksudnya, dia terkejut.

Michael Fu, Michael Fu juga menginginkan satu cincin!

Ini membuktikan apa? Michael mulai mengakui pernikahan ini, mengakui hubungan mereka!

Jasmine melekukkan senyuman di wajahnya.

Michael berjalan ke arah Jasmine dan membukakan pintu untuknya, melihat Jasmine yang bengong dan tersenyum melihat ke arah depan.

Walaupun, senyumnya yang begini terlihat sangat lucu. Michael juga tersenyum.

"Turunlah, kita pilih lebih cepat, dengan begitu sebelum liburan kita sudah mendapatkan cincinnya." Michael berkata.

Jasmine tersadar, lalu dia pun turun dari mobil.

Michael ingin mendapatkan cincin ini sebelum liburan, apakah ini membuktikan bahwa, dia sangat menantikannya?

Jasmine berpikir, ekspresinya menjadi ceria.

Saat ini, Michael mengunci mobilnya, berjalan kesana dan menarik tangan Jasmine.

"Sekarang sudah boleh lepas kan?" Michael bertanya dengan tidak sabar.

Lalu Jasmine melihat Michael pelan-pelan melepas cincin yang selama empat tahun ini tetap ada di jarinya.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu