My Perfect Lady - Bab 233 Mencerahkan Pikiranmu (2)

Yohana mendengar Dharius Ye berkata dengan tidak senang: "Kenapa kamu memasang raut wajah seperti itu?"

Max menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Dharius Ye mendorong pintu kamar sebelah dan berjalan masuk lalu duduk, Max mengikutinya lalu menutup pintu, Dharius Ye memelototinya, "Kamu semakin lama semakin berani!"

"Tuan Muda, aku hanya ingin bertanya kepadamu, apakah kamu akan putus dengan Nona Tang?"

"Apakah ini masalah yang perlu kamu khawatirkan?" tanya Dharius Ye.

"Memang bukan masalah yang perlu kukhawatirkan, tetapi aku ingin mengingatkanmu, Nona Tang bukan orang bodoh, cepat atau lambat dia akan mengetahui masalah ini."

"Diam!" Dharius Ye berdiri dengan kesal.

Hari ini Grace Tang tidak meneleponnya, memang sangat aneh.

Dia berjalan mengitari ruangan, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Grace Tang, ponselnya tidak dimatikan, tetapi sedang berada dalam panggilan lain.

Ketika Dharius Ye menelepon, Grace Tang sedang menelepon Andios Guan, dia melihat bahwa Dharius Ye meneleponnya.

Sejujurnya, dia sangat enggan untuk berurusan dengan Dharius Ye.

Karena dia merasa pengkhianatan Dharius Ye membuat hatinya terasa sakit, dan ini akan menjadi siksaan baginya jika dia menjawab panggilannya, tetapi dia tidak dapat tidak meneleponnya balik.

Setelah memegang ponselnya untuk sementara waktu, Grace Tang berinisiatif untuk menelepon Dharius Ye, suara Dharius Ye terdengar sangat lembut: "Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Sedang memikirkanmu?" jawab Grace Tang dengan manja.

"Apakah wajahmu sudah membaik?"

"Tidak membaik."

"Apakah sudah pergi ke dokter?"

"Sudah, dokter berkata harus menunggu beberapa hari."

"Begitukah?" Dharius Ye tiba-tiba merasa tidak tahu harus berkata apa, pembicaraan hari ini sangat aneh, memang Grace Tang yang meneleponnya, tetapi dia yang selalu bertanya dan dia menjawab.

Bukankah Grace Tang seharusnya bertanya kepadanya?

Dharius Ye kembali berkata: "Aku akan segera kembali."

"Tidak perlu terburu-buru, urusan bisnis lebih penting." Grace Tang menyadari bahwa ucapannya salah setelah dia mengatakannya.

Sebelumnya dia selalu berharap dia kembali, bagaimana mungkin dia akan berkata seperti ini, dia segera menambahkan: "Walaupun aku sangat merindukanmu, tetapi wajahku tidak pantas untuk bertemu dengan orang, jadi kamu lakukan saja pekerjaanmu terlebih dahulu."

Setelah memutuskan panggilan alis Dharius Ye berkerut menjadi satu, hari ini reaksi Grace Tang sedikit aneh, apakah dia telah mengetahuinya?

Jantungnya berdetak dengan kencang, gawat jika Grace Tang mengetahui masalah ini!

Grace Tang melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur, lalu terduduk.

Dia juga ingin bermanja-manja dengan Dharius Ye, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya, hatinya sangat sakit, ketika mendengar suara lembut Dharius Ye.

Dia ingin bertanya kepadanya, kenapa kamu berpura-pura?

Tetapi apakah pertanyaan dapat merubah sesuatu? Apakah dapat membuat Dharius Ye tidak menemui wanita itu? Dan membuat dia hanya menatapnya.

Tidak mungkin, bukan? Karena tidak mungkin untuk apa dia bertanya?

Grace Tang dengan kesal menarik rambutnya, tenaganya terlalu besar, sehingga dia mengertakkan giginya untuk menahan rasa sakitnya.

Pintunya diketuk, dia mengangkat kepalanya: "Silahkan masuk."

Wirnando Gu membuka pintu dan berjalan masuk, dia menyerahkan botol yang dipegang di tangannya kepada Grace Tang, "Ini untukmu."

Ini adalah Obat Tradisional Keluarga Shao, Grace Tang dapat mengenalnya, dia tersenyum kepada Wirnando Gu: "Terima kasih!"

"Tidak perlu berterima kasih, aku hanya tidak ingin bersama dengan wanita yang wajahnya membengkak."

Grace Tang sama sekali tidak peduli dengan ucapan Wirnando Gu, dia membuka botol dan mengolesi wajahnya.

Segera wajahnya menjadi hitam, Wirnando Gu menatapnya dengan aneh.

Wanita ini ternyata sangat berani, biasanya wanita selalu menampilkan yang terbaik kepada orang lain, tetapi dia, sama sekali tidak memedulikannya.

Dia mengoles wajahnya sampai hitam di hadapan dia, dia tidak bisa menahannya lagi: "Apakah kamu sama sekali tidak peduli dengan citramu?"

"Tampangku sudah seperti ini, untuk apa aku memedulikan citraku?" Grace Tang meringis kepada Wirnando Gu.

Wirnando Gu menunjukkan ekspresi yang jijik, lalu meninggalkan kamarnya.

Grace Tang menghela napas, dia bangkit untuk menutup pintu, dia ingin tidur, tetapi dia tidak mengantuk.

Dia tahu bahwa hari ini dia tidak bisa tidur, karena tidak bisa tidur maka untuk apa dia berdiam di dalam kamar, lebih baik pergi ke luar dan menikmati pemandangan malam.

Pemandangan malam pantai Kota A terkenal dengan keindahannya, dan dia tidak punya waktu untuk menikmatinya dalam waktu yang lama.

Grace Tang menemukan mantel di dalam lemari pakaiannya dan menyampirkannya ke tubuhnya dan berjalan ke geladak, ketika tiba di geladak, dia melihat Wirnando Gu.

Dia duduk di atas kursi dengan punggung menghadap padanya, dia memegang gelas anggur di tangannya, dan sebotol anggur di atas meja di sebelahnya.

Ketika mendengar langkah kaki Wirnando Gu menoleh ke belakang, dia mengerutkan kening ketika melihat Grace Tang: "Untuk apa kamu datang ke sini?"

"Apakah kamu tidak bosan minum sendirian? Aku akan menemanimu minum anggur." Grace Tang duduk di sampingnya.

Wirnando Gu meliriknya dengan memiringkan kepalanya, matanya sangat indah, dan matanya seterang bintang.

"Bukankah kamu sedang marah? Kamu masih bisa minum anggur?"

"Aku akan menemanimu!" jawab Grace Tang.

"Lupakan saja, ketika aku melihat wajahmu yang seperti ini, bagaimana aku masih bisa minum!"

Ucapannya yang menusuk tidak membuat Grace Tang marah, dia melihat Wirnando Gu: "Sudah semalam ini dan kamu masih duduk di sini dan minum anggur, apakah kamu memiliki masalah?"

"Tidak ada."

"Bagaimana jika kamu menceritakannya agar aku bisa mencerahkan pikiranmu?"

"Kamu? Mencerahkan pikiranku? Sungguh konyol!" Wirnando Gu mendengus dengan dingin, "Nona Tang, sebaiknya kamu mencerahkan pikiranmu sendiri, lihatlah bagaimana tampangmu tadi, hahaha!"

Grace Tang tersipu, dia tidak bisa menahan dirinya untuk berdebat: "Aku tidak bunuh diri, jika aku ingin bunuh diri ketika melihat Dharius Ye sedang bermesraan dengan wanita itu, aku akan langsung melompat dari hotel, apakah aku akan datang sejauh ini? Aku tidak bodoh!"

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu