My Perfect Lady - Bab 105 Tidak Membiarkan Mereka Senang (1)

Malam ini Grace Tang bolak balik di sofa kamar Fera tidak bisa tidur, sama juga dengan dia, Sophia Lu yang berada di kamar Dharius Ye bersandaran di sofa dengan banyak pikiran.

Biasanya orang yang menemani orang sakit akan memberikan perhatian dan kehangatan, namun dia terasa rikuh dan aneh.

Ingin memberikan sedikit perhatian kepada Dharius Ye, dia ternyata beralasan ingin tidur karena lelah, menolak perhatiannya.

Tidak hanya demikian, Max juga berada di dalam kamar tanpa pernah meninggalkan ruangan, bahkan berulang kali mengatakan padanya tidak nyaman berada di kamar pasien dan menyuruhnya untuk pulang istirahat.

Tentu saja Sophia Lu mengetahui kamar pasien tidak senyaman rumah, dia juga tahu Dharius Ye tidak menyukai kehadirannya.

Dia bercanda dan tertawa dengan wanita hina itu, tetapi tidak bersemangat melihat dia, perbedaan ini membuat Sophia Lu murka.

Mereka membuatnya tidak nyaman, dia juga takkan membiarkan mereka senang, dia sengaja menginap untuk menghalangi wanita hina itu berada di sini.

Waktu berlalu setiap detik dan semakin sulit bertahan, Sophia Lu ingin mengeluarkan handphone untuk mengobrol dengan Wilona Qiao, dia membatalkan niatnya saat melihat Max memejamkan mata duduk di sisi sofa yang lain.

Hari ini dia datang untuk menemani pasien, dengan kondisi Dharius seperti ini bagaimana mungkin dia mengobrol bahagia dengan orang lain.

Sehingga dia hanya bisa melanjutkan duduk di sofa dengan bosan, malam panjang ini sungguh menderita buat Sophia Lu.

Akhirnya dia tidak tahan lagi, memiringkan badan di sofa dan tertidur.

Dia terbangun paginya karena suara orang berbicara, ketika membuka mata menyadari dirinya diselimuti, 2 suster sedang membersihkan kamar.

Sophia Lu duduk dan menyadari Dharius Ye tidak berada di ranjang, demikian juga Max.

Sophia Lu merasa sangat risih, dia datang menemani pasien tetapi tidak mengetahui kapan pasien menghilang.

Dia mengelus pinggangnya yang pegal sambil berdiri, melihat suster:”Kemanakah pasien?”

Suster melihatnya dengan aneh, “Kami baru masuk, tidak tahu.”

Pergi kemanakah sepagi ini? Sophia Lu menahan emosi, yang terpikirkan adalah apakah Dharius Ye mencari wanita hina itu ketika dia tidur?

Tidak bisa menerima keadaan ini, Sophia Lu menggertakkan giginya penuh kebencian, betapa dinginnya Dharius Ye?

Dulu setiap kali mengajaknya menghadiri pesta tanpa pernah melirik wanita manapun, dia selalu merasa senang dalam hati, merasa seumur hidup takkan muncul orang yang akan berebutan Dharius Ye dengan dia.

Namun tidak disangka dalam waktu singkat terjadi perubahan total.

Semua gara-gara Grace Tang wanita tak tahu malu! Apakah wanita hina ini jelmaan siluman rubah? Mengapa dalam waktu demikian singkat telah mengambil jiwa pria yang sama sekali tidak tertarik pada wanita?

Sophia Lu tidak pernah membayangkan dia akan menjadi ancaman besar baginya, beberapa kali merencanakan namun berakhir dengan kegagalan, apakah wanita hina ini dilindungi dewa?

Dia tidak percaya dia adalah rubah yang memiliki 9 nyawa, biarpun dia memiliki 9 nyawa, dia juga akan memikirkan cara untuk mengambil semua nyawanya.

Sophia Lu keluar dengan marah untuk mencari Dharius Ye, dia melihat Grace Tang berjalan ke arahnya di koridor.

Grace Tang memakai mantel putih hari ini, warna putih membuat wajahnya yang didandani indah bagaikan giok putih, dia sengaja berdandan hari ini, terlihat sangat cantik, sungguh menarik perhatian orang.

Sebaliknya Sophia Lu yang tidak tidur nyenyak di sofa semalaman terlihat lesu, juga tidak cuci muka dan sisiran, baju juga lecek, dia kalah jauh dari Grace Tang.

Wanita paling takut diperbanding-bandingkan, perbandingan ini membuatnya merasa minder, ingin segera menghindar dari Grace Tang, tidak sudi Grace Tang melihat kondisinya saat ini.

Namun Grace Tang telah melihatnya, bahkan dengan senyuman manis menyapa:”Pagi Nona Lu!”

“Pagi!” Sophia Lu terpaksa membalas.

Walaupun dia kalah jauh dibandingkan Grace Tang, namun juga tidak kalah total, setidaknya Sophia Lu sendirian, yang penting tidak bersama Dharius Ye.

Sophia Lu merasa lebih nyaman dengan berpikir seperti itu, dia tersenyum terpaksa melihat Grace Tang。“Mengapa datang sepagi ini?”

“Bukankah mengkhawatirkan Direktur Ye?” Grace Tang menggoyangkan termos di tangannya, “Mengantarkan sarapan untuknya.”

“Nona Tang sungguh berniat?” Sophia Lu mengejeknya, “Tetapi ada aku di sini, urusan ini akan aku kerjakan sendiri, tidak perlu merepotkan Nona Tang.”

“Apakah Nona Lu yakin akan melakukan hal seperti ini?” Grace Tang tersenyum lebar, namun matanya tiada senyuman.

“Tidak bisa masak bisa belajar, terus terang Nona Tang, dulu aku tidak bisa mengerjakan apapun, namun mulai belajar semenjak bersama Dharius Ye, karena setelah menikah aku harus mempersiapkan segala kebutuhannya.”

Sophia Lu sengaja berkata demikian untuk memperingati Grace Tang, tidak perduli dia melakukan apapun takkan menang darinya.

Ekspresi wajah Grace Tang tidak berubah, wajahnya tetap penuh senyuman, “Nona Lu sangat mirip dengan aku untuk hal ini, aku juga beranggapan seperti ini, pria sendiri harus dilayani sendiri, tidak boleh diserahkan pada orang lain.”

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu