My Perfect Lady - Bab 94 Menjadi Cemas (2)

"Pernah bertemu."

"Bagaimana tampangnya? Apakah cantik?"

"Ayah, kamu kenapa? Kenapa menanyakan pertanyaan yang aneh? Apakah terjadi sesuatu?"

"Tidak terjadi sesuatu, aku hari ini bertemu dengan Dharius Ye di Jiangcheng Hotel."

"Hah? Dia juga datang ke Kota A?" Wilona Qiao terkejut. "Sialan! Jalang itu datang ke Kota A, dan Dharius Ye ternyata juga mengikutinya, dia sama sekali tidak menganggap Sophia!"

"Apa?" Sebastian Qiao terkejut ketika mendengar ucapan Wilona Qiao, "Wilona, apakah ada masalah di antara Dharius Ye dan Sophia Lu?"

"Tidak ada masalah, hubungan mereka sangat baik, tetapi jalang itu, sangat bisa menarik perhatian orang, hal ini membuat Sophia Lu sakit kepala, dia adalah seorang Nona Besar, tidak mungkin dia menarik perhatian seperti seorang jalang." Wilona Qiao berkata dengan penuh kebencian.

"Menurutmu, apakah Dharius Ye akan putus dengan Sophia Lu demi wanita itu?" ini adalah masalah yang paling diperhatikan oleh Sebastian Qiao.

"Tidak akan! Tidak mungkin terjadi!"

"Benarkah? Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?" tanya Sebastian Qiao.

"Dharius Ye tertarik pada Sophia Lu bukan karena kecantikannya, tetapi ada alasan lain, tetapi aku tidak tahu apa alasannya, tetapi aku dapat memastikannya kepadamu, Dharius Ye pasti akan menikahi Sophia, Nyonya Li hanya bisa milik Sophia seorang."

Mendengar dia berkata dengan yakin, Sebastian Qiao merasa lega, Dharius Ye datang ke Kota A demi menemani simpanannya, sepertinya tidak ada hubungannya dengan masalah itu.

Sebastian Qiao menghela napas lega, tetapi dalam mimpi pun dia tidak bisa membayangkan bahwa masalah yang dia khawatirkan sekarang sedang terjadi.

Keesokan paginya Dharius Ye menemani Grace Tang, Andreas dan Fera untuk mencari tim pengacara Nixon Tang.

Tim pengacara sangat terkejut ketika mereka melihat anak kandung Nixon Tang yang tiba-tiba muncul.

Penanggung jawab tim pengacara, Pengacara wang, dia mengetahui bahwa Nixon Tang menikah di luar negeri dan memiliki seorang anak perempuan.

Tetapi ini tidak bisa membuktikan bahwa Grace Tang adalah anak perempuan Nixon Tang, kecuali Grace Tang dapat menemukan bukti untuk membuktikan dirinya.

Pengacara berkata dengan jelas, karena tidak bisa melakukan tes dna, Grace Tang harus memberikan surat nikah ibunya dengan Nixon Tang untuk membuktikan bahwa mereka adalah sepasang suami istri.

Selain menunjukkan surat nikah Hana Fang dengan Nixon Tang, dia juga harus menunjukkan akta lahirnya, untuk membuktikan bahwa dia lahir pada masa Nixon Tang sudah menikah dengan Hana Fang, hal ini baru bisa membuktikan bahwa dia adalah anak perempuan Nixon Tang.

Dharius Ye mengerutkan keningnya, masalah ini lebih rumit dari dugaannya. Nixon Tang dan Nyonya Tang telah meninggal, brankas Nixon Tang tidak bisa dibuka, surat nikah dan akta lahir tidak tahu apakah disimpan atau tidak, harus mencari dimana?

Grace Tang merasa lega, dia dan Nixon Tang sama-sama mempunyai brankas yang sama, salah satu dari mereka dapat membuka brankas dengan menggunakan sidik jari mereka.

Sebelumnya dia tidak tahu apa yang pamannya letakkan di dalam, tetapi tahun lalu dia diam-diam kembali ke Kota A dan pergi ke bank dimana Nixon Tang meletakkan dokumennya, dia membuka brankasnya dengan sidik jarinya.

Nixon Tang meninggalkan surat wasiat di dalam brankasnya, isi surat wasiatnya yaitu semua harta dan saham Seven Stars diberikan kepada keponakannya, Ashley Qiao.

Selain surat wasiat, di dalam brankas berisi surat nikah dan akta lahir Grace Tang yang pernah dia lihat sebelumnya. Termasuk sertifikat notaris kedutaan, dan juga beberapa surat antara Nixon Tang dengan Hana Fang.

Grace Tang diam-diam mengambil semua dokumen yang penting, sekarang di dalam brankas hanya tertinggal beberapa dokumen yang tidak penting, walaupun ada orang yang membukanya mereka tidak akan mendapatkan apa-apa.

Surat nikah Nixon Tang dan Hana Fang lalu surat wasiatnya telah dia ambil dan disembunyikan, tujuannya adalah untuk menunggu hari ini.

Karena sekarang pengacara sudah mengatakannya, maka sudah saatnya dia menunjukkan surat nikah dan akta lahirnya.

Dia sengaja terlihat bingung dan meninggalkan firma hukum bersama dengan Dharius Ye.

Dalam perjalan pulang tidak ada yang bicara, tiba-tiba Fera berkata: "Grace, coba kamu pikirkan lagi, apakah mungkin ibumu meninggalkan sesuatu yang tidak kamu sadari?"

"Ibuku meninggal ketika aku masih kecil, bagaimana aku mengingatnya?" Grace Tang menghela napas.

"Bagaimana dengan nenek, apakah nenek yang tinggal bersamamu mengatakan sesuatu padamu?"

"Nenek?" Grace Tang mengerutkan keningnya, "Bagaimana mungkin nenek meninggalkan barang untukku, setelah dia meninggal aku membereskan tempat tinggal kami, lalu menemukan sebuah kotak tua, waktu itu aku ingin membuangnya, tetapi mungkin ini adalah barang peninggalan nenek, jadi aku tidak membuangnya, tetapi aku tidak pernah membuka kotak itu."

"Dimana kotak itu?" tanya Dharius Ye.

"Di rumahku di Kota B." Grace Tang memegang dahinya: "Tidak mungkin ada barang di dalamnya, waktu itu nenek sakit dan menghabiskan banyak uang, jika ada dokumen yang bisa membuktikan identitasku, kenapa nenek tidak memberitahuku? Jika seperti itu aku tidak akan meminjam uang kepada kreditur, lalu aku tidak akan bekerja di...."

"Itu tidak pasti!" sela Dharius Ye, "Surat nikah di luar negeri menggunakan bahasa inggris, kecuali dia mengerti bahasa inggris, jka tidak dia akan menganggapnya sebagai kertas bekas."

"Betul, betul, kamu saja tidak pernah membuka kotaknya, bagaimana kamu bisa memastikan bahwa di dalamnya tidak ada barang?" tanya Fera.

"Kita segera kembali ke Kota B untuk memastikannya!" usul Dharius Ye.

"Baiklah." kata Grace Tang.