My Perfect Lady - Bab 243 Hanya Bisa Bergantung Pada Dirinya Sendiri (1)

Setelah menatap kepergian mereka, Grace Tang berbalik dan kembali ke dalam rumah. Satu malam tidak tidur, dia bisa-bisanya tidak ngantuk sekalipun.

Setelah kembali ke ruang tamu, dia melambaikan tangan ke arah Andios Guan, "Ikut aku!"

Andios Guan segera mengikutinya. Keduanya masuk ke dalam ruang baca dan menutup pintu. Andios Guan tidak menunggu Grace Tang meminta dan langsung mengeluarkan alat perekam suara yang belum dihapus isinya.

Grace Tang membukanya, bagian yang Andios Guan hapus adalah pembahasan keduanya tentang bagaimana menghadapi Stella Liu.

Rissa Lee memberikan saran, "Kak, bagaimana kalau kita menyuruh satu pelayan memberi obat keguguran di makanannya. Sekarang janinnya masih belum pasti. Kalau keguguran dia juga tidak bisa menemukan alasannya."

"Tidak, kalau mau lakukan, harus lakukan yang paling hebat. Wanita ini begitu licik, kita tidak bisa membiarkan dia hidup."

"Tapi bukankah kamu bilang tidak boleh sama seperti yang sebelumnya itu?"

"Aku sudah merubah pendapat. Karena mau turun tangan, maka harus yang sampai habis. Kita dorong kesalahan ini kepada Grace, bagaimanapun dia begitu benci pada Stella."

"Dharius begitu suka padanya, pasti tidak akan begitu mudahnya membiarkan kita memfitnahnya."

"Salah. Wanita yang Dharius Ye suka sekarang bukan dia. Dia tidak bisa hidup lama lagi. Selain itu, dengan hubunganku dengan Dharius, Dharius bagaimanapun juga tidak akan karena seorang wanita memutuskan hubungan denganku. Karena dia masih membutuhkanku untuk melawan Gibson."

"Benarkah?"

"Tentu saja benar. Untuk apa aku berbohong padamu?"

Grace Tang tertawa dingin. Andios Guan menatap Grace Tang dan berkata, "Nona, sekarang bagaimana? Kalau Direktur Ye benar-benar seperti yang Axel katakan memihak dia, maka kita ..."

"Dia sudah memihak pada Axel. Kemarin malam dia bisa-bisanya bilang Axel dan Gibson bekerja sama. Haha! Untung kamu memberitahuku dulu. Kalau tidak aku selamanya akan dibohongi olehnya."

Mata Grace Tang perlahan-lahan mendingin. Dharius Ye mempunyai wanita hanya beberapa hari saja, tapi Axel Lee sudah tahu. Kalau bilang Axel Lee bukan orang Dharius Ye, dia tidak akan percaya.

Karena tidak dapat berharap pada Dharius Ye, maka dia hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri saja.

Grace Tang membuka lemari pengaman, mengambil video yang waktu itu Andios Guan diam-diam memotret Axel Lee dan Rissa Lee di hotel dan memanggil Andios Guan, "Copy barang ini ribuan kali, aku ada keperluan."

"Sebanyak itu?" Andios Guan sangat terkejut.

"Benar, setelah Rissa dan Axel bergerak untuk membereskan Stella, barang ini bisa dipakai. Aku mau mengirimkan ribuan kopi barang ini untuk rekan kerja di perusahaannya, biar mereka lihat jelas orang seperti bagaimana mereka."

Grace Tang tersenyum dingin, "Sampai nanti aku ingin lihat Dharius bagaimana menyelamatkannya!"

Dharius Ye selama berada di perjalanan juga berwajah masam. Max menatap wajah dingin Dharius Ye, tanpa sadar sedikit takut.

Dia selalu setia pada Dharius Ye, tidak ada niat buruk pada Dharius Ye sedikitpun. Kali ini dia benar-benar tidak suka pada Yohana itu.

Dia merasa Yohana memanfaatkan Dharius Ye, baru memberitahu masalah ini pada Grace Tang, ingin Grace Tang yang menghentikan.

Max kira Grace Tang akan menangis, marah-marah pada Dharius Ye seperti sebelumnya, memaksa Dharius Ye dan Yohana putus.

Tapi dia salah. Sudah berlalu dua hari tapi Grace Tang tidak melakukan apapun. Hal ini membuat Max sangat terkejut.

Ada apa dengan Grace Tang?

Sikap yang berbeda dengan dulu itu membuat Max sangat khawatir. Dia sudah merasakan ada yang salah dengan Dharius Ye dan Grace Tang.

Sebelumnya tuan muda menjawab telepon Yohana itu diam-diam, selain itu tidak berani menjawab di hadapan Grace Tang. Tapi hari ini saat sarapan dia melihat jelas, Dharius Ye menjawab di hadapan Grace Tang tanpa takut sedikitpun.

Sedangkan Grace Tang bahkan tidak mengadahkan kepala, dan tidak ada reaksi sedikitpun pada telepon itu.

Sebenarnya apa yang terjadi? Grace Tang sama sekali tidak peduli sedangkan Dharius Ye juga sama sekali tidak takut.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka?

Max sekarang sudah sedikit takut. Sebelumnya dia menganggap Grace Tang sebagai satu-satunya wanita Dharius Ye, dia baru memberitahu ini kepada Grace Tang. Tapi sekarang dia sudah menyadari kesalahannya.

Dia adalah orangnya Dharius Ye. Apapun yang terjadi dia hanya bisa setia pada Dharius Ye. Dia yang diam-diam memberitahu masalah Dharius Ye dan Yohana kepada Grace Tang sudah termasuk sebagai pengkhianatan.

Sebagai orang yang paling dekat di samping Dharius Ye, tidak bisa ditoleransi pengkhianatan seperti ini. Max sangat menyesal. Dia sudah terlalu gegabah, tapi nasi sudah menjadi bubur. Apa gunanya menyesal sekarang?

Dia ingin mengatakannya pada Dharius Ye, tapi dia tidak tahu bagaimana mengatakannya. Masalah ini mungkin menyebabkan dia diusir oleh Dharius Ye.

Max sangat ragu dalam hati, juga tidak mengatakan apapun selama perjalanan.

Setelah mobil sampai di rumah sakit, Dharius Ye turun dari mobil dan berjalan ke kamar Yohana dengan langkah besar.

Yohana sudah menantikan dari lama, ketika melihat Dharius Ye, dia akhirnya lega dan berkata dengan lembut, "Tuan Ye, apa kamu sudah makan sarapan?"

"Sudah, kamu?" Dharius Ye menjawab dengan lembut.

"Aku juga sudah." Yohana menatap wajah tampan Dharius Ye yang membuatnya sangat tergila-gila itu, lalu melihat ada Max dan perawat juga di dalam kamar.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu