My Perfect Lady - Bab 201 Hubungan Atasan dan Bawahan (1)

“Apa yang dia lakukan di sini?” Grace Tang bertanya dengan tidak sabar, dia sedang menanyakan hal penting, mengapa Dharius Ye datang mengganggunya?

Setelah selesai berbicara, di ujung jalan kecil itu muncul sosok Dharius Ye, ketika melihat kemunculan Dharius Ye, Dennis Lu tanpa sadar mundur selangkah menjauhi Grace Tang.

Tetapi sudah terlambat, Dharius Ye sudah melihat Grace Tang dan Dennis Lu berdiri di bawah pohon sakura.

Di bawah pohon sakura yang mekar, Grace Tang mengenakan gaun putih dan Dennis Lu mengenakan kemeja putih, penampilannya sangat gagah.

Mereka berdiri berhadapan muka, terkesan sangat harmonis, pemandangan menyerupai gambar ini sangat menyengat mata Dharius Ye.

Dharius Ye berhenti sebentar dan berjalan mendekat, melihat Dharius Ye datang, Dennis Lu mengambil inisiatif untuk menyapa duluan: "Kak Dharius!"

Dharius Ye mengangguk pada Dennis Lu dan menatap Grace Tang.

Grace Tang merasa tidak senang, tidak mengerti mengapa dia bisa memilih waktu ini untuk mengganggunya.

Grace Tang memandang Dharius Ye tidak berbicara, melihat Grace Tang tidak senang, hati Dharius Ye tiba-tiba berat dan menatapnya dengan wajah tidak senang, Dharius Ye merasa tidak enak di dalam hatinya, apakah kedatangannya telah mengganggu mereka?

Dharius Ye dengan cepat berjalan ke samping Grace Tang, dia mengulurkan tangan untuk mengambil bunga yang jatuh di bahu Grace Tang. Tatapannya jatuh ke tangan Grace Tang: "Ada apa dengan tanganmu?"

"Aku tidak sengaja terbentur."

“Apakah masih sakit?” Dharius Ye mengulurkan tangan memegang tangannya yang rampingnya, “Sini aku lihat.”

“Aku baru mengoleskan obat, sudah mendingan.” Grace Tang tersenyum dengan sangat paksa.

Respon Grace Tang membuat Dharius Ye merasa sangat tidak nyaman, dia merentangkan tangannya merangkul pinggangnya, memeluk Grace Tang kedalam pelukannya: "Angin di luar sangat kencang, bagaimana jika kita pulang saja?"

Menyaksikan Dharius Ye menarik tangan Grace Tang dan menyambutnya dengan hangat, Dennis Lu memalingkan pandangannya, dia bukan tidak tahu hubungan antara Dharius Ye dan Grace Tang.

Tetapi melihat Dharius Ye begitu perhatian pada Grace Tang dengan jarak sedekat itu, dia tetap merasa sakit hati.

Dengan kehadiran Dharius Ye, Grace Tang sudah pasti tidak bisa menanyakan apapun lagi, dengan tidak rela dia mengangguk dan menjawab, "Baik!"

Dennis Lu juga tidak menetap terlalu lama di sana, dia beralasan memiliki urusan lain dan pamit terlebih dahulu.

Setelah mengantar Dennis Lu pergi, Grace Tang dan Dennis Lu duduk di ruang tamu, Ibu Guan membawa teh menghampiri mereka, Grace Tang memegang cangkir sambil menyeruput tehnya.

Grace Tang masih merasa kesal, dia dengan tidak mudah membiarkan Dennis Lu untuk berbicara yang sebenarnya, jika tadinya Dharius Ye tidak datang, seharusnya Dennis Lu akan mengatakan alasannya, bukan?

Dia sebenarnya sudah hampir mengetahui kebenarannya, tetapi sekarang semuanya terganggu oleh Dharius Ye.

Dia tidak tahu apakah Dennis Lu akan mengatakan yang sebenarnya lagi pada pertemuan selanjutnya?

Dharius Ye melihatnya marah dan acuh tak acuh, sama sekali tidak antusias dengan dirinya sendiri, hatinya terasa sangat tidak enak.

Keduanya minum teh dengan hening, suasananya sangat aneh, setelah lewat beberapa saat, Grace Tang meletakkan kembali cangkir tehnya dan memandang Dharius Ye: "Apakah kamu memliki urusan datang ke sini?"

"Aku mendengar bahwa tangan kamu terluka jadi aku datang untuk melihatmu."

"Oh, apakah kamu akan makan siang di sini?" Sikap Grace Tang tidak begitu ramah, Dharius Ye merasa bahwa Grace Tang tidak begitu senang dengan kehadirannya.

Dia sudah berusaha tersenyum, namun saat ini senyuman di wajahnya mulai memudar.

Ibu Guan mendengar kata-kata Grace Tang di sebelahnya segera menjawab: "Apakah Nona terbengong? Ini sudah jam makan siang, CEO Ye jelas akan makan siang di sini."

"Apakah ini sudah siang? Waktu berlalu dengan cepat sekali." Grace Tang juga mulai menyesali perkataannya, dia mencoba menutupinya dengan berdiri dan berkata. "Ada makanan enak apa hari ini?"

“Semua makanan kesukaanmu.” Jawab Ibu Guan.

"Kalau begitu ayo makan, aku sudah lapar."

Ibu Guan setuju dan pergi bersiap-siap, Grace Tang memandang Dharius Ye yang duduk tak bergerak di sofa, "Mengapa duduk melamun di sana? Ayo pergi makan."

Dharius Ye berdiri dan sama sekali tidak merasa nyaman, dia teringat makan malam dengan Sophia Lu tadi malam, Sophia Lu memesan semua makanan yang dia suka makan.

Namun Grace Tang malah tidak mengatakan apapun untuk menyuruhnya tinggal untuk makan siang, dia bahkan tidak menambah lauk, juga tidak menanyakan makanan apa yang dia inginkan.

Banyak yang mengatakan bahwa wanita sangat perhatian, tetapi mengapa dia tidak pernah melihat Grace Tang perhatian padanya?

Apakah ini berarti bahwa Grace Tang sama sekali tidak mencintainya?

Grace Tang tidak pernah berinisiatif berkata dia mencintainya, selain dipaksa untuk mengatakannya di atas ranjang.

Grace Tang sepertinya tidak pernah merencanakan dirinya di masa depannya, bahkan untuk bertemu dengan orang tuanya pun tidak antusias dengan mencari berbagai alasan untuk menolaknya.

Dia juga tidak berkata apapun mengenai makan malamnya dengan Sophia Lu.

Dharius Ye merasakan hatinya sangat berat seperti sedang ditimpa oleh batu.

Tidak terasa Dharius Ye dan Grace Tang sudah jalan sampai ke ruang makan, begitu pula dengan Fera dan Max.

Hidangan di atas meja adalah semua makanan kesukaan Grace Tang, Grace Tang melihat bahwa Dharius Ye sepertinya tidak senang, lalu dia berinisiatif untuk mengambil makanan untuknya.

"Ini Braised sirloin with tomatoes lumayan enak, kamu boleh mencobanya."

Dia berinisiatif untuk mengambil makanan untuknya dan yang diberikan adalah makanan kesukaannya, aksi dia membuat Dharius Ye kembali hangat, Dharius Ye merasa Grace Tang juga bukan sama sekali tidak perhatian padanya, setidaknya dia tahu bahwa Braised sirloin adalah makanan kesukaannya dari semua hidangan makanan di meja ini.

Dia mencicipi Braised sirloin-nya, rasanya memang enak.

Setelah melihat ekspresinya sudah mulai membaik, Grace Tang membantunya mengambil kuah, " Fish Meat Soup ini juga enak, Kamu boleh mencobanya."

Tante Zhang di samping segera melangkah maju untuk menghentikannya: "Tuan Muda tidak makan daun sup, di dalam kuah ini ada daun sup."

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu