My Perfect Lady - Bab 198 Teliti dan Maha Tahu (1)

Sophia Lu yang memilih restoran. Begitu melihat Dharius Ye membawa Sophia Lu keluar.

Max sengaja berbicara: "Tuan Muda, Evans tadi menelepon bahwa ponselmu tertinggal di kantor dan Nona Tang tadi menelepon kamu."

Dharius Ye terdiam, Max kembali menambahkan, "apakah Anda ingin meneleponnya kembali?"

Sophia Lu tersenyum begitu mendengar ucapan Max, "Dharius jika dia mencarimu pasti karena ada masalah, kamu sebaiknya menelepon dia kembali, jangan membuat dia menjadi panik."

"Tidak perlu." Dharius Ye mengerutkan keningnya.

Sejak berjadian dengan Grace Tang selama ini, dia hanya akan menjadi inisiatif ketika merasa bersalah. Kali ini dia berinistaif menelepon dia, apakah ini membuktikan dia merasa bersalah?

Kalau begitu apakah dapat diartikan bahwa dana Grayson Han merupakan pemberian dia?

Hatinya merasa tidak senang, tentu saja dia tidak ingin menelepon Grace Tang. Tetapi dia cemas Grace Tang akan terus-menerus menelepon dia.

Dharius Ye memerintah Max untuk pergi terlebih dahulu ke perusahaan untuk mengambil ponsel lalu pergi ke restoran bersama Sophia Lu.

Sophia Lu memesan makanan kesukaan Dharius Ye. Dia sangat jelas mengetahui makanan kesukaan Dharius Ye. Ketika sedang makan, dia terus saja berbicara, dapat terlihat bahwa dia sangat merindukan hari-hari dimana masih bersamanya.

Dharius Ye begitu mendengar perkataan dia pun berpikir di dalam hati. Mengapa sesama manusia itu berbeda? Mengapa Grace Tang tidak banyak berbicara ketika sedang bersamanya?

Dan juga tidak pernah mengingat bahwa Grace Tang paham dan kesukaan dia. Sejak jadian dengan Grace Tang, hal terbanyak yang Grace Tang ketahui mengenai dia adalah dia tidak suka makan makanan pedas.

Apakah ini dapat disebut sebenarnya dia tidak mempedulikan dirinya? Hati Dharius Ye semakin merasa tidak baik.

Ketika Sophia Lu sedang bersamanya, dia akan terus tersenyum dengan bahagia. Sedangkan Grace Tang tidak seperti itu.

Meskipun dia tersenyum tetapi senyumannya tidak merekah. Dharius Ye selalu merasa dia jauh lebih bahagia ketika bersama Grayson Han dibanding dirinya.

Semakin berpikir, Dharius Ye merasa semakin tidak senang. Makanan yang masuk ke dalam mulutnya pun terasa hambar. Dharius Ye terus melirik ke arah ponsel.

Ponsel dia berdering selama beberapa kali tetapi bukan Grace Tang yang meneleponnya.

Jamuan makan ini terasa sangat lama. Dharius Ye sedang bertaruh apakah Grace Tang akan menghubunginya kembali atau tidak. Dia akan kembali jika dia meneleponnya kembali.

Tetapi hingga pukul 11 pun Grace Tang tidak menelepon kembali.

Dia berjalan keluar dari restoran bersama Sophia Lu, tidak menyangka akan bertemu Dennis Lu.

Dennis Lu sedang dipapah oleh seorang wanita cantik yang berdiri di depan pintu lift di dalam hotel. Ketika Dharius Ye berjalan, dia tidak menyadarinya tetapi jika bukan ujung mata Sophia Lu menangkapnya, kemungkinan mereka akan melewatinya begitu saja.

Tercium bau arak dari tubuh Dennis Lu. Sophia Lu menjulurkan tangan memapah Dennis Lu dan memanggilnya selama beberapa kali.

Dennis Lu tidak terlihat seperti orang mabuk, melainkan terlihat seperti dibius. Dharius Ye dan Sophia Lu menyadari ada yang salah, pun membawa Dennis Lu ke rumah sakit.

Sedangkan wanita yang memapah Dennis Lu pun bergegas kabur.

Dokter memeriksa Dennis Lu dan mengatakan dia sudah meminum obat tidur atau sejenisnya. Terlihat dengan sangat jelas bahwa ada orang yang sedang menjebak dia.

Untuk saja mereka berhasil menolong dia. Dharius Ye dan Sophia Lu pun menghembuskan nafas dengan lega.

Sophia Lu bergegas menelepon Nyonya Lu. Dennis Lu tidak ingin berlama-lama di rumah sakit dan menggunakan alasan memiliki urusan lain untuk pergi.

Ponselnya masih saja tidak ada kabar mengenai Grace Tang. Dharius Ye merasa marah dan tidak ingin kembali ke Hilltop Villa melainkan kembali ke rumahnya sendiri.

Semalaman ini dia terus saja membolak-balikkan badannya. Dia terbiasa memeluk Grace Tang, terbiasa memiliki orang lain di sisinya.

Dia tidak terbiasa tiba-tiba menjadi sendirian. Dharius Ye baru terlelap pada saat subuh.

Begitu dia kembali sadar, langit sudah menjadi cerah. Dharius Ye membersihkan diri dan turun ke lantai bawah untuk sarapan. Ponselnya masih saja tidak terdapat pesan apa pun. Hatinya semakin tidak senang.

Setelah selesai sarapan Dharius Ye bersiap-siap pergi ke perusahaan. Ketika ingin masuk ke dalam mobil, Max tiba-tiba membuka suara: "Tuan Muda sebaiknya kamu bertemu dengan Nona Tang dan menjelaskannya."

Dharius Ye tidak bersuara melainkan hanya menatap Max dan menunggu perkataan selanjutnya. Max memberikannya selembar koran, "kebersamaan kamu dan Nona Lu kemarin malam sudah difoto oleh orang lain dan masuk ke dalam berita. Nona Tang pasti sangat marah."

Dharius Ye mengambil korannya dan dia melihat berita dirinya dengan Sophia Lu. Mereka berdua sedang minum kopi di sebuah kafe, makan di restoran dan bahkan ada foto saat mengantar Dennis Lu pergi ke rumah sakit.

Tatapan dia mendingin, datang panggilan dari Sophia Lu: "Dharius maaf aku tidak menyangka akan terfoto oleh orang lain. Kamu tenang saja aku akan menjelaskannya kepada Nona Tang."

"Tidak perlu menjelaskannya." Dharius Ye menjawab dengan datar.

"Harus menjelaskannya karena Nona Tang sekarang adalah kekasihmu. Wanita sangat senstif dan sangat mempedulikan hal seperti ini. Aku akan terlebih dahulu menjelaskan kepada Nona Tang. Kamu juga ingat menjelaskannya kepada Nona Tang."

Sophia Lu bersikap begitu baik dan perhatian karena takut Dharius Ye mencurigai dia. Dia segera menambahkan: "Dharius aku tidak akan melakukan hal seperti itu. Kamu sebarkan kabar bahwa kita sudah putus saja."

Sophia Lu yakin Dharius Ye tidak akan sebegitu jahatnya, dia adalah malaikat penolong Dharius Ye. Jika Dharius Ye menyebarkan kabar mereka sudah putus itu artinya sedang menurunkan harga dirinya.

Dan mereka-mereka yang bekerjasama dengan Dharius Ye dan Keluarga Lu pun akan berpikir ulang dua kali untuk bekerja sama dengan Keluarga Lu jika mengetahui mereka berdua telah putus.

Dharius Ye bukan orang yang jahat dia tidak akan berbuat seperti itu.

Memang benar Dharius Ye hanya tersenyum tipis: "Sophia, kamu sudah berpikir terlalu jauh. Aku tidak mencurigai kamu, kamu juga tidak perlu menelepon dia untuk menjelaskannya. Di antara aku dan Grace tidak membutuhkan penjelasan."

Setelah selesai menelepon, Dharius Ye memasuki mobil dengan langkah lebar. Max menatap dia: "Tuan Muda kita pergi ke Hilltop Villa atau perusahaan?

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu