My Perfect Lady - Bab 114 Mulai Saat Ini Tidak Usah Urusi Wanita Itu Lagi (1)

Selesai mandi, Gracce Tang mengeringkan rambutnya dan menelepon Fera: "Kak Fera, sekarang aku berada di hotel, malam ini tidak kembali ke rumah sakit lagi‘。

“Grace, tadi aku mengirimmu beberapa sms mengapa kamu tidak menjawabnya?Kamu sungguh membuatku khawatir, CEO Ye dengan kesal pergi mencarimu, dia tidak berbuat apapun padamu kan?" suara Fera terdengar khawatir.

"Tidak, tidak perlu mengkhawatirkanku".

"Bagaimana mungkin tidak khawatir, kamu pergi seharian tidak memberitahuku, oh ya, sebenarnya kamu pergi ke mana?"

"Aku pergi mencari tuan Han, kamu tenang saja, tidak akan ada apa-apa denganku. Kamu baik-baik jaga dirimu".

"Kamu tenang saja, aku tidak begitu lemah, justru kamu, harus sangat hati-hati, sekarang statusmu sudah tidak sama, betapa banyak orang jahat yang mengincarmu".

"Tenang saja, setelah besok semuanya akan terlihat jelas". Grace Tang tertawa dingin.

"Apa maksudnya?"

"Hari ini di luar pintu hotel aku dan Dharius Ye di potret oleh wartawan, besok pasti akan menjadi berita utama". Mata Grace Tang terlihat bahagia.

"ya Tuhan! mengapa begitu tidak berhati-hati? kali ini Sophia Lu pasti akan sangat marah, apakah dia akan memukulmu?" ini yang di khawatirkan oleh Fera.

"Dia berani!" Grace Tang mendengus dingin.

"Mengapa tidak? bukankah dia adalah kekasih sesungguhnya? Grace kamu harus berhati-hati, apapun dapat di lakukan oleh perempuan dalam hal seperti ini".

"Kak Fera, Sophia Lu tidak akan begitu bodoh, dia adalah putri dari keluarga kaya bukan? mana mungkin akan bertindak seperti wanita murahan? Dia tetap harus menjaga martabat dan keanggunannya, palingan hanya mencariku untuk berbicara, menyuruhku untuk mundur".

Grace Tang tertawa mencibir, Sophia Lu tidak akan langsung berbuat sesuatu pada dirinya, paling hanya diam-diam melakukan sesuatu dari belakang.

Saat ini dia harus baik-baik memikirkan apa yang mungkin dia perbuat, karena bila ada sesuatu yang terjadi pada dirinya maka orang pertama yang akan di curigai adalah Sophia Lu.

"Baiklah, pokoknya kamu harus berhati-hati, lebih baik jangan jauh-jauh dari Dharius Ye.

"Aku mengerti".

Malam itu Grace Tang tidur dengan lelap, Dharius Ye yang berada di kamar sebelah terus membolak balikan tubuhnya, tidak dapat tidur hingga pagi.

Dalam keadaaan setengah mengantuk dia mendegar suara Max dari luar: "Pagi nona Tang!"

"Pagi!" jawab Grace Tang dengan suara yang lembut.

Dharius Ye langsung terbangun dan melihat jam, sudah pukul 8, dia segera bangun dan ingin keluar, tetapi hatinya merasa tidak enak.

Di dalam hati dia berpikir, wanita menyebalkan ini pasti akan masuk untuk melihatnya, bila dia seperti kemarin manja dan lembut, maka dia akan memaafkannya dan tidak perhitungan lagi mengenai dia mengunci kamar dari dalam.

Tetapi tidak di sangka setelah Grace Tang menyapa Max, dia mengambil tasnya yang terletak di atas meja dan langsung pergi kleuar.

Melihat Grace Tang akan pergi, Max tidak dapat menahan dirinya untuk menahannya: "Nona Tang kamu mau ke mana?"

"Aku mau pergi melihat kak Fera". Jawab Grace Tang.

Max ragu sesaat, akhirnya dia tetap berkata: "apakah kamu tidak menunggu tuan muda bangun?"

"haha, aku mana berani menunggu tuan muda kalian". Grace Tang tertawa dingin.

"Statusku yang rendah ini bersama dengan tuan muda llaian pasti akan membuatnya malu, aku tahu diri, bila tuan muda kalian sudah bangun, dan ingin ke rumah sakit, tolong kamu antar dia, aku tidak akan menggangunya".

Selesai mengatakan kata-kata yang menyedihkan ini, tanpa memperdulikan tatapan Max, Grace Tang langsung membuka pintu dan pergi.

Dharius Ye yang berada di dalam kamar mendengar semua perkataan Grace Tang, ternyata dia memanggilnya dengan tuan muda kalian, bahkan menggunakan kata-kata yang sopan kepada Max.

Dirinya sangat kesal, dengan segera dia turun dari ranjang dan membuka pintu, Max berada di ruang tamu, Grace Tang sudah pergi menghilang.

Melihat Dharius Tang membuka pintu, Max langsung tersadar: "Tuan muda, kamu sudah bangun?"

Dharius Tang menahan kemarahannya, berjalan dan duduk di sofa, Max melihat wajah Dharius Ye yang dingin dia tahu bahwa tadi dia mendengar semua apa yang di katakan oleh Grace Tang.

Dia tidak dapat menahan dirinya untuk menasehatinya: "jangan pedulikan wanita bila sedang marah".

"Kamu tahu apa? ini semua karena di manja saja, sehingga sifatnya semakin buruk".

"Baik!" Max menunjukan bahwa dirinya setuju dengan perkataan tuan muda, wanita memang tidak boleh di manja, sebelumnya pun tidak pernah melihat nona Tang seperti ini, belakangan ini sifatnya semakin melunjak.

Wajah Dharius Ye muram, "Dia mau bagaimana biarkan saja, mulai sekarang tidak usah urusi dia".

"Itu....." Max ragu sesaat, "berita semalam sudah terbit, nona Lu pasti sekarang sangat marah".

Dharius Ye sama sekali tidak berbicara, hanya mengerutkan keningnya, Max menatapnya dan berkata: " apakah perlu anda meneleponnya?"

"Untuk apa?" Dharius Ye balik bertanya, urusan dirinya dan Grace Tang semuanya adalah kenyataan, kertas tidak dapat membungkus api, dirinya tahu semua ini pasti akan ketahuan.

"Setidaknya menjelaskan padanya bukan? Semua wanita sama, asalkan kamu menjelaskan hati mereka akan merasa lebih baik".

"Menjelaskan?" Dharius Ye menggelengkan kepala, dirinya tidak akan menjelaskannya, sudah terjadi ya sudah.

Beberapa waktu ini dia telah memikirkannya dengan jelas, dirinya tidak dapat berpisah dengan Grace Tang lagi, perasaannya terhadap Sophia Lu pun semakin lama semakin datar.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu