My Perfect Lady - Bab 208 Berubah Demi Orang yang di Cintai (1)

"Benarkah? Bukankan tuan Ye tidak makan makanan pedas?" Grayson Han karena tertawa aneh.

“Ya, aku tidak makan pedas sebelumnya, tetapi berubah demi orang yang aku cintai,” Dharius Ye menjawab tanpa rasa malu.

Perkataan Dharius membuat Grace sangat senang, ia menjangkau dan memegang tangan Ye, Dharius Ye, menatapnya dengan senyum manja.

Melihat mereka bertatapan mata dengan intim, Sophia Lu sungguh kesal.

Saat Dharius pergi makan bersamanya di masa lalu, dia akan jujur kalau ada yang tidak dia sukai. Sekarang sikap baiknya terhadap perempuan jalang itu membuatnya marah.

Dennis juga tidak tahu mengapa mulai merasa tidak nyaman. Semakin dia berhubungan dengan Grace, semakin ia tidak bisa menerima keintiman Grace dengan pria lain.

"Hehe." Han Chengyu tertawa, tetapi tidak ada senyuman di matanya. "Karena Tuan Ye tidak memesan, maka Nona Lu yang pesan."

Bagaiman Sophia tidak bisa mengerti perkataan keduanya, Dharius tidak pernah makan pedas. Bagaimana dia bisa makan hidangan pedas yang dipesan Grace.

Dia mengambil menu dan memesan makanan sesuai dengan selera Dharius. Grayson tanpa takut berkata: "Ternyata perasaan nona Lu terhadap Dharius memang sangat dalam ya. Nona Lu selalu mengingat apa yang Dharius suka dengan sangat jelas!"

Ini membuat Sophia menatap Dharius dengan kesedihan, berpikir bahwa Dharius akan menatapnya, tetapi tidak menyangka bahwa Dharius sama sekali tidak memandangnya.

Dia hanya bisa menahan nafas: "Tuan muda tiga bercanda ya. Aku dan Dharius sudah putus."

"Putus? Kapan itu terjadi?" Grayson tampak terkejut, "Apakah aku ingat salah ingat? Aku ingat melihat Nona Lu dan Tuan Ye makan malam bersama beberapa hari yang lalu?"

“Itu hanya makan bersama.” Sophia Lu tertawa canggung, Dharius tidak menjawab sama sekali, Sophia terus membalas Grayson Han seorang diri.

"Apakah itu hanya sebatas makan bersama? Aku ingat bukan begitu yang ditulis di media? Dikatakan bahwa Tuan Ye dan Nona Lu sangat mencintai satu sama lain, bukan?"

Grayson Han menatap Dharius Ye sambil tersenyum, tapi Dharius masih tidak menjawab.

Sophia harus membalasnya sendiri, "Itu hanya yang ditulis oleh media. Anda juga tahu bahwa media suka sembarangan sekarang."

Ia melihat kearah Dharius Ye dan Grace Tang sambil bicara. Dharius menggenggam tangan Grace Tang dan mengelusnya dengan lembut, ekspresinya di wajahnya sangat tenang, dan dia tidak peduli dengan kata-kata Grayson.

Ini terasa seperti memukul kapas karna Dharius sama sekali tidak menganggapi omongannya. Ternyata Dharius lebih susah daripada perkiraannya.

Grayson mengatakannya dengan sangat terus terang, Sophia merasakan amarah di lubuk hatinya. Dia sengaja menyuruh seorang paparazzi untuk memotret dan menyebarkan berita itu saat ia terakhir kali dia makan malam dengan Dharius.

Tujuannya adalah untuk membuat Grace marah, tapi sekarang itu benar-benar memalukan setelah diungkit oleh Grayson.

Dulu sudah pernah bilang ke Dharius bahwa ia akan meminta maaf kepada Grace, tetapi sekarang ingin bersembunyi pun sulit.

Dia panik di dalam hatinya, tetapi ia membuat ekspresi tulus di wajahnya: "Kalau bicara tentang hal ini saya minta maaf, saya tadinya berencan mau menjelaskannya kepada Nona Tang. Nona Tang, saya tidak ada hubungannya dengan Dharius, mohon jangan memercayai laporan itu. "

Grace tersenyum samar: "Bagaimana mungkin aku tidak peduli? Aku sangat marah setelah membaca laporan itu, bahkan sampai bertengkar dengan Dharius selama beberapa hari. Jika Nona Lu tahu bahwa hal semacam ini akan membuatku tidak nyaman harusnya segera menjelaskan setelah masalah itu muncul. Masalah ini telah berlalu beberapa hari, dan kemarahan saya telah mereda. Bukankah ucapanmu terdengar palsu?”

Grace Tang sangat memalukannya. Sophia pun sangt kesulitan. Dia menahan amarahnya: "Maaf, aku tidak menyangka akan seperti ini."

"Jangan meinta maaf. Saya ini orang yang tidak menerima banyak pendidikan. Bicara saya sangat terus terang. Karena kebetulan bertemu hari ini, saya akan berkata dengan jelas, sekarang Dharius adalah pria saya. Saya tidak ingin melihat pria saya dan mantan pacarnya bertemu. Saya berharap Nona Lu bisa menjaga harga diri anda! "

Perkataan ini membuat wajah Sophia memucat, mulut Grace benar-benar beracun, tidak memberi sedikit pun muka, dia sama sekali bicara tanpa basa basi.

Dharius mengulurkan tangan dan meremas tangan Grace, menyiratkan dia untuk berhenti.

Dharius tidak mengatakan sepatah kata pun dalam perbincangan ini. Disaat seperti ini memang lebih baik untuk diam. Grayson Han tahu bahwa Dharius tidak akan membantu Sophia untuk mengatakan sepatah kata pun.

Dia memandang Dennis dengan ringan yang selama ini minum teh dengan diam-diam: "Mengapa Tuan Lu tidak mengatakan apa-apa hari ini?"

“Apa yang ingin didengar tuan muda ketiga?” Dennis meletakkan cangkir teh dan memandangi Grayson. Grayson sengaja membawa kakak perempuannya datang untuk memalukannya, Dennis sudah merasa tidak senang dari awal.

“Bukankah kamu dan nona Qiao saling mencintai sebelumnya? Kalian tidak berbicara sepatah katapun, apa tidak aneh?” Setelah memprvokasi Dharius, kini ia berganti ke Dennis.

“Aku dan Nona Qiao sudah putus, tentu saja tidak ada yang bisa dikatakan,” jawab Dennis.

Grayson belum tahu apa yang terjadi antara Dennis dan Wilona, dia sedikit terkejut mendengar ini: "Kapan kalian putus?"

“Ini bukanlah hal yang harus kau pedulikan.” Dennis membalas dengan dingin.

Grayson memandang dennis, lalu Wilona, dan melirik Grace lagi. Bukankah Dennis dan Wilona putus karena Grace?

Dennis juga ingin campur tangan. Darimana keberaniannya datang?

Dia sangat tidak senang dan matanya perlahan menjadi dingin.

Selanjutnya, Wilona dan Dennis juga membuat pesanan. Pelayan sudah siap untuk membawa masuk hidangan. Grace menghentikannya. "Seafood dan barbeque disini cukup enak, saya ingin mencobanya."

Ini adalah pesanan untuk Dharius. Orang bodoh juga dapat melihatnya. Kemudian Dharius memandang Grace dengan senyuman yang semakin lembut.

Hidangan segera datang, Dharus mengambil inisiatif untuk mengambilkan makanan untuk Grace, Grace pun mengambilkan sup untuknya. Keduanya pun saling dipenuhi kasih sayang.