My Perfect Lady - Bab 40 Menyamar (2)

“Boleh, hanya saja, aku bahkan tidak tahu di mana tempat makan itu?” Dharius Ye mengelus-elus rambutnya, “Atau tidak, malam ini aku akan menyuruh pengawal itu untuk membelinya, besok setelah aku mengerti tempatnya di mana, aku akan membelinya lagi?”

"Tidak mau, aku hanya ingin kamu yang pergi membelinya."

Grace Tang menatap Dharius Ye dengan matanya yang besar: "Bukankah kamu di sini untuk menjagaku? Bukankah jika kamu yang pergi beli baru bisa menunjukkan kebaikanmu, bukan? Jika kamu menyuruh pengawal untuk membelinya, apa ada hubungannya dengan kamu?"

Dharius Ye ragu-ragu, dia terbiasa di tempat mewah, selalu pergi ke restoran kelas atas untuk makan malam dan minum teh, kapan dia pernah pergi ke tempat-tempat makan biasa seperti warung makan.

Selain itu, masalah membeli barang seperti ini, dia selalu memerintahkan bawahannya untuk melakukan hal-hal ini bahkan Sophia Lu tidak pernah berani memilih-milih, tetapi Grace Tang jelas-jelas memberinya perintah.

Melihat keraguan Dharius Ye yang terlihat sangat jelas, Grace Tang menghela nafas: "Aku tahu kamu hanya membuatku merasa senang, lupakan saja, aku tidak akan makan, kamu juga tidak perlu pergi."

Dia mengatakan ini dengan terlihat begitu menyedihkan, wajahnya cemberut, melihatnya seperti itu, Dharius Ye tidak enak hati jika menolak.

Dia tersenyum pahit, lalu bangkit berdiri: "Baiklah, aku akan pergi membelinya, aku akan pergi sendiri untuk membelinya."

Dharius Ye mengambil kunci mobil, pergi meninggalkan kamar pasien, mendengarkan langkah kakinya yang pergi menjauh, Grace Tang membuka tas dan mengeluarkan ponselnya, segera menelepon sebuah nomor: "Selama dua hari ini, Dharius Ye ada di kota A, bukannya di kota B?"

“Benar, di kota A itu dia menangani beberapa masalah.” Pihak di sebrang tersebut menjawab, kemudian merasa aneh, dan balik bertanya : “Untuk apa kamu menanyakan hal ini?”

"Bukankah Sophia Lu juga sakit? Aku pikir beberapa hari ini dia menemani Sophia Lu."

"Bagi Dharius Ye, pekerjaan selalu menjadi yang pertama, wanita hanya bisa menjadi tempat kedua."

"Benarkah?" Grace Tang balik bertanya.

"Iya, jadi kamu harus bekerja keras. Lihat saja apa kamu bisa membalikkan prinsip pekerjaan Dharius Ye yang menempati posisi paling pertama."

Grace Tang mendengus lalu menutup telepon.

Lalu menaruh lagi ponselnya ke dalam tas, Grace Tang bersandar pada kepala tempat tidur yang empuk, lalu menggosok-gosok alisnya, dia selalu mengira bahwa beberapa hari ini, Dharius Ye selalu berada di sisi Sophia Lu, tetapi dia tidak menyangka, bahwa sama sekali bukan seperti itu.

Jika seperti ini, sepertinya dia salah paham terhadap Dharius Ye, di dalam hati Dharius Ye, sekarang ini di antara dia dan Sophia Lu belum ada yang unggul.

Kalau begitu kabarnya jika orang-orang mengatakan bahwa Dharius Ye menempatkan posisi Sophia Lu di dalam hatinya itu tidak bisa dipercaya? Bagi Dharius Ye, sebenarnya Sophia Lu tidak begitu berharga.

Tidak benar, jika bagi Dharius Ye, Sophia Lu tidak begitu berharga, dia itu tidak akan banyak memberi bantuan pada Keluarga Lu, terlebih membuat keluarga Lu semakin makmur selama menetap di Kota A.

Dan juga, masalah dia diserang dan dilemparkan ke dalam laut, tampaknya juga berkaitan dengan orang-orang bawahan Dharius Ye.

Dia masih tidak bisa menganggap ini dengan enteng, dia harus berhati-hati dalam mengambil setiap pergerakan.

Grace Tang menggosok alisnya, lalu berbaring, menyalakan teleponnya, dan mulai mendengarkan musik, dia perlu memperhatikan semuanya dengan detail, dan memikirkan langkah selanjutnya yang yang harus dia lakukan.

Mungkin karena terlalu lelah, Grace Tang tertidur saat mendengarkan musik.

Dharius Ye berkeliaran kira-kira selama dua jam, dan akhirnya berhasil membeli bubur seafood di Chengdong, bubur yang ingin dimakan Grace Tang, dia membungkus bubur seafood itu dan kembali menuju ke rumah sakit,

Saat mendorong masuk ke kamar pasien, terdengar sebuah lagu yang terdengar familiar di telinganya :

Udara dingin, tetapi cerah, kamu berada di gunung es Antartika yang bersalju,

Saat ada Aurora, putih salju seputih kulitmu, memancarkan kesedihan tetapi indah

Untuk bertemu denganmu, aku bahkan berlatih terus untuk bernafas

Gletser Lambert menuntun aku kembali padamu

Dinginnya udara yang ekstrim mencapai suhu minus sembilan puluh satu derajat, terdengar teriakan

Bersembunyi di tepi Danau Vostok, diam-diam menghela nafas ...

Suara lembut Chris Yu menggema, Dharius Ye berdiri terdiam di pintu kamar, menatap Grace Tang yang sedang tertidur di tempat tidur.

Tidak tahu mengapa situasi saat ini mengingatkan Dharius Ye tentang sesuatu yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Longsoran salju yang terjadi di luar dugaan, saat itu kejadiaannya di resort ski Swiss, dia terluka dan tertimbun di bawah salju, lalu ada seorang gadis yang lewat dan menyelamatkannya.

Saat itu matanya tertusuk oleh salju, sehingga terluka, dia tidak bisa melihat apa-apa.

Dan karena cederanya yang serius, begitu dia sadar, dia masih bingung, dia sudah berada di ranjang selama selama satu bulan.

Saat itu, lagu inilah yang paling sering dia dengar di mimpinya, setelah lewat bertahun-tahun, dia sudah melupakan kejadian saat itu, tetapi dia tidak menyangka, bahwa dia akan mendengar lagi, lagu yang terdengar familiar di telinganya.

Nada dering teleponnya memecah kenangan Dharius Ye, dia mengambil teleponnya, lalu berjalan ke koridor di luar untuk menjawab: "Sophia."

Suara Sophia Lu terdengar sangat manis dan manis: "Dharius, aku dengar kamu sudah pulang?"

“Ya.” Dharius Ye mengerutkan kening, kepulangannya ini tidak terlalu lama, bagaimana Sophia Lu bisa tahu? Apa dia menyuruh seseorang untuk mengikutinya?

Jawaban Dharius yang hanya mengatakan satu kata ini, samar-samar, Sophia Lu bisa merasakan perubahan suasana hati Dharius Ye, dia segera menjelaskan, "Baru saja Max pulang untuk mengambil barang, jadi aku baru tahu bahwa kamu kembali.”

"Oh," Penjelasannya ini membuat Dharius Ye tahu penyebabnya, lalu menambahkan kalimat. “Aku kembali karena ada sedikit masalah, aku akan segera pergi."

“Sungguh, kenapa kamu tidak pulang?” kata Sophia Lu dengan manja, “Beberapa hari tidak bertemu, aku merindukanmu.”

"Hari aku ada sedikit masalah, takutnya malam ini, aku tidak bisa kembali, kamu Istirahatlah dengan baik."

“Ada masalah apa?” Sophia Lu bertanya.

“Temanku punya sedikit masalah,” kata Dharius Ye menjawab pertanyaannya dengan singkat.

Sophia Lu tidak bertanya lagi, sangat terlihat bahwa Dharius Ye tidak ingin mengatakan lebih banyak lagi, jika dia bertanya lebih banyak lagi, hanya akan membuat Dharius Ye sebal.

Sophia Lu bekata dengan lembut mengingatkan: "Kalau begitu jaga tubuhmu baik-baik, aku akan tidur terlebih dahulu."

"Baiklah, selamat malam!"

"Selamat malam!"

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu