My Perfect Lady - Bab 271Tersebar di Internet (2)

Heh! Grace tertawa sinis di dalam hati, dari dulu di sampingnya selalu ada bawahan Dharius yang melindunginya, tapi sekarang, hal ini sudah berlalu berjam-jam, Dharius baru tahu, dia benar-benar telat.

Sekarang bukanlah saat yang tempat untuk memutuskan hubungan dengannya, Grace pun tersenyum datar: "Tidak ada apa-apa, hanya bertemu dengan dua perempuan gila yang sengaja datang mencari masalah, sudah diselesaikan."

"Maaf, ini salahku, tidak akan terjadi hal seperti ini lagi ke depannya." Dharius meminta maaf.

"Tidak apa-apa, kamu bukan Tuhan, tidak mungkin mengendalikan semuanya." Grace tertawa ringan.

Dharius merasakan kedinginan Grace, hatinya sakit sejenak, "Kamu sekarang ada dimana?"

"Aku di tempat pemandian air panas, wajah kak Fera sedikit membengkak, aku bermaksud berlibur beberapa hari."

"Rencananya kapan pulang?"

"Mungkin setelah dua hari."

"Aku sudah merindukanmu." Dharius berkata.

"Aku juga merindukanmu." Grace berkata manis, tapi tidak terdengar ada perasaan dalam kata-katanya.

Tangan Dharius yang menggenggam ponsel mengerat, apakah perbuatannya kali ini salah?

Dia menghela nafas ringan: "Grace, aku mencintaimu, tidak peduli apa yang terjadi, kamu tetaplah perempuan yang paling kucintai!"

"Kamu juga adalah lelaki yang paling kucintai!" Grace mengulang seperti robot, perempuan yang paling dicintai? Heh! Perempuan yang paling dia cintai bukannya Yohana Gu? Sejak kapan berubah jadi dia?

Setelah menutup telepon Dharius, Grace tidak ada keinginan menghubungi Wirnando Gu lagi, dia mengambil ponselnya dan kembali ke kolam pemandian air panas.

Wilona Qiao yang tubuh dan wajahnya penuh dengan luka dibawa Sophia ke rumah sakit, setelah merawat luka dia pun diantar pulang ke rumah, melihat Wilona yang terluka seperti ini Rissa Lee pun kaget, "Kamu kenapa menjadi seperti ini? Berkelahi dengan siapa? Apakah lagi-lagi si Grace Tang itu?"

"Siapa lagi kalau bukan dia? Sialan!"

"Baik-baik saja kamu untuk apa pergi mencari masalah dengannya? Ayahmu bukannya sudah pernah bilang, jangan pernah pergi mencari masalah dengan Grace?"

"Kamu pikir aku ingin? Paman yang menyuruhku!" Wilona marah-marah, "Dia yang bilang Keluarga Han akan menyusahkan Grace Tang, makanya aku bermaksud pergi melihat kesusahan, siapa yang tahu ternyata hal ini tidak benar, hari ini aku sangat memalukan!"

Wilona Qiao teringat dia di telanjangi oleh Fera di pusat perbelanjaan dan dikelilingi oleh orang-orang, dia pun emosi sampai menggertakkan giginya. "Aku telepon paman dulu, bertanya apa yang sebenarnya terjadi?"

Axel Lee yang menyuruh Wilona kesana, Rissa juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya bisa menghela nafas di dalam hati, dia kenapa merasa belakangan ini perubahan Axel Lee sangat besar.

Dulu ketika dia belum hamil, Axel dua hari sekali datang mencarinya, semenjak dia hamil, Axel sangat jarang kemari, kalaupun kemari, sikap Axel terhadapnya juga tidak sebaik dulu.

Rissa Lee tidak percaya diri, situasi tidak seharusnya berkembang menjadi seperti ini?

Dia dengan sukarela melahirkan anak Axel Lee untuk menguasai harta Sebastian Qiao, Axel bukannya seharusnya merasa senang? Kenapa tiba-tiba sikapnya malah menjadi dingin seperti ini?

Tidak tahu mengapa sikap Axel Lee terhadapnya berubah menjadi seperti ini, hal yang paling dikhawatirkan Rissa Lee adalah Stella Liu.

Anak di kandungan perempuan sialan itu adalah anak lelaki, dengan pemikiran Sebastian yang lebih mementingkan anak lelaki, Stella pasti akan menekannya.

Dia harus mencari cara menggugurkan anak di perut Stella, tapi akhir-akhir ini waktunya tidak pus.

Dia sudah dua kali pergi mencari dokter yang menangani Stella, tapi tidak ada kesempatan bertemu, dia juga tidak bisa sering-sering ke rumah sakit, karena akan menyebabkan kecurigaan orang lain.

Melihat anak di kandungan Stella semakin lama semakin besar, apa yang harus dia lakukan?

Tidak bisa diulur lagi, dia harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Wilona dengan emosi menggebu-gebu menelepon Axel Lee, telepon baru terhubung setelah sekian lama: "Wilona! Ada apa?"

"Paman, paman bukannya bilang Keluarga Han akan mengurus Grace Tang? Kenapa Grayson Han bisa mengirim orang pergi membantu Grace Tang? Aku hari kehilangan muka! Dipukuli oleh Fera sialan itu, bahkan ditelanjangi!"

"Direktur Han juga tidak menyangka Grayson akan membantu Grace, dia sudah menghukum Grayson Han!"

Hukuman apa?" Wilona pun segera merasa bersemangat.

"Grayson Han dikeluarkan dari seluruh bisnis keluarga Han."

"Benarkah? Ini adalah kabar baik, kalau begitu tidak apa-apa kan kalau aku pergi mencari masalah dengan Grace Tang lagi?" Wilona merasa wajahnya sudah tidak sesakit tadi, juga tidak begitu memalukan lagi.

"Benar, tapi Grace juga tidak sebodoh itu, menunggumu pergi mencari masalah dengannya, hal ini lebih baik direncanakan dengan mantap!"

"Paman, apakah kamu sudah menemukan keluarga Hana Fang?"

"Sudah ada sedikit kabar, tapi masih belum menemukan orangnya."

"Tambah kecepatan, asalkan menemukan orang dan bisa membuktikan bahwa Grace Tang bukan putri Nixon Tang, maka pertunjukkan ini akan semakin seru, Dharius sudah membuangnya, dia juga bukan anak Nixon Tang, maka aku bisa menghancurkannya dengan mudah!"

"Aku akan terus memperhatikan hal ini, kamu tidak perlu khawatir! Kita punya banyak kesempatan balas dendam, sekarang kamu rawat dulu lukamu." Axel menenangkan Wilona.

Wilona menutup telepon dengan perasaan senang, kemudian menelepon Sophia Lu, begitu terhubung Wilona pun langsung berebut duluan berbicara.

"Sophia, Grayson Han dikeluarkan dari seluruh bisnis keluarga Han, sekarang Grayson hanyalah seorang diri, tidak ada orang yang mempedulikan dia, bagaimana kalau kita pergi memberi Grace Tang pelajaran?"

Sophia tidak sesenang bayangan Wilona, hanya menghela nafas: "Wilona, aku baru saja mau meneleponmu, terjadi sebuah hal yang tidak begitu baik."

"Apa?" mendengar suara Sophia yang berat, Wilona juga berubah serius.

"Video hari ini kamu ditelanjangi di pusat perbelanjaan sekarang sudah tersebar di internet!" Sophia berkata dengan perlahan.

"Apa?" Wilona langsung melompat, "Apakah mungkin kamu salah lihat?"