My Perfect Lady - Bab 255 Ada Yang Salah Dengan Juru Masak (1)

Dia menghentikan langkah kakinya, hatinya terasa berat, apakah kali ini dia telah kelewatan?

Jika mengetahui bahwa dia akan patah hati seperti ini, dia tidak seharusnya merencanakan seperti ini, tetapi sekarang dia sudah tidak bisa menarik diri.

Dia berdiri dengan ragu-ragu di depan pintu, suara isakan di atas ranjang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, tetapi semakin keras.

Dharius Ye tidak bisa menahannya lagi, dia berjalan ke samping ranjang, dan melihat Grace Tang sedang tertidur di atas ranjang, sambil berlinangan air mata.

Ternyata dia sedang bermimpi, Dharius Ye menghela napas, dengan lembut mengulurkan tangan dan menyeka air mata di wajahnya.

Grace Tang tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangannya.

Dia memegangnya dengan erat, tidak menunjukkan tanda-tanda tangannya akan dilepaskan, Dharius Ye menatap wajah Grace Tang yang berlinangan air mata.

Apa yang dia mimpikan? Kenapa bisa sampai begitu sedih?

Dia teringat hari ini Dennis Lu datang menjenguknya, apakah karena Dennis Lu lagi?

Suasana hatinya berkecamuk, dia duduk di pinggir ranjang dengan tenang dan membiarkan Grace Tang memegang tangannya.

Matanya terus menatap wajah Grace Tang, dia sedang menunggu, apakah Grace Tang akan mengingau.

Jika malam ini dia berani mengucapkan nama Dennis, dia pasti akan mencekiknya sampai mati!

Grace Tang tidak mengingau, setelah berlinangan air mata, dia perlahan-lahan kembali tenang.

Dharius Ye melihat air mata yang berada di wajahnya, dia menundukkan kepalanya, dan mencium wajahnya.

Pada saat dia mengangkat kepalanya, dia mendengar Grace Tang berkata: "Dharius!"

Dia sedang memanggilnya?

Dharius Ye menatap Grace Tang dengan terkejut, tetapi matanya tertutup dengan rapat.

Sangat jelas bahwa dia sedang berada di alam mimpi, apakah orang yang Grace Tang mimpikan adalah dirinya?

Kenapa dia menangis dengan sedih? Apakah karena dirinya telah melukai hatinya?

Hati Dharius Ye berkecamuk, dia mengulurkan tangannya untuk memeluknya, dia memeluk Grace Tang dengan erat di dalam pelukannya.

Grace Tang tersadar ketika dia bermimpi memegang tangan ibunya dan menangis dengan sedih, perasaan itu membuat dia terbangun dari mimpinya.

Saat dia tersadar dia tahu bahwa tangan yang dia pegang adalah tangan Dharius Ye dan bukan tangan ibunya.

Kesedihan di hatinya membuat dia terus menangis untuk sementara waktu, Dharius Ye bersandar tanpa bergerak di pinggir ranjang sambil menatapnya, dan dia berbaring tanpa bergerak.

Ketika dia menundukkan kepalanya dan mencium dirinya, dia sengaja mengingau dan mengucapkan nama Dharius, Dharius Ye sepertinya tersentuh, karena itu dia memeluknya dengan erat.

Tetapi Grace Tang sama sekali tidak tersentuh, kepalanya menempel di dada Dharius Ye dengan erat, ada aroma sabun mandi yang dia kenal di tubuh Dharius Ye, sangat jelas, dia telah mandi setelah dia kembali.

Ini juga membuktikan bahwa dia baru saja bersama dengan wanita bernama Yohana itu, dia takut dirinya akan mencium bau parfum di tubuhnya, jadi dia sengaja mandi terlebih dahulu sebelum menemui dirinya.

Dia benar-benar sangat sibuk, setelah berurusan dengan Yohana dia juga segera berurusan dengannya.

Grace Tang merasakan perasaan tidak nyaman di hatinya, dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini demi balas dendamnya, dia akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, tidak peduli seberapa tidak nyaman, dia harus menahannya!

Grace Tang tidak bisa tidur, dan Dharius Ye yang memeluknya malah tertidur dengan nyenyak, Grace Tang merasa sangat tidak nyaman dipeluk oleh Dharius Ye.

Yang disebut dengan ranjang yang sama tetapi mimpi yang berbeda ternyata adalah perasaan yang seperti ini, dia dengan pelan melepaskan diri dari pelukan Dharius Ye dan memunggunginya, dia memicingkan matanya ke lampu dinding di samping tempat tidur sampai subuh.

Dia dari pagi sudah terbangun, tetapi dia tidak ingin membuka matanya, dia ingin melihat bagaimana Dharius Ye akan menghadapi dirinya di pagi hari.

Setelah sekitar 1 jam atau lebih, ponsel Dharius Ye berdering, dia mengerang lalu meraih ponselnya dan menjawab panggilannya.

Suara Yohana yang manis terdengar: "Tuan Ye, aku telah membuat sarapan yang lezat untukmu hari ini, nanti aku akan membawanya ke perusahaan."

Dharius Ye seketika tersadar, dia menggumam, Yohana berkata: "Kalau begitu sampai jumpa di perusahaan!"

Setelah memutuskan panggilan, Yohana tersenyum dengan licik.

Semalam Dharius Ye makan malam bersama dengannya, tetapi tidak mengajaknya pergi ke Club, dia pasti kembali untuk melihat Grace Tang.

Dia sengaja pura-pura tidak tahu dan meneleponnya, dan berkata bahwa dia telah membuatkan sarapan untuknya, tujuannya adalah untuk membuat Grace Tang marah.

Grace Tang mendengarkan ucapan Yohana dengan jelas, dia mendengar nada provokasi di dalam ucapan Yohana, sepertinya Dharius Ye telah menjanjikan Yohana tidak sedikit daripada dirinya.

Karena dia sudah memprovokasi, dia tidak mungkin pura-pura tidak tahu, bukan? Jadi dia menoleh, dan menatap Dharius Ye dengan tatapan mengantuk.

"Kapan kamu kembali?"

Dharius Ye melemparkan ponselnya ke samping lalu mengulurkan tangan dan membawanya ke pelukannya, dia memandanginya dengan manja dan tersenyum: "Dini hari."

"Malam sekali?" Grace Tang kembali berkata. "Tadi siapa yang menelepon?"

"Karyawan di perusahaan." jawab Dharius Ye tanpa mengubah ekspresinya.

Melihat tampang Dharius Ye yang seperti ini, Grace Tang sangat ingin menampar wajahnya, dan mengucapkan kata sumpah serapah kepadanya, dia mengendalikan dirinya: "Terdengar dari suaranya, sepertinya dia sangat cantik?"

"Tidak secantik dirimu."

"Kenapa dia meneleponmu sepagi ini?"

"Dia adalah sekretaris, dia baru bekerja jadi dia menanyakan aku ingin makan sarapan apa."

"Mengapa aku tidak melihat sekretaris lain meneleponmu sebelumnya?" Grace Tang balik bertanya.

"Dia baru bekerja dan ingin bersikap lebih baik." kecemburuannya membuat Dharius Ye memeluknya dengan erat, dan mencium keningnya. "Apakah bagian bawahmu masih sakit?"

"Hm."

"Maaf, kemarin suasana hatiku buruk, aku tidak bisa mengendalikan diriku." Dharius Ye meminta maaf.

"Kenapa suasana hatimu buruk?" Grace Tang menatapnya dengan sedih.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu