My Perfect Lady - Bab 219 Sengaja dan berakting (2)

“Mungkin dia tidak punya muka untuk ketemu orang!”

“Wanita yang bisa melakukan hal seperti itu masih bisa malu untuk ketemu orang? Semakin dipikir aku merasa semakin aneh, malam itu aku baik-baik saja kenapa bisa salah masuk kamar? Mengapa bisa bersama Wilona?”

Mendengar Dennis bertanya seperti itu Sophia langsung memotong omongannya : “Dennis apa kamu terkena sihir? Apakah rekaman itu bisa palsu? Rekaman itulah bukti Ashley mengkhianati kamu, apakah kamu tidak bisa mengenali suaranya?”

Mendengar dia menyebut rekaman, seketika Dennis melemah seperti balon yang kehilangan gas.

Benar juga, untuk apa dia mengungkit masalah gaun? Adanya rekaman menunjukkan benar terjadi hal itu, rekaman itulah alasan yang membuat dia hancur!

Dennis menunduk dan pergi dengan murung, Sophia turun dari ranjang dan mengunci pintu, dan menghubungi Charles : “Hari ini Dennis datang bertanya padaku masalah gaun Ashley, kelihatannya Grace mengatakan sesuatu padanya.”

“Ashley sudah meninggal, hal ini tidak ada saksi sama sekali, kamu jangan kuatir.” Hibur Charles.

“Aku bukan kuatir dengan ini, yang aku kuatirkan adalah mengapa Grace membicarakan masalah gaun ini dengan Dennis? Dia dan Ashley tidak pernah bertemu, ada hubungan sedalam apa yang membuat dia bersikeras untuk menyelidiki perbuatan Ashley yang memalukan itu?”

“Dia ingin menentangmu, tapi bagaimana dia bisa tahu masalah ini ada hubungan denganmu?”

“Benar, aku juga ragu akan ini, Grace ini sepertinya berniat buruk dan ingin menyerangku, tapi aku dan dia tidak ada dendam, dia juga merebut Dharius, sepatutnya tidak harus saling mendesak, tetapi sekarang tidak seperti itu, aku rasa pasti ada masalah dengan Grace ini.”

“Masalah apa?”

“Sulit dikatakan, kunci masalah ini adalah kematian Ashley tidak ada jasadnya! Belakangan ini aku selalu merasa tidak tenang.”

“Tenang saja, di Yohana ada kabar baik.” Hibur Charles.

“Kabar baik apa?”

“CEO Ye melihat Yohana sepertinya tidak bisa mengontrol perasaannya, malah sore juga tidak ke kantor, melainkan pergi jalan-jalan dengan Yohana.”

“Benarkah?” Mendengar itu Sophia tidak tahu harus senang atau marah, “Aku sudah tahu cintanya hanya untuk Yohana saja.”

“Kamu sabar dulu beberapa hari, tunggu Yohana dan CEO Ye memiliki hubungan yang lebih serius, tunggu Grace ditelantarkan baru bertindak.”

“Ya cuma bisa seperti ini.” Sophia tersenyum pahit.

Meskipun dia tidak begitu senang mendengar Dharius begitu mudah menerima Yohana, namun terpikir akan hasil akhirnya nanti akan membuat Grace orang hina itu menjadi terluka dan menderita, membuat dia semangat kembali.

Setelah makan Dharius dan Yohana keluar dari Grand Hyatt dan bersama-sama masuk kembali ke mobil, melihat ini membuat Max merasa tidak biasa dan mencolok mata, dengan sebal bertanya : “Tuan muda sekarang mau ke mana?”

“Ke mana?” Dharius terdiam sejenak dan tidak bicara, Yohana yang di samping membuka mulut : “Tuan Ye anda sibuk saja dengan urusan anda, aku akan ke rumah sakit untuk mengganti perban.”

Kata-katanya membuat Dharius melihatnya, “Begini saja, aku antar kamu ke rumah sakit.”

“Apakah tidak mengganggu anda?”

“Tidak.” jawab Dharius cepat.

“Tuan muda, anda ada rapat sore ini.” Max mengingatkan.

“Minta asisten Wang yang mewakili aku.” Jawab Dharius.

“Mana bisa?” bantah Max, tatapan mata Dharius menjadi dingin. “Ada apa? Kamu sekarang ingin mengurusku?”

Max menjadi diam, hanya bisa membawa mobil menuju rumah sakit, menemani Yohana mengambil obat, Dharius kuatir akan meninggalkan bekas luka di keningnya, lalu menemani Yohana pergi mencari tuan muda kedua keluarga Shao, menginginkan sekotak salep penghilang bekas luka untuk Yohana.

Kemudian asisten Wang yang menelepon dan mengatakan ada hal penting, Dharius baru ke kantor.

Saat berpisah dengan matanya mengantar kepergian Yohana yang naik taksi, baru meminta Max untuk kembali ke kantor, dari tadi Max memasang wajah keras sedikit senyum pun tidak ada.

Tampang aslinya memang sudah serius, sekali marah semakin serius lagi, Dharius seolah-olah tidak melihat sikap Max yang tidak senang, bersandar di jok belakang dengan wajah penuh senyum.

Mobil tiba di pintu perusahaan, ponsel Dharius berdering.

Dia menerimanya, terdengar suara Yohana : “Tuan Ye, anting-antingku jatuh, ini adalah hadiah ulang tahun dari mamaku, tolong bantu aku lihat apakah terjatuh di mobil anda.”

“Baik, aku lihat dulu.” Selagi bicara Dharius melihat tempat yang diduduki oleh Yohana tadi, dan melihat bagian bawah, ternyata benar dia menemukan sebuah anting kecil emas putih.

“Sudah kutemukan, anting-antingmu jatuh di mobilku, apa perlu aku minta orang untuk mengantarkan padamu?”

“Tidak perlu repot, besok aku pergi ambil.”

Kata- kata ini membuat Max bergumam dalam hati, anting apanya yang jatuh? Jelas-jelas itu sebuah akting dan sengaja, hanya sebuah alasan agar besok bisa bertemu dengan Dharius.

Dharius malah sama sekali tidak menyadari, dengan suara yang ramah : “Baik!”

Melihat senyuman memenuhi wajah Dharius, terlihat suasana hatinya begitu baik.

Max berpikir, Yohana ini cuma sekedar mirip saja dengan Yohana Gu, sama sekali bukan Yohana Gu sendiri, sampai membuat tuan muda lupa diri?

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu