My Perfect Lady - Bab 105 Tidak Membiarkan Mereka Senang (2)

“Benarkah? Tidak disangka ternyata aku memiliki pandangan yang sama dengan Nona Tang, oh ya, maaf ingin bertanya apakah Nona Tang sudah memiliki pacar? Wanita cantik seperti Nona Tang pasti banyak dikejar pria, mungkinkah memiliki banyak pacar?” Sophia Lu sengaja memancing Grace Tang.

“Betul, memang banyak yang mengejar aku, tetapi aku sangat pemilih, tidak akan memiliki banyak pacar.” Grace Tang tersenyum manis, seolah-olah tidak mengerti maksudnya.

“Oh ya, boleh tahu pacar Nona Tang usaha di bidang apa?”

“Pacar aku……bukan orang biasa, sangat mirip dengan Direktur Ye.” Sophia Lu memancing dia, dia juga takkan membiarkannya nyaman.

“Sangat mirip dengan Dharius? Mengapa demikian?” Wajah Sophia Lu terkejut, hatinya sedang memaki, wanita hina ini ternyata sulit dihadapi.

“Kemampuan maupun ketampanan pacar aku juga sangat unggul, bisa bersaing dengan Direktur Ye.”

“Oh ya? Nona Grace harus jaga pacarmu yang sehebat itu dengan baik, kamu juga tahu sekarang banyak sekali wanita yang tidak tahu malu, sedikit lalai saja akan digoda orang.” Sophia Lu memiliki makna tersembunyi dalam ucapannya.

“aku tidak khawatir hal ini, hanya wanita yang tidak memiliki daya tarik yang akan mengkhawatirkan hal ini, terus terang hubungan aku dengan pacarku sangat baik, sangat cocok dalam berbagai hal, kami pada dasarnya berhubungan intim setiap hari, dia tidak memiliki semangat untuk mencari wanita di luar.”

Perkataan ini hampir membuat Sophia Lu muntah darah, apakah wanita hina ini sedang memberikan dia isyarat bahwa dia dan Dharius berhubungan intim setiap hari?

Grace Tang merasa belum cukup besar masalahnya, segera berkata:”aku dengar orang bilang jika pria tidak tertarik pada tubuhmu, petanda tidak tertarik pada seluruh dirimu, apakah Nona Lu pernah dengar?”

“Ya!” Senyuman Sophia Lu memudar.

Grace Tang seolah-olah tidak melihat kerisihannya, “Direktur Ye sangat tampan dan kekar, pasti dirindukan banyak orang. Maaf ingin bertanya apakah Nona Lu dan Direktur Ye harmonis dalam hal itu?”

Sophia Lu marah hingga menggertakkan giginya, setelah sesaat baru menjawab:”Masih ok!”

“Nona Lu wajahmu pucat, apakah tidak enak badan? Perlukah aku panggilkan dokter?” Grace Tang menahan senyuman melihat Sophia Lu.

“Tidak perlu, aku baik-baik saja!”

Suara batuk kering mendadak terdengar, Grace Tang menemukan Dharius Ye dan Max berdiri tidak jauh dari mereka.

Dari ekspresi mereka seharusnya telah berdiri di sini menonton pertunjukan dari tadi, Grace Tang tidak merasa takut, tidak takut Dharius Ye memiliki pandangan apa setelah mendengar perkataannya terhadap Sophia Lu.

Pada dasarnya Sophia Lu yang mulai mencari gara-gara, dia tersenyum dan meninggikan suara, “Hi, Direktur Ye, Anda sudah kembali? Lihat, ini sarapan yang aku buatkan untukmu, kamu segera makan selagi panas.”

Dharius Ye berjalan menghampiri perlahan-lahan, menyapu pandangan pada Grace Tang dan Sophia Lu, Grace Tang penuh senyuman, Sophia Lu pucat pasi.

Dia tidak mendengar bagian awal pertarungan mereka, namun dia mendengar jelas kalimat terakhir, wanita yang pantas mati ini sungguh bisa mendorong hidungmu ke wajahmu.

Dia masuk ke dalam kamar pasien tanpa memperdulikan Grace Tang, Grace Tang juga segera masuk tanpa memperdulikan Sophia Lu.

Sophia Lu terbengong sesaat kemudian ikut masuk, Dharius Ye duduk di sofa, Grace Tang dengan cekatan membuka tutup termos dan menuangkan bubur.

“Ini aku beli pagi buta, tidak tahu Direktur Ye suka rasa apa, sehingga memilih bubur seafood, semoga kamu suka.”

Sambil berbicara Grace Tang meletakkan bubur di hadapan Dharius Ye, tangan kanan Dharius Ye terluka sehingga tidak bisa makan menggunakan tangan kanan, sebelumnya dia yang menyuapinya, keberadaan Sophia Lu membuatnya tidak bisa menyuapi Dharius.

Melihat Sophia Lu memandang di samping, Grace Tang tiada ekspresi. “Kamu tidak bisa makan sendiri karena tanganmu terluka, ingin aku yang suapi kamu ataukah Nona Lu? Oh ya, aku lupa Nona Lu adalah Nona Besar, semua kebutuhannya disiapakan oleh pelayan, pasti belum pernah melayani orang lain, betul? Lebih baik aku saja.”

Perkataan Grace Tang bagaikan pisau menusuk dada Sophia Lu, dia marah hingga wajahnya hijau namun tidak berani bertindak.

“Tidak perlu, aku bisa makan sendiri.” Dharius Ye melirik sekilas Grace Tang, menggunakan tangan kirinya mengambil sendok yang digenggam Grace Tang dan mulai makan.

Melihat sikap Dharius Ye terhadap Grace Tang jelas petanda dia masih mempertimbangkan perasaanya, Sophia Lu merasa lebih baik, namun tidak disangka Grace Tang tidak berhenti, tanpa rasa takut berkata:”Rasa hari ini tidak seenak waktu itu kah?”

Dharius Ye menyipitkan mata melihatnya， “Apa katamu?”

Dia seharusnya marah, suaranya mengeras, matanya juga dingin, Grace Tang menelan air liur, “aku tidak bilang apapun.”

Grace Tang memang sengaja, dia berpikir semalaman, semakin berpikir semakin merasa tidak bisa terus diam diri, dia memang ingin mencari kesempatan untuk membongkar hubungannya dengan Dharius Ye.

Namun kelihatannya Dharius Ye tidak ingin terbongkar, apakah dia sungguh ingin membiarkan dirinya menjadi wanita simpanan seumur hidupnya?

Hatinya sedikit tidak senang, dia duduk di samping Dharius Ye, membisu melihat Dharius Ye makan.

Sophia Lu merasa sangat senang melihat Grace Tang kecewa, dia juga duduk di samping Dharius Ye.

Mereka duduk di dua sisi menjepit Dharius Ye, Max yang melihatnya dari samping juga merasa canggung.

Namun Dharius Ye bersikap sangat tenang, dengan santai memakan bubur.

Terdengar suara langkah di luar pintu yang kemudian berhenti di depan pintu, selanjutnya terdengar suara yang sangat akrab:”Kak Dharius, aku dan Wilona datang menjengukmu!”

Dennis Lu dan Wilona Qiao menggengam buket bunga dan buah-buahan di tangan.

Jelas sekali mereka tidak menyangka akan bertemu Grace Tang di sini, Dennis Lu dan Wilona Qiao terbengong sesaat. Dennis Lu tidak bicara, Wilona Qiao membuka mulut:”Siapakah ini?”