My Perfect Lady - Bab 210 Menanggung Akibatnya (1)

Dia tampaknya menganggap Dharius sebagai orang yang dapat dipercaya: "Tuan Lu, apakah anda berpikir Dharius adalah orang yang sangat playboy?"

"Kak Dharius seharusnya bukanlah orang yang playboy."

"Bukankah dia orang yang playboy? Kalau tidak mengapa dia memprovokasi saya dan memaksa saya ketika dia punya pacar?"

"Ini ... ini mungkin karena kamu cantik dan menawan," jawab Dennis.

"Itu tidak bia menjadi alasan mengapa dia memaksaku kan? Aku khawatir sekarang, sangat khawatir. Aku takut Dharius hanya tertarik kepadaku sementara karena yang ia inginkan, setelah itu akan segera meninggalkanku."

“Seharusnya tidak begitu, kamu jangan berpikir terlalu banyak,” Dennis menghibur.

"Kenapa tidak? Kakakmu sangat cantik dan berpendidikan sehingga dia tidak rela melepaskannya, aku punya apa?"

Grace tampak diam, "Saya baru mengenalnya selama beberapa bulan, tetapi kakakmu telah bersamanya selama beberapa tahun."

"Kebersamaan kakakku dan Dharius tidak lama, kalau dibandingan, kak Dharius menghabiskan lebih banyak waktu denganmu daripada dengan kakakku."

"Sungguh? Aku tidak percaya, bagaimana mungkin waktu yang mereka habiskan bersama tidak lebih dibandingku?"

"Begitulah faktanya. Kak Dharius selalu sibuk dengan urusan perusahaan. Dia jarang menanyakan kabar kakakku. Selain memiliki gelar pacar, kakakku dan dia sebenarnya tidak lebih dari teman biasa."

"Teman biasa? Apakah anda sedang menghiburku?"

"Tidak, Grace, dari sudut pandangku, kak Dharius tidak mencintai kakakku."

"Kenapa mereka jadian?"

"Aku tidak tahu. Sejujurnya, aku selalu merasa aneh tentang Kak Dharius dan kakakku. Kakakku bukan yang terbaik di antara wanita wanita lainnya, aku tidak tahu mengapa Dharius bahkan memulai hubungan dengan kakakku."

“Mungkin mereka punya perasaan terhadap satu sama lain sebelumnya, mungkin saja kau tidak tahu?” Grace terdiam.

"Aku melihat kata-kata dan perbuatan Dharius. Dia dan kakakmu tidak seperti hanya saling kenal dua tahun. Mereka seharusnya sudah saling kenal lebih lama, seolah-olah mereka bertemu tujuh tahun yang lalu."

Ini adalah tujuan pembicaraan Grace.

Dia belum pernah mendengar bahwa Sophia pernah belajar di luar negeri sebelumnya. Sekarang Dennis juga mengkonfirmasi bahwa Sophia tidak belajar di luar negeri. Jadi bagaimana dia menyelamatkan Dharius?

Apakah Dharius diselamatkan olehnya ketika dia kembali ke Cina, atau apa mungkin mereka kebetulan bertemu di luar negeri?

Dia ingin mendengarnya dari Dennis. Jika Dharius dan Sophia bertemu tujuh tahun yang lalu pun, Dennis tidak mungkin tahu apa-apa.

"Tujuh tahun yang lalu? Tidak mungkin, kakakku bersekolah di universitas di China tujuh tahun yang lalu, dan Kak Dharius sedang berada di luar negeri. Bagaimana mereka bisa saling kenal?" Dennis membantah dengan datar.

"Mungkin mereka bertemu saat Dharius kembali ke Cina?"

"Tidak mungkin begitu? Status kak Dharius tinggi. Jika memang begitu, aku seharusnya mendengar kakakku membicarakannya kan? Aku tidak mengingatnya."

"Mungkin Dharius tidak memberi tahu kakakmu identitasnya? Atau mungkin mereka bertemu saat kakakmu pergi ke luar negeri, oh ya, tujuh tahun yang lalu, apakah kamu ingat kakakmu pergi ke luar negeri?"

“Tujuh tahun yang lalu?” Dennis mengerutkan kening sesaat, “Aku hanya ingat dia pergi berwisata.”

"Apakah dia kembali untuk berbicara tentang bepergian? Misalnya, hal-hal aneh apa yang terjadi?" Tanya Grace ragu-ragu.

"Sungguh benar ada, kakakku bermain ski di Swiss pada waktu itu dan ada longsoran salju besar yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kata-kata ini membuat Grace tertegun, longsoran di Swiss tujuh tahun lalu?

Bukankah itu kebetulan? Tujuh tahun lalu, dia dan pamannya, Nixon Tang, juga bermain ski di St. Moritz, Swiss, dan ada longsoran salju besar.

Grace sangat terkejut dan tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya: "Apakah kakakmu pergi ke St. Moritz waktu itu?"

"Iya.

"Longsoran itu melukai banyak korban. Bagaimana keadaan kakakmu saat itu?"

Dennis menggelengkan kepalanya, "Kakakku tidak terluka, dia beruntung, tetapi dia terpisah dengan beberapa orang yang pergi bersamanya."

"Terpisah? Apakah dia bertemu dengan orang yang terluka?" Tiba-tiba Grace punya firasat bahwa Sophia menyelamatkan Dharius dalam longsoran salju itu.

"Ya, kakakku bertemu dengan seorang pria yang pingsan di bawah tumpukan salju. Kakakku membantunya keluar dan mengirimnya ke rumah sakit."

Diam-diam Grace berpikir, apakah orang yang diselamatkan Grace adalah Dharius? Mengapa begitu kebetulan?

Dia bercanda sambil melihat Dennis : "Apa mungkin orang yang kakakmu selamatkan adalah Dharius?"

“Seharusnya bukan.” Dennis menggelengkan kepalanya, tiba-tiba teringat sesuatu. "Grace, apakah kamu tahu Yohana Gu?"

"Aku tidak tahu," Grace bingung.

"Wirnando Gu yang menculikmu dan kakakku waktu itu adalah saudara Yohana Gu."

"lalu?"

"Yohana Gu dan Dharius adalah pasangan. Dharius dan Yohana juga ada di Swiss ketika insiden longsoran di Swiss tujuh tahun yang lalu.. Longsoran itu menyebabkan Yohana Gu menghilang di Swiss."

Dennis menghela nafas, "Wirnando Gu dan Dharius sudah seperti saudara, tetapi karena masalah ini, Wirnando dan Dharius malah bertengakar. Karena alasan itulah kamu dan kakakku diculik terakhir kali."

“Apa?” Grace menatap Dennis dengan heran, Yohana ternyata hilang karena ini.

"Wanita yang selalu berada di hati Dharius adalah Yohana, bukan kakakku. Jadi kamu tidak perlu khawatir, lagipula Yohana tidak lagi disini."

Grace tidak berbicara, ia hanya mengerutkan kening.

Dia juga di Swiss tujuh tahun lalu, waktu itu usianya baru 17 tahun. Itu kali pertamanya ia bermain ski dengan pamannya. Dia dan pamannya terpisah di longsoran salju waktu itu.