My Perfect Lady - Bab 262 Di dalam Kartu Tidak Ada Uang (2)

Mobil Dharius Ye sudah menghilang dalam pandangannya, Yohana menginjak kartu dengan kesal, “Orang hina! Orang hina tidak tahu malu! Tunggu saja kamu! Aku pasti akan membalas kamu!”

Setelah menginjak kartu beberapa kali dengan kesal dan sudah melampiaskan amarah dirinya, dia tiba-tiba terpikir tadi Grace Tang bilang di dalam kartu ini ada Rp2 miliar.

Rp2 miliar sih bukan uang kecil, sayang kalau tidak diambil, Yohana mengambil kartu itu.

Setelah dilihat dengan teliti, tidak ada kerusakan, seharusnya masih bisa menarik uang.

Saat dia mengamati kartu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya.

Asisten Pribadi Wang membuka pintu mobil dan menatap dia.

Yohana merasa sangat canggung dan tidak tahu harus berkata apa, untung Asisten Pribadi Wang mengalihkan tatapannya dengan cepat, dia mengambil sebuah kantong yang cantik dari kursi samping dan tersenyum pada Yohana: “Nona Yohana, ini adalah sarapan yang CEO Ye perintahi aku berikan kepadamu.”

“Kamu sudah bekerja keras!” Yohana juga tersenyum, Dharius Ye masih berpikir untuk memberikannya sarapan, ternyata dalam hati dia memang benar ada dirinya.

Selama dalam hati Dharius Ye ada dirinya, ditambah dirinya hamil, berarti dia punya kesempatan.

Yohana mendapatkan harapan lagi dan bertanya dengan mengetes: “CEO Ye ada bilang apa lagi?”

“Dia bilang suruh kamu pulihkan diri dengan tenang.” Asisten Pribadi Wang merasa sedikit geli melihat wajah Yohana.

Seketika tidak tahan dan berkata dengan jujur, “Kamu juga sudah tahu temperamen Nona Tang, aku rasa akhir-akhir ini kamu sebaiknya jangan pergi mencari CEO Ye.”

Yohana merasa sangat sedih, senyuman di wajahnya juga menghilang: “Asisten Pribadi Wang, kamu boleh beritahu CEO Ye tidak, aku ada urusan yang sangat penting mau mencari dia?”

“Kamu pulihkan diri dulu, tunggu pulih baru bilang lagi, kamu bertemu CEO Ye dengan keadaan seperti ini juga tidak terlalu baik, ya kan?”

Walaupun Asisten Pribadi Wang berkata sambil tersenyum, tapi sikap bicaranya sangat tidak bagus.

Maksudnya dia jelek? Yohana sangat marah, dia menahan amarahnya, mengambil kantong isi sarapan dari tangan Asisten Pribadi Wang dan pulang ke rumah.

Sambil berjalan, dia sambil bergumam di dalam hati: Kalian semua merendahkan aku, suatu hari, aku akan membuat kalian semua terkejut!

Dia bertemu dengan ibunya, Holanda Lee, di koridor, saat tadi malam dia pulang, Holanda Lee menjamu tamu di depan, tidak ada waktu untuk mempedulikan dia, tiba-tiba melihat Yohana seperti ini, Holanda Lee terkejut, “Ya Tuhan, wajah kamu kenapa bengkak? Terjadi apa?”

“Jangan tanya, aku sedang resah.” Yohana menjawab dan menutup pintu dengan kencang.

Dari kecil sampai sekarang, putrinya dilindungi dia seperti harta, membuat Yohana terpelihara sifat seenaknya di dalam rumah, Yohana begitu galak, Holanda Lee juga tidak marah, dia hanya buru-buru mencari suaminya, Eric Ming, ke depan.

Eric Ming mendengar perkataan Holanda Lee dan menggeleng kepala: “Tadi malam putra kita sudah bilang denganku tentang hal ini, dia suruh kita jangan ikut campur, kamu jangan ikut campur, ada putra kita yang melindunginya, masa putra kita bisa mencelakainya?”

Mendengar Eric Ming berkata begitu, Holanda Lee hanya bisa diam saja.

Di perjalanan pulang, Grace Tang duduk di belakang dengan suasana hati yang sangat bagus, dia melirik Dharius Ye yang sangat tidak peduli, dia merasa sedikit tidak senang: “Kamu kelihatannya seperti tidak senang?”

“Memang iya?” Dharius Ye bertanya balik.

“Iya, saat keluar rumah kamu masih senang, setelah dengar aku bilang mau pergi mencari Yohana, ekspresi kamu langsung berubah……”

Dharius Ye tidak berdaya, “Kamu terlalu banyak pikir.”

“Apakah aku yang terlalu banyak pikir? Kenapa aku merasa sekarang kamu sedang banyak pikiran?” Grace Tang mengamati wajah Dharius Ye, “Sebaiknya kamu jelaskan dengan jujur, kalau tidak……”

“Jelaskan apa?” Dharius Ye mengulurkan tangan dan mencolek dahinya, “Kamu kali yang harus jelaskan? Jangan kira aku tidak tahu trik yang kamu mainkan.”

“Aku bermain trik apa?” Grace Tang bertanya balik dengan merasa tidak bersalah.

“Aku tanya denganmu, kartu yang kamu lempar di jalanan benaran ada Rp2 miliar?”

“Tentu saja benaran, masa palsu?”

“Kamu tidak usah pura-pura, berdasarkan pemahamanku padamu, di dalam kartu yang kamu lempar di jalanan seharusnya tidak ada apa-apa kan?”

“Memangnya aku orang yang begitu pelit?” Grace Tang membantah, benar kata Dharius Ye, di dalam kartu yang dia lempar kepada Yohana itu memang tidak ada uang sama sekali.

Dia sih bukan orang yang begitu murah hati, sudah mengharapkan prianya, masih mau suruh dia beri uang, mimpi! Di dunia ini tidak ada hal yang begitu enak!

Max yang menyetir di depan mendengar perkataan Dharius Ye dan langsung melihat kemari: “Di dalam kartu benaran tidak ada uang?”

“Ada, mana mungkin tidak ada?” Grace Tang berkata dengan merasa benar.

“Mau tidak sekarang kita kembali dan periksa kartu itu?”

“Periksa apa? Sudah begitu lama, siapa tahu dia sudah menarik semua uang di dalam kartu.”

“Bisa periksa akun kan?” Dharius Ye menatap Grace Tang.

Grace Tang bertatapan dengannya, seketika dia menjadi galak, “Aku memang tidak mau memberinya uang, kamu bisa gimana?”

Dharius Ye menatap dia sambil tersenyum: “Aku tidak bilang mau gimana.”

“Terus kamu masih tanya?” Grace Tang merasa benar. “Wanita yang mau makan bersamamu dengan membayar Rp2 miliar di kota ini sangat banyak, kamu adalah orangku, tadi malam kamu makan dengannya, aku tidak minta Rp2 miliar dengannya, sudah untung dia!”

Max yang menyetir di depan tidak tahan dan tertawa setelah mendengar!

Nona Tang ini sungguh menarik sekali!

Dia masih belum selesai tertawa, Grace Tang berkata lagi: “Ini adalah ide bagus untuk menjadi kaya, nanti aku akan beri kamu harga, temani makan seharga Rp2 miliar, jalan-jalan dan nonton bioskop seharga Rp2 miliar, minum teh Rp1 miliar, kaya raya deh!”

“Apa kamu bilang?” Dharius Ye sangat terbisu.

Grace Tang menjulurkan lidah pada Dharius Ye, lalu menoleh dan melihat ke pemandangan di luar mobil.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu