My Perfect Lady - Bab 72 Semakin Bukan Seperti Dirinya ( 2)

Dharius Ye ragu-ragu sejenak, lupakan saja hari ini, dia lebih baik kembali dan melihat sikap wanita sial itu.

Jika dia meminta maaf dan membujuknya, maka dia akan berada di sisinya selama beberapa saat. Jika dia keras kepala, biarkan saja dia untuk keluar.

Ketika sedang berpikir, dia melihat wanita bertopeng di depannya, "kamu pergilah!"

"Transaksi kita batal?" Grace Tang sedikit tidak percaya setelah mengetahui Dharius Ye memilih untuk menyerah.

"Benar!"

Grace Tang meninggalkan ruangan dengan langkah besar. Tadi dia juga sangat cemas, jika Dharius Ye memilih tetap menginginkan dia, lalu apa yang harus dia lakukan?

Hasil akhirnya pasti akan membuatnya menjadi sangat kecewa terhadap Dharius Ye dan Dharius Ye akan sangat murka setelah mengetahui bahwa ternyata dia yang sedang berpura-berpura, sebuah pertengkaran akan terjadi tanpa bisa dihindari.

Hasil akhir tersebut sangatlah baik. Grace Tang dengan cepat pergi ke ruangan belakang dan berganti pakaian di ruangan Rose dan diam-diam pergi melalui pintu belakang.

Dia menghubungi Dharius Ye ketika dia sedang di jalan, kali ini teleponnya diangkat. Grace Tang dengan lembut: "Dharius, mengapa kamu belum juga kembali?"

"Kembali untuk apa?" Dharius Ye bertanya balik.

"Aku sangat merindukan kamu. Bukannya kamu meminta aku untuk memberikanmu kompensasi? Jika kamu pulang, aku akan memberikan kompensasi dengan baik."

"Heh!"

"Kenapa? Kamu sedang marah? Siapa yang membuatmu marah?"

"Jangan berpura-pura, malam ini aku tidak akan pulang, aku pergi mencari wanita lain!" Dharius Ye berucap dengan kesal.

"Coba saja jika kamu berani!" Grace Tang berteriak, "Dharius Ye, jika kamu berani mencari wanita lain, masalah kita tidak akan selesai!"

"Apa yang bisa kamu lakukan? Aku akan pergi mencarinya!" Seketika hati Dharius Ye membaik setelah mendengar suara Grace Tang yang marah, dia peduli terhadapnya.

"Jika kamu mencari wanita, aku akan segera pergi!" Grace Tang segera memutuskan panggilannya setelah selesai berbicara.

Emosi wanita ini semakin besar, dia berani mencurigainya dan memutuskan panggilannya.

Dharius Ye menuangkan arak untuk dirinya sendiri. Dia ingin melihat apa yang akan dia lakukan jika dirinya tidak pulang hari ini.

Grace Tang tidak pulang ke rumah, Tante Zhang sudah pergi setelah makan malam, dia mengatakan ingin pergi melihat seorang temannya yang sudah tidak pulang semalaman.

Tante Zhang merupakan mata-mata Dharius Ye, semua gerak gerik Grace Tang akan dilihatnya. Tetapi malam ini dia tidak berada di sini, ini merupakan suatu hal yang bagus bagi Grace Tang.

Dharius Ye tidak tahu kapan dia meninggalkan villa, dan juga tidak ada yang tahu bahwa dia tidak pulang.

Grace Tang kembali ke apartemen, Fera tidak berada di sana, dia dengan cepat memasuki kamar mandi dan membersihkan diri untuk menghilangkan wangi parfum yang menempel pada dirinya. Lalu mengeringkan rambut dan berbaring di atas ranjang sambil bermain permainan.

Dharius Ye menetap di Royal Night Club hingga pukul dua subuh. Grace Tang tidak menghubunginya sama sekali. Dia sedikit kesal, dia pun beranjak dan meninggalkan Royal Night Club.

Dia merasa suasana villa yang hening ketika dia kembali, Dharius Ye melangkah naik ke lantai atas dengan cepat, mendorong pintu kamar tidur dan tidak ada seorang pun di dalamnya.

Wanita sialan ini!

Dia dengan marah menghubungi Grace Tang, Grace Tang sedang bermain dengan seru sehingga dia tidak menjawab panggilan Dharius Ye.

Dharius Ye terus menghubunginya, dia pun menjawabnya pada panggilan ketiganya. Pihak penelepon sedang marah hingga terengah-engah: "kamu dimana?"

"Untuk apa kamu peduli keberadaan aku." Grace Tang bertanya balik dengan nada penuh provokasi.

"Kamu sudah berani? Cepat pulang."

"Aku tidak mau! Dharius Ye, kamu melanggar janji, kamu bukan pria. Aku tidak akan kembali, aku tidak akan kembali seumur hidup!"

"Kamu melawanku? Aku beri waktu setengah jam, segera kembali!"

"Aku tidak mau! Kamu pria yang menjijikan ini ternyata pergi mencari wanita. Aku tidak akan mempedulikanmu seumur hidup! Jika kamu berani bunuh saja aku!" Setelah Grace Tang selesai melepaskan amarahnya, dia segera memutuskan panggilannya.

Dharius Ye tidak tahu harus marah atau bagaimana sambil memegang ponselnya. Emosi Grace Tang semakin besar, tetapi dia tidak menyangka akan semarah ini. Hatinya seperti merasa sedikit senang, dia sedang cemburu, di dalam hatinya pasti memiliki dia.

Seketika rasa kesalnya semalaman ini pun menghilang, dia melangkah keluar dan memerintah Max "pergi ke apartemen dia!"

Setengah jam kemudian, mobil Dharius Ye berhenti di bawah apartemen Grace Tang.

Dia melihat jendela Grace Tang yang menyala, dia merasa lega, sangat baik jika berada di rumah.

Dharius Ye dengan cepat turun dari mobil dan melangkah naik ke lantai atas, dia menekan bel, tetapi tidak ada pergerakan sama sekali dari dalam ruangan.

Dharius Ye pun menelepon Grace Tang: "buka pintu, aku di depan!"

"Tidak mau!"

"Kamu mau buka tidak? Jika tidak aku akan menendangnya."

Grace Tang beranjak dari atas ranjang dan sengaja mengacak-acak rambutnya, menggosok matanya hingga merah, dan pergi membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, dia langsung berbicara.

Dharius Ye dengan cepat menangkap tangannya dan menariknya ke dalam dekapannya. Lalu menggendongnya dan memasuki ruangan.

Grace Tang berteriak: "pria yang menjijikan! Jangan sentuh aku!"

Dharius Ye semakin senang melihatnya semakin marah, dia menendang pintu dan memasuki kamar tidur sambil menggendong Grace Tang, menaruhnya di atas ranjang dan dia menekannya. Grace Tang berjuang mati-matian, mulutnya masih saja berucap kemarahan.

Dharius Ye menangkup mulutnya: "jangan marah lagi, aku hanya menjailimu. Aku sama sekali tidak menyentuh wanita!"

"Siapa yang percaya! Kamu jangan menyentuh aku! Menjijikan!"

"Sial! Aku tidak akan mempercayaimu, wangi parfum pada tubuhmu itu sudah membuktikan semuanya, kamu anggap aku bodoh?"

"Aku hanya pergi minum beberapa gelas saja. Jika aku memang menyentuh wanita, apakah aku akan datang mencarimu?"

Nada suaranya yang lembut, Grace Tang mengatupkan mulutnya dan menatap Dharius Ye dengan tatapan menyipit.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu