My Perfect Lady - Bab 6 Buat apa menghabiskan banyak usaha
Cahaya lampu sangat terang, Grace Tang melihat pria itu masuk seakan-akandia adalah dewa.
Mengatakan dia adalah dewa juga tidak berlebihan sama sekali, tubuhnya tinggi dan kulitnya putih, dan wajahnya juga sangat tampan.
Bisa dikatakan seumur hidupnya Grace Tang belum pernah melihat pria setampan ini.
Pria berpakaian hitam itu berjalan ke samping Grace Tang sambil tersenyum, lalu dia melepas mantelnya dan memakaikan mantel itu di tubuh Grace, suaranya lembut bagaikan air, “Wanita cantik itu untuk disayangi, adik ketujuh, kalau kamu seperti ini kamu akan menakutinya.
"Kakak pertama." Tuan Ketujuh yang tadinya sombong dan angkuh berdiri di samping pria berpakaian hitam itu dengan hormat dan sambil menurunkan tangannya...
“Bawa Nona Tang untuk ganti baju!” Suara pria itu sangat lembut, saat mendengar suaranya langsung membuat hati terasa hangat, Fera bergegas berterima kasih, lalu menarik Grace Tang keluar.
Setelah kembali ke ruang ganti dan menutup pintu, Grace Tang meraih tangan Fera , "Kak Fera , sebenarnya siapa kedua orang tadi?"
"Tuan Ketujuh adalah orang terkenal di dunia mafia, nama aslinya adalah Evans Xiao. Mengenai pria berpakaian hitam tadi, aku belum pernah melihatnya."
Fera menjawab, "Tapi melihat rasa hormat Tuan Ketujuh kepadanya, sepertinya aku bisa menebak siapa identitasnya,"
"Siapa?"
"Ada rumor yang mengatakan Tuan Ketujuh, Evans Xiao tidak takut apa pun di dunia ini, dia hanya takut kepada satu orang. Jika tebakanku tidak salah, pria berpakaian hitam tadi adalah Dharius Ye ."
"Dharius Ye? Sepertinya aku pernah mendengar namanya?" kata Grace Tang.
"Bukankah kamu sangat menyukai perhiasan Stellar Jewelry? Stellar Jewelry adalah milik Dharius Ye ."
"Pemilik toko perhiasan?" Grace Tang semakin bingung. Bukankah Evans Xiao adalah seorang mafia? Kenapa dia takut dengan pebisnis perhiasan?
Fera sepertinya tahu apa yang ingin dia tanyakan, "Pemilik toko perhiasan hanyalah salah satu dari identitas Dharius Ye . Sebenarnya, dia memiliki sangat banyak identitas, bos besar dalam bisnis properti, pemilik toko retail yang memiliki banyak cabang, direktur utama perusahaan perdagangan internasional ... Ada rumor yang mengatakan dia memiliki bisnis di mana-mana. Saudara-saudaranya tersebar di seluruh dunia, singkatnya, dia bukan hanya seorang miliarder, tetapi juga bos mafia yang terkenal, tidak peduli di dunia hitam atau putih tidak ada yang berani tidak memberi muka kepada Dharius Ye . "
"Dunia hitam dan putih tunduk kepadanya?" Grace Tang akhirnya mengerti. Tiba-tiba ada sebuah pertanyaan muncul di hatinya. Kalau dunia hitam dan putih tunduk kepadanya kenapa malam itu Dharius Ye sangat kasian dan dikejar orang-orang yang ingin membunuhnya? Meskipun malam itu Grace Tang tidak melihat wajahnya dengan jelas, tapi dia dia tidak akan pernah melupakan suaranya dan aroma tubuh pria itu.
"Ingat apa yang terjadi di Royal Night Club setengah bulan yang lalu? Itu adalah perbuatan bawahan Dharius Ye . Aku dengar keberadaan Dharius Ye dibocorkan oleh orang di sekitarnya lalu musuhnya mengirim ratusan orang untuk membunuhnya. Dharius Ye ini juga sangat hebat, tak disangka dia bahkan bisa melarikan diri dari hujan peluru, dan menghabisi orang-orang yang mengkhianatinya. "
“Apakah bos Ma orang yang mengkhianatinya?” Grace Tang ingat apa yang Vivian katakan tentang apa yang dialami oleh Bos Ma.
"Lebih kurang begitu." Fera juga tidak begitu yakin, "Grace, aku memberitahukan semua ini kepadamu karena aku ingin memberitahukan satu hal kepadamu, Tuan Ketujuh bukan orang yang bisa kita singgung, Dharius Ye lebih tidak sanggup kita singgung, tidak hanya tidak sanggup menyinggungnya, kita bahkan tidak bisa bersembunyi darinya, apakah kamu mengerti? "
Grace Tang mengangguk, di depan kenyataan orang yang lemah selalu yang paling kasihan.
"Sejak kamu menjadi populer di Royal Night Club, ada banyak orang yang tertarik kepadamu. Dulu aku bisa melindungimu dari satu atau dua orang, tapi malam ini aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi," Fera menghela nafas.
"Aku tahu kamu dan kami bukan orang yang sama, tapi manusia harus selalu mengakui nasib mereka. Semua orang yang bekerja di sini pasti akan sampai ke titik ini, dihina oleh para pria menjijikkan dan brengsek. Lebih baik cari satu yang cocok dan buka harga yang bagus. Setidaknya bisa menjadikannya pendukungmu yang baik. "
Hati Grace Tang tenggelam sedikit demi sedikit. Sejak dia datang ke tempat ini dua tahun yang lalu, dia tahu apa yang akan menunggunya di belakang. Setiap hari dia merasa takut, dan setiap hari dia beruntung, "Kak Fera , apakah tidak ada jalan keluarlain? "
Fera mengangguk, "Jelas sekali malam ini Tuan Ketujuh datang untuk mencarimu. Dia adalah iblis. Jika Dharius Ye tidak muncul tepat waktu, pakaianmu pasti akan habis dilucuti oleh bawahannya malam ini."
Mengingat keadaan tadi, Grace Tang juga merasa sedikit takut. Fera melanjutkan: "Untung saja Dharius Ye tiba-tiba muncul. Aku sudah bertahun-tahun di tempat ini tapi aku belum pernah melihat Dharius Ye muncul. Malam ini dia muncul , dan dia juga telah membantumu, tujuannya tidak perlu di jelaskan lagi, semua pria menyukai wanita cantik. Kamu harus berdandan dengan lebih cantik. Oh ya, ingat kata-kataku, jangan menolak permintaan mereka, malam ini biarkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan. "
Grace Tang tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia mulai mengganti pakaiannya tanpa bersuara, melihatnya sudah selesai mengenakan gaun panjang berwarna putih, Fera mulai bersiap untuk mendandaninya, tapi Grace Tang menolak, "Begini saja, dikarenakan tidak bisa melarikan diri, buat apa menghabiskan begitu banyak usaha. "
Fera tidak menghentikannya, Grace Tang menjadi populer di Royal Night Club bukan tidak disengaja, tetapi merupakan hal yang pasti. Sebelum melihat dia, Fera selalu menjadi wanita nomor satu di industri ini, kecantikannya, auranya selalu membuat orang-orang di industri ini merasa iri.
Tapi, setelah melihat Grace Tang ,untuk pertama kalinya Fera merasa dirinya bukan apa-apa. Wanita yang sangat cantik dan sangat berbakat seperti Grace seharusnya menjadi seorang tuan putri yang berada jauh di atas dan di elu-elukan oleh orang-orang, dan bukannya jatuh ke dunia yang kotor yang dipermainkan oleh orang-orang bejat.
Fera selalu merasa menyesal atas apa yang Grace Tang alami, tetapi hari ini, ketika dia melihat Dharius Ye turun bagaikan dewa dan memakaikan mantelnya kepada Grace Tang, Fera akhirnya mengerti.
Putri yang jatuh ke dunia yang kotor ternyata sedang menunggu pangerannya menyelamatkannya!
Saat kembali memasuki Ruangan VIP No. 1 dan ketika dia membuka pintu, dia mendengar alunan musik piano yang lembut dan menenangkan, tadi suasananya sangat tegang seakan akan terjadi baku tembak, tapi sekarang sangat tenang dan rileks .
Dua suasana yang sangat kontras ini membuat Grace Tang menghentikan langkah kakinya dan mengira dia masuk ke ruangan yang salah.
Melihat Grace Tang yang berdiri di pintu dengan balutan gaun putih dan wajahnya yang tanpa riasan yang sedang menghadap ke langit, dua pria yang sedang bersandar di atas sofa memancarkan sorot mata terpana.
Evans Xiao bergumam, "Benar-benar sangat cantik, keindahan di alam manusia. Sayang sekali gadis secantik ini tinggal di tempat seperti ini."
Dharius Ye tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatap Grace Tang dengan tenang. Tidak tahu mengapa, Grace Tang mendengar detak jantungnya sangat kencang. Dia memiliki semacam keinginan untuk melarikan diri.
Fera yang berada di belakangnya mendorongnya dengan lembut, dan Grace Tang yang tegang dia dorong ke dalam ruangan VIP.
Fera mendorong Grace Tang ke sebelah Dharius Ye , lalu dia berjalan dengan natural ke sisi Evans Xiao. Dia mengambil botol wine dan menuangkan wine untuk Evans Xiao .
Dharius Ye terus menatap Grace Tang . Dia tidak hanya cantik, tetapi gerak geriknya juga sangat elegan dan anggun. Dan itu bukan kepribadian yang dilatih, melainkan kepribadian bawaan.
Dharius Ye merasa heran, kenapa seseorang yang tinggal di tempat seperti ini memiliki kepribadian bawaan seperti ini.
Grace Tang sedikit ketakutan karena dilihati oleh Dharius Ye . Dia benar-benar berbeda dengan malam itu. Dharius Ye malam itu penuh dengan aura membunuh dan haus akan darah, dan dia sangat dingin hingga membuatnya merasa ketakutan.
Dharius Ye hari ini seakan berubah menjadi orang lain. Dia terlihat lembut, sopan dan memberikan semacam perasaan yang hangat dan menenangkan.
Grace Tang tidak tahu yang mana Dharius yang asli, atau mungkin keduanya bukan dia
Dia berbeda dengan para pria yang datang ke sini untuk bersenang-senang, para pria itu sangat mudah ditebak, dengan sekilas bisa langsung melihat dengan jelas apa isi hati mereka, dan apa yang mereka inginkan.
Tapi Dharius Ye , dia tidak bisa membacanya sama sekali.
Terhadap orang yang tidak bisa dia baca, tentu saja Grace Tang harus lebih berhati-hati,
Dharius Ye menatap Grace Tang sambil tersenyum, matanya sangat lembut, sangat lembut hingga Grace Tang merasa detak jantungnya semakin cepat.
Dia yakin siapapun yang dilihati dengan lembut oleh pria yang sangat tampan hingga para dewa dan manusia merasa iri ini, pasti tidak ada yang bisa menghadapinya dengan tenang.
Jika dia bertemu pria tampan yang tersenyum selembut ini kepadanya di tempat lain, Grace Tang akan sangat yakin pria ini menyukai dirinya.
Tapi sekarang dia berada di Royal Night Club, tempat orang-orang mencari kesenangan dan mabuk-mabukan.
Para pria di tempat ini semuanya datang dengan mambawa uang untuk bersenang-senang. Grace Tang tidak akan narsis hingga mengira Dharius Ye menyukai dirinya. Pria seperti dia pasti sudah sering bertemu dengan berbagai macam wanita.
Grace menenangkan dirinya dengan cepat, dia mengambil botol wine dan menuagkannya di gelas yang berada di depannya, lalu dia mengambilnya dan menyerahkannya kepada Dharius Ye , "Tuan, silahkan minum!"
“Margaku Ye, namaku Dharius Ye !” Dharius Ye tidak menerima gelas yang Grace serahkan kepadanya, sebaliknya dia memberi tahukan namanya kepada Grace Tang dengan sangat lembut.
Bagi para wanita yang bekerja di tempat seperti ini, meraka hanya tahu nama panggilan para pria yang datang untuk bersenang-senang, misalnya Tuan Wang, Tuan Li, dan Tuan Zhang.
Yang penting mereka mengingat apa marga para tamu yang datang itu, dan mereka tidak perlu tahu nama lengkap tamu yang datang kesini.
Melihat Dharius Ye tidak menerima gelas wine yang dia serahkan, Grace Tang merasa gelisah di dalam hatinya. Dia tidak tahu kenapa Dharius Ye tidak menerima gelas wine yang dia serahkan tetapi malah memberitahukan namanya.
Tanpa sadar Grace melirik ke arah Fera , Fera yang terus memperhatikan dia dan Dharius Ye, melihat Grace melihat kearahnya, dia langsung memberikan isyarat menyuapkan gelas wine kepadanya.
Di ruangan VIP pramuria menyuapkan wine kepada tamu merupakan hal yang lumrah, dengan ragu-ragu Grace Tang mendekatkan gelas wine ke bibir Dharius Ye.
Jari-jarinya ramping dan putih. Dharius Ye sudah banyak melihat wanita cantik, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki tangan seindah tangan Grace Tang, dan membuatnya ingin mengenggamnya.
Dia selalu melakukan segala sesuatunya sendiri, oleh karena itu dia menggenggam tangan Grace Tang dan meletakkan gelas itu ke bibirnya.
Melihat Dharius Ye meminum segelas wine, Evans Xiao tertawa, "Kakak biasanya tidak meminum minuman beralkohol sedikit pun. Hari ini ada apa denganmu? Apakah gara-gara Nona Tang?”
Dia tahu kata-kata ini untuk menyindirnya, tetapi Dharius Ye tidak menyangkal "Tidak hanya orang biasa yang terpesona dengan kecantikan wanita, bahkan pahlawan dan orang berkedudukan juga kesulitan melawan godaan ini."
Dia tidak melepaskan tangan Grace Tang, sebaliknya Dharius mengenggam tangannya di telapak tangannya. Tangannya sangat besar dan hangat. Tanpa sadar Grace Tang melihat kearahnya, dan melihat matanya penuh dengan kelembutan.
Semua orang mengatakan kelembutan seorang wanita akan membuat seorang pria melupakan segalanya, dan hanyut hingga tidak mau melepaskan diri. Grace Tang tidak menyangka kelembutan seorang pria juag memiliki efek yang sama. Sesaat, Grace bahkan ingin terus hanyut di dalamnya.
Hanya saja pikiran itu hanya muncul sesaat, dengan cepat dia sadar, dan melepaskan diri dari genggaman Dharius Ye .
Melihat Grace Tang melepaskan tangannya dari genggaman Dharius Ye , Fera bergegas meredakan suasana, "Kedua Tuan Muda, tarian Grace paling hebat di Royal Night Club, apakah anda-anda ingin menikmatinya?"
“Boleh!”Jawab Evans Xiao .
Ekspresi wajah Dharius Ye terlihat tidak berbeda dengan sebelumnya, tetapi sorot matanya terlihat sedikit murung. Jelas sekali apa yang baru saja Grace Tang lakukan membuatnya tidak senang.
Sebagai orang yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, sejauh ini belum ada wanita yang pernah menolak pendekatannya.
Dia Dharius Ye bukan pria yang suka mencari kesenangan, dia tidak pernah berinisiatif mendekati seorang wanita. Hari ini untuk pertama kalinya dia mendekati seorang wanita tetapi dia malah ditolak, bagaimana pun dia pasti merasa tidak senang.
Meskipun Dharius Ye marasa tidak senang, tetapi dia bukan orang yang mudah menunjukkan perasaannya, orang yang tidak mengenalnya pasti tidak bisa merasakan perbedaan antara dirinya yang tadi dengan dirinya yang sekarang.
Melihat Dharius Ye tidak menolak usulannya, Fera akhirnya merasa lega dan kekhawatirannya tadi akhirnya sirna.
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioYou're My Savior
Shella NaviI'm Rich Man
HartantoCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyPrecious Moment
Louise LeeKing Of Red Sea
Hideo TakashiAsisten Bos Cantik
Boris DreyMy Perfect Lady×
- Bab 1 Kejadian tak terduga dalam upacara pernikahan
- Bab 2 Kedapatan berselingkuh
- Bab 3 Hidup dan mati
- Bab 4 Pria di malam berhujan
- Bab 5 Bukan orang biasa
- Bab 6 Buat apa menghabiskan banyak usaha
- Bab 7 Kesalahan
- Bab 8 Tidak seperti gayanya
- Bab 9 Dia sengaja
- Bab 10 Berita hiburan
- Bab 11 French Cuisine
- Bab 12 Bertemu Masalah
- Bab 13 Memohon Pertolongan
- Bab 14 Tidak Mengizinkanmu Menghinanya Seperti Ini
- Bab 15 Tawaran Pasar Malam
- Bab 16 Hawa dingin
- Bab 17 Tidak dapat mengingat dengan tepat
- Bab 18 Kalau begitu jangan makan
- Bab 19 Membantu (1)
- Bab 19 Membantu (2)
- Bab 20 Jangan Menjadi Memalukan (1)
- Bab 20 Jangan Menjadi Memalukan (2)
- Bab 21 Tidak mau dirugikan(1)
- Bab 21 Tidak mau dirugikan (2)
- Bab 22 Selamat (1)
- Bab 22 Selamat (2)
- Bab 23 Memasuki mulut harimau lagi (1)
- Bab 23 Memasuki mulut harimau lagi (2)
- Bab 24 Tidak percaya padamu (1)
- Bab 24 Tidak percaya padamu (2)
- Bab 25 Wanita Miliknya (1)
- Bab 25 Wanita Miliknya (2)
- Bab 26 Dia Pasti Menjanjikan Sesuatu Padanya (1)
- Bab 26 Dia Pasti Menjanjikan Sesuatu Padanya (2)
- Bab 27 Mimpi Buruk (1)
- Bab 27 Mimpi Buruk (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Bisa Disebut Pahlawan (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Bisa Disebut Pahlawan (2)
- Bab 29 Sikap Terkejut (1)
- Bab 29 Sikap Terkejut (2)
- Bab 30 Direktur Ye Adalah Priaku (1)
- Bab 30 Direktur Ye Adalah Priaku (2)
- Bab 31 Sudah mendapat kabar wanita itu (1)
- Bab 31 Sudah mendapat kabar wanita itu (2)
- Bab 32 Selalu jelas dengan status sendiri (1)
- Bab 32 Selalu jelas dengan status sendiri (2)
- Bab 33 Rencana yang gagal (1)
- Bab 33 Rencana yang gagal (2)
- Bab 34 Tidak fokus (1)
- Bab 34 Tidak fokus (2)
- Bab 35 Menanggung akibatnya sendiri (1)
- Bab 35 Menanggung akibatnya sendiri (2)
- Bab 36 Ternyata Begini (1)
- Bab 36 Siapa Yang Tidak Bisa Berpura-pura (2)
- Bab 37 Siapa Yang Tidak Bisa Berpura-pura (1)
- Bab 37 Siapa Yang Tidak Bisa Berpura-pura (2)
- Bab 38 Identitasnya Benar-Benar Buat Memuakkan (1)
- Bab 38 Identitasnya Benar-Benar Buat Memuakkan (2)
- Bab 39 Untuk Alasan Apa (1)
- Bab 39 Untuk Alasan Apa (2)
- Bab 40 Menyamar (1)
- Bab 40 Menyamar (2)
- Bab 41 Jangan Banyak Curiga (1)
- Bab 41 Jangan Banyak Curiga (2)
- Bab 42 Apakah Pernah Menyinggung Seseorang (1)
- Bab 42 Apakah Pernah Menyinggung Seseorang (2)
- Bab 43 Orang Paling Rakus (1)
- Bab 43 Orang Paling Rakus (2)
- Bab 44 Berjumpa Kembali (1)
- Bab 44 Berjumpa Kembali (2)
- Bab 45 Apakah kamu kurang sehat (1)
- Bab 45 Apakah kamu kurang sehat ? (2)
- Bab 46 Bukan wanita yang seperti itu (1)
- Bab 46 Bukan wanita yang seperti itu (2)
- Bab 47 Mendadak berubah menjadi sosok yang berbeda (1)
- Bab 47 Mendadak berubah menjadi sosok yang berbeda (2)
- Bab 48 Pikiran dan Tindakan Sama (1)
- Bab 48 Pikiran dan Tindakan Sama (2)
- Bab 49 Tidak Masuk Akal (1)
- Bab 49 Tidak Masuk Akal (2)
- Bab 50 Semakin Memanjakan Kejelekan Semakin Banyak(1)
- Bab 50 Semakin Memanjakan Kejelekan Semakin Banyak (2)
- Bab 51 Menonton Pertunjukan Kembang Api (1)
- Bab 51 Menonton Pertunjukan Kembang Api (2)
- Bab 52 Sangat Mematikan (1)
- Bab 52 Sangat Mematikan (2)
- Bab 53 Jangan Berpikir Aneh-Aneh (1)
- Bab 53 Jangan Berpikir Aneh-Aneh (2)
- Bab 54 Persaingan (1)
- Bab 54 Persaingan (2)
- Bab 55 Menagih Hutang (1)
- Bab 55 Menagih Hutang (2)
- Bab 56 Aku yang Akan Membayar Hutangmu (1)
- Bab 56 Aku yang Akan Membayar Hutangmu (2)
- Bab 57 Tidak Waras ( 1)
- Bab 57 Tidak Waras (2)
- Bab 58 Memang Ada Masalah atau Berpura-pura (1)
- Bab 58 Memang Ada Masalah atau Berpura-pura (2)
- Bab 59 Murka (1)
- Bab 59 Murka (2)
- Bab 60 Aku Sudah Mengetahui Kesalahanku (1)
- Bab 60 Aku Sudah Mengetahui Kesalahanku (2)
- Bab 61 Kamu Sudah Keterlaluan (1)
- Bab 61 Kamu Sudah Keterlaluan (2)
- Bab 62 Apa Yang Dia Temukan (1)
- Bab 62 Apa Yang Dia Temukan (2)
- Bab 63 Biarkan Masalah Ini Diurus Olehku (1)
- Bab 63 Biarkan Masalah Ini Diurus Olehku (2)
- Bab 64 Tidak Akan Mempercayainya Sedikitpun (1)
- Bab 64 Tidak Akan Mempercayainya Sedikitpun (2)
- Bab 65 Tidak Rela (1)
- Bab 65 Tidak Rela (2)
- Bab 66 Aku Percaya Padamu (1)
- Bab 66 Aku Percaya Padamu (2)
- Bab 67 Linglung (1)
- Bab 67 Linglung (2)
- Bab 68 Menjadi Lebih Berani (1)
- Bab 68 Menjadi Lebih Berani (2)
- Bab 69 Untuk Apa Aku Membohongimu (1)
- Bab 69 Untuk Apa Aku Membohongimu (2)
- Bab 70 Berita Utama (1)
- Bab 70 Berita Utama (2)
- Bab 71 Apakah Hari Ini Kamu Ada Merindukan Aku? (1)
- Bab 71 Apakah Hari Ini Kamu Ada Merindukan Aku? (2)
- Bab 72 Semakin Bukan Seperti Dirinya ( 1)
- Bab 72 Semakin Bukan Seperti Dirinya ( 2)
- Bab 73 Tidak Boleh Menyentuh Wanita Lain (1)
- Bab 73 Tidak Boleh Menyentuh Wanita Lain (2)
- Bab 74 Mencari Cara Membalas Perbuatan Dia (1)
- Bab 74 Mencari Cara Membalas Perbuatan Dia (2)
- Bab 75 Memiliki Maksud Lain (1)
- Bab 75 Memiliki Maksud Lain ( 2)
- Bab 76 Lebih Kejam Dari Dia (1)
- Bab 76 Lebih Kejam Dari Dia (2)
- Bab 77 Aku Benar-Benar Tidak Bersalah (1)
- Bab 77 Aku Benar-Benar Tidak Bersalah (2)
- Bab 78 Adalah Kesempatan Yang Baik (1)
- Bab 78 Adalah Kesempatan Yang Baik (2)
- Bab 79 Keanehan (1)
- Bab 79 Keanehan (2)
- Bab 80 Berpura-pura Kaya (1)
- Bab 80 Berpura-pura Kaya (2)
- Bab 81 Semua Wanita Normal Akan Menyukaimu... (1)
- Bab 81 Semua Wanita Normal Akan Menyukaimu... (2)
- Bab 82 Masih Tahu Malu Tidak (1)
- Bab 82 Masih Tahu Malu Tidak (2)
- Bab 83 Sama-Sama Tidak Rugi (1)
- Bab 83 Sama-Sama Tidak Rugi (2)
- Bab 84 Ulang Tahun (1)
- Bab 84 Ulang Tahun (2)
- Bab 85 Ada yang Mengintip (1)
- Bab 85 Ada yang Mengintip (2)
- Bab 86 Semuanya Masih Sempat (1)
- Bab 86 Semuanya Masih Sempat (2)
- Bab 87 Setelah Maut (1)
- Bab 87 Setelah Maut (2)
- Bab 88 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 88 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 89 Orang Yang Menjebaknya Dulu(1)
- Bab 89 Orang Yang Dulu Menjebaknya (2)
- Bab 90 Identitasnya Berbeda (1)
- Bab 90 Identitasnya Berbeda (2)
- Bab 91 Membalikkan Keadaan (1)
- Bab 91 Membalikkan Keadaan (2)
- Bab 92 Tidak Semudah Itu (1)
- Bab 92 Tidak Semudah Itu (2)
- Bab 93 Cara Rendahan (1)
- Bab 93 Cara Rendahan (2)
- Bab 94 Menjadi Cemas (1)
- Bab 94 Menjadi Cemas (2)
- Bab 95 Memastikan (1)
- Bab 95 Memastikan (2)
- Bab 96 Bunuh Diri Dengan Melompat Ke Dalam Laut (1)
- Bab 96 Bunuh Diri Dengan Melompat Ke Dalam Laut (2)
- Bab 97 Merasa Tidak Tenang (1)
- Bab 97 Merasa Tidak Tenang (2)
- Bab 98 Betapa bodohnya aku pada waktu itu! (1)
- Bab 98 Betapa Bodohnya Aku Pada Waktu Itu! (2)
- Bab 99 Pura-Pura Tidak Tahu (1)
- Bab 99 Pura-Pura Tidak Tahu (2)
- Bab 100 Merasa Tenang Setelah Mendengar Kalimat Ini (1)
- Bab 100 Merasa Tenang Setelah Mendengar Kalimat Ini (2)
- Bab 101 Pembunuh (1)
- Bab 102 Pembunuh (2)
- Bab 102 Dalam Hati Sungguh Ada Dia (1)
- Bab 102 Dalam Hati Sungguh Ada Dia (2)
- Bab 103 Diatur Di Meja Untuk dilaksanakan (1)
- Bab 103 Diatur Di Meja Untuk Dilaksanakan (2)
- Bab 104 TerJadi Perubahan Dalam Hati (1)
- Bab 104 Terjadi Perubahan Hati (1)
- Bab 105 Tidak Membiarkan Mereka Senang (1)
- Bab 105 Tidak Membiarkan Mereka Senang (2)
- Bab 106 Benar-Benar Menganggapnya Sebagai Udara (1)
- Bab 106 Benar-Benar Menganggapnya Sebagai Udara (2)
- Bab 107 Tidak Senang (1)
- Bab 107 Tidak Senang (2)
- Bab 108 Perusahaan Sudah Diberhentikan (1)
- Bab 108 Perusahaan Sudah Diberhentikan (2)
- Bab 109 Ada Yang Aneh (1)
- Bab 109 Ada Yang Aneh (2)
- Bab 110 Kenapa Bisa Seperti Ini (1)
- Bab 110 Kenapa Bisa Seperti Ini (2)
- Bab 111 Mengapa Kamu Tidak Mati Saja (1)
- Bab 111 Mengapa Kamu Tidak Mati Saja (2)
- Bab 112 Rasa Sakit Hati Yang Aneh (1)
- Bab 112 Rasa Sakit Hati Yang Aneh (2)
- Bab 113 Apakah Aku Membuatmu Marah (1)
- Bab 113 Apakah Aku Membuatmu Marah (2)
- Bab 114 Mulai Saat Ini Tidak Usah Urusi Wanita Itu Lagi (1)
- Bab 114 Mulai Saat Ini Tidak Usah Urusi Wanita Itu Lagi (2)
- Bab 115 Kembalikan Barang Itu Padaku (1)
- Bab 115 Kembalikan Barang Itu Padaku (2)
- Bab 116 Ambil Rumah (1)
- Bab 116 Ambil Rumah (2)
- Bab 117 Kamu Coba Saja Menyentuhku (1)
- Bab 117 Kamu Coba Saja Menyentuhku (2)
- Bab 118 Tidak Ada Bedanya (1)
- Bab 118 Tidak Ada Bedanya (2)
- Bab 119 Menggila Karena Mabuk (1)
- Bab 119 Menggila Karena Mabuk (2)
- Bab 120 Keraguan Semakin Bertambah (1)
- Bab 120 Keraguan Semakin Bertambah (2)
- Bab 121 Panik (1)
- Bab 121 Panik (2)
- Bab 122 Tida Bisa Mempedulikan Begitu Banyak (1)
- Bab 122 Tida Bisa Mempedulikan Begitu Banyak (2)
- Bab 123 Tidak Perlu Bertemu Kembali Kedepannya (1)
- Bab 123 Tidak Perlu Bertemu Kembali Kedepannya (2)
- Bab 124 Pihak Tersangka Tidak Ada yang Meninggalkan Jejak (1)
- Bab 124 Pihak Tersangka Tidak Ada yang Meninggalkan Jejak (2)
- Bab 125 Anting yang familiar (1)
- Bab 125 Anting yang Familiar (2)
- Bab 126 Terlihat Bagus Dalam Pakaian Apa Pun (1)
- Bab 126 Terlihat Bagus Dalam Pakaian Apa Pun (2)
- Bab 127 Terlihat Cocok (1)
- Bab 127 Terlihat Cocok (2)
- Bab 128 Bukan Urusanmu(1)
- Bab 128 Bukan Urusanmu(2)
- Bab 129 Sangat Terkenal (1)
- Bab 129 Sangat Terkenal (2)
- Bab 130 Hatinya Terasa Sedih (1)
- Bab 130 Hatinya Terasa Sedih (2)
- Bab 131 Berjalan-jalan (1)
- Bab 131 Berjalan-jalan (2)
- Bab 132 Kamu Mau Buat Aku Marah Sampai Mati (1)
- Bab 132 Kamu Mau Buat Aku Marah Sampai Mati (2)
- Bab 133 Sangat Kejam (1)
- Bab 133 Sangat Kejam (2)
- Bab 134 Ada yang Sengaja(1)
- Bab 134 Ada yang Sengaja (2)
- Bab 135 Ternyata Adalah Dia (1)
- Bab 135 Ternyata Adalah Dia (2)
- Bab 136 Sungguh Tidak Tahu? (1)
- Bab 136 Sungguh Tidak Tahu? (2)
- Bab 137 Selamat Pindah Rumah (1)
- Bab 137 Selamat Pindah Rumah (2)
- Bab 138 Bukankah Sepakat Dari Awal......(1)
- Bab 138 Bukankah Sepakat Dari Awal......(2)
- Bab 139 Dalam Hati Terus Mengingatmu (1)
- Bab 139 Dalam Hati Terus Mengingatmu (2)
- Bab 140 Pergi Mimpi Sana (1)
- Bab 140 Pergi Mimpi Sana (2)
- Bab 141 Dia Ini Begitu Jahat (1)
- Bab 141 Dia Ini Begitu Jahat (2)
- Bab 142 Perasaan Yang Dalam (1)
- Bab 142 Perasaan Yang Dalam (2)
- Bab 143 Tidak Memasukkannya Dalam Hati (1)
- Bab 143 Tidak Memasukkannya Dalam Hati (2)
- Bab 144 Mulai Bertengkar (1)
- Bab 144 Mulai Ragu (2)
- Bab 145 Sudah Bosan Hidup (1)
- Bab 145 Sudah Bosan Hidup (2)
- Bab 146 Video Untuk Menyatakan Cinta (1)
- Bab 146 Video Untuk Menyatakan Cinta (2)
- Bab 147 Menyelesaikan Sebuah Keinginannya (1)
- Bab 147 Menyelesaikan Sebuah Keinginannya (2)
- Bab 148 Memaksa Dengan Mati (1)
- Bab 148 Memaksa Dengan Mati (2)
- Bab 149 Semuanya Mati (1)
- Bab 149 Semuanya Mati (2)
- Bab 150 Apakah Aku Begitu Mudah Untuk Dibully (1)
- Bab 150 Apakah Aku Begitu Mudah Untuk Dibully (2)
- Bab 151 Membutuhkan Suatu Penjelasan (1)
- Bab 151 Membutuhkan Suatu Penjelasan (2)
- Bab 152 Ekspresi Wajahnya Sedikit Kaku (1)
- Bab 152 Ekspresi Wajahnya Sedikit Kaku (2)
- Bab 153 Jangan Terlalu Mengandalkan Pria (1)
- Bab 153 Jangan Terlalu Mengandalkan Pria (2)
- Bab 154 Terlihat Sangat Memalukan (1)
- Bab 154 Terlihat Sangat Memalukan (2)
- Bab 155 Perundingan (1)
- Bab 155 Perundingan (2)
- Bab 156 Sesuai Keinginannya (1)
- Bab 156 Sesuai Keinginannya (2)
- Bab 157 Kebencian Mencapai Klimak (1)
- Bab 157 Kebencian Mencapai Klimak (2)
- Bab 158 Bersembunyi (1)
- Bab 158 Bersembunyi (2)
- Bab 159 Salah Naik Mobil (1)
- Bab 159 Salah Naik Mobil (2)
- Bab 160 Khawatir Terjadi Sesuatu Dengannya (1)
- Bab 160 Khawatir Terjadi Sesuatu Dengannya (2)
- Bab 161 Sedikitpun Tidak Percaya Perkataannya (1)
- Bab 161 Sedikitpun Tidak Percaya Perkataannya (2)
- Bab 162 Hanya Bisa Menemaninya Pergi Saja (1)
- Bab 162 Hanya Bisa Menemaninya Pergi Saja (2)
- Bab 163 Tidak Dapat Menahan Diri (1)
- Bab 163 Tidak Dapat Menahan Diri (2)
- Bab 164 Mengetahui Kebenaran (1)
- Bab 164 Mengetahui Kebenaran (2)
- Bab 165 Coba Kalau Kamu Berani Menyakitinya (1)
- Bab 165 Coba Kalau Kamu Berani Menyakitinya (2)
- Bab 166 Saling Memprovokasi (1)
- Bab 166 Saling Memprovokasi (2)
- Bab 167 Sudah Hamil (1)
- Bab 167 Sudah Hamil (2)
- Bab 168 Sudah Hamil (3)
- Bab 168 Sudah Hamil (4)
- Bab 169 Apakah Sudah Puas Ributnya (1)
- Bab 169 Apakah Sudah Puas Ributnya (2)
- Bab 170 Merasa Bersalah (1)
- Bab 170 Merasa Bersalah (2)
- Bab 171 Foto (1)
- Bab 171 Foto (2)
- Bab 172 Sangat Bodoh (1)
- Bab 172 Sangat Bodoh (2)
- Bab 173 Orang Bijak Tidak Akan Melakukan Hal yang Merugikannya (1)
- Bab 173 Orang Bijak Tidak Akan Melakukan Hal yang Merugikannya (2)
- Bab 174 Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui (1)
- Bab 174 Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui (2)
- Bab 175 Penculikan (1)
- Bab 175 Penculikan (2)
- Bab 176 Dia Tidak Akan Memilihku (1)
- Bab 176 Dia Tidak Akan Memilihku (2)
- Bab 177 Permainan Dimulai (1)
- Bab 177 Permainan Dimulai (2)
- Bab 178 Mulai Beraksi (1)
- Bab 178 Mulai Beraksi (2)
- Bab 179 Keguguran (1)
- Bab 179 Keguguran (2)
- Bab 180 Mulai Hari Ini Kita Sudah Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 180 Mulai Hari Ini Kita Sudah Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 181 Kita Putus Saja (1)
- Bab 181 Kita Putus Saja (2)
- Bab 182 Wanita yang Paling Dicintai (1)
- Bab 182 Wanita yang Paling Dicintai (2)
- Bab 183 Menolak (1)
- Bab 183 Menolak (2)
- Bab 184 Menyadari Keanehan (1)
- Bab 184 Menyadari Keanehan (2)
- Bab 185 Pertunangan Berakhir Sampai di Sini (1)
- Bab 185 Pertunangan Berakhir Sampai di Sini (2)
- Bab 186 Kondom Bekas (1)
- Bab 186 Kondom Bekas (2)
- Bab 187 Membuang Bunga (1)
- Bab 187 Membuang Bunga (2)
- Bab 188 Kamu Anggap Saja Aku Takut Padanya (1)
- Bab 188 Kamu Anggap Saja Aku Takut Padanya (2)
- Bab 189 Gaun yang Dikoyak (1)
- Bab 189 Gaun yang Dikoyak (2)
- Bab 190 Melakukan Kejahatan pada Orang Dekat (1)
- Bab 190 Melakukan kejahatan kepada Orang Dekat (2)
- Bab 191 Pertanyaan (1)
- Bab 191 Pertanyaan (2)
- Bab 192 Mementingkan Keberhasilan (1)
- Bab 192 Mementingkan Keberhasilan (2)
- Bab 193 Meminjam Uang (1)
- Bab 193 Meminjam Uang (2)
- Bab 194 Suasana Hatinya Sangat Baik (1)
- Bab 194 Suasana Hatinya Sangat Baik (2)
- Bab 195 Pembohong (1)
- Bab 195 Pembohong (2)
- Bab 196 Tiga Tahun (1)
- Bab 196 Tiga Tahun (2)
- Bab 197 Perhitungan (1)
- Bab 197 Perhitungan (2)
- Bab 198 Teliti dan Maha Tahu (1)
- Bab 198 Teliti dan Maha Tahu (2)
- Bab 199 Tidak Berani Kembali Bukan? (1)
- Bab 199 Tidak Berani Kembali Bukan? (2)
- Bab 200 Audio (1)
- Bab 200 Audio (2)
- Bab 201 Hubungan Atasan dan Bawahan (1)
- Bab 201 Hubungan Atasan dan Bawahan (2)
- Bab 202 Kebenarannya adalah penyelamat nyawanya (1)
- Bab 202 Kebenarannya adalah penyelamat nyawanya (2)
- Bab 203 Diantara Kita Tidak Perlu Begitu Sungkan(1)
- Bab 203 Diantara Kita Tidak Perlu Begitu Sungkan (2)
- Bab 204 Salah Makan Obat (1)
- Bab 204 Salah Makan Obat (2)
- Bab 205 Mengingatkan (1)
- Bab 205 Mengingatkan (2)
- Bab 206 Melompat ke Sungai Kuning pun Tidak Akan Bisa Hanyut (1)
- Chapter 206 Melompat ke Sungai Kuning pun Tidak Akan Bisa Hanyut (2)
- Bab 207 Makan (1)
- Bab 207 Makan (2)
- Bab 208 Berubah Demi Orang yang di Cintai (1)
- Bab 208 Berubah Demi Orang Yang di Cintai (2)
- Bab 209 Tatapan Penuh Kebencian (1)
- Bab 209 Tatapan Penuh Kebencian (2)
- Bab 210 Menanggung Akibatnya (1)
- Bab 210 Menanggung Akibatnya (2)
- Bab 211 Jangan sampai dia memegang kelemahan kita (1)
- Bab 211 Jangan sampai dia memegang kelemahan kita (2)
- Bab 212 Pasti ada sesuatu yang mau dia katakan (1)
- Bab 212 Pasti ada sesuatu yang mau dia katakan (2)
- Bab 213 Rissa Lee hamil (1)
- Bab 213 Rissa Lee hamil (2)
- Bab 214 Dia pasti akan menjadi gila (1)
- Bab 214 Dia pasti akan menjadi gila (2)
- Bab 215 Pasti Punya Tujuan (1)
- Bab 215 Pasti Punya Tujuan (2)
- Bab 216 Kecelakaan Mobil
- Bab 216 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 217 Cukup melihat saja dulu
- Bab 217 Cukup melihat saja dulu (2)
- Bab 218 Ceritakan sekali lagi kejadian malam itu
- Bab 218 Ceritakan sekali lagi kejadian malam itu (2)
- Bab 219 Sengaja dan berakting (1)
- Bab 219 Sengaja dan berakting (2)
- Bab 220 Rambut wanita
- Bab 220 Rambut wanita (2)
- Bab 221 Dharius Ye Terjangkit (1)
- Bab 221 Dharius Ye Sudah Jatuh Ke Dalam Perangkap (2)
- Bab 222 Tulisannya Dengan Tulisan Ashley Qiao Persis Sama (1)
- Bab 222 Tulisannya Dengan Tulisan Ashley Qiao Persis Sama (2)
- Bab 223 Membayar Pajak (1)
- Bab 223 Membayar Pajak (2)
- Bab 224 Dijahit (1)
- Bab 224 Dijahit (2)
- Bab 225 Penanganan Khusus (1)
- Bab 225 Penanganan Khusus (2)
- Bab 226 Mencuri Sebuah Kertas (1)
- Bab 226 Mencuri Sebuah Kertas (2)
- Bab 227 Mencurigai Dia Adalah Ashley Qiao (1)
- Bab 227 Mencurigai Dia Adalah Ashley Qiao (2)
- Bab 228 Melihat Mobil Direktur Ye (1)
- Bab 228 Melihat Mobil Direktur Ye (2)
- Bab 229 Tes DNA (1)
- Bab 229 Tes DNA (2)
- Bab 230 Ada Wanita Lain di Luar Sana (1)
- Bab 230 Ada Wanita Lain di Luar Sana (2)
- Bab 231 Suara Hati yang Hancur (1)
- Bab 231 Suara Hati yang Hancur (2)
- Bab 232 Mencintai Diri Sendiri (1)
- Bab 232 Mencintai Diri Sendiri (2)
- Bab 233 Mencerahkan Pikiranmu (1)
- Bab 233 Mencerahkan Pikiranmu (2)
- Bab 234 Dia Akan Menyesal (1)
- Bab 234 Dia Akan Menyesal (2)
- Bab 235 Mengerjai Dharius Ye (1)
- Bab 235 Mengerjai Dharius Ye (2)
- Bab 236 Memancing (1)
- Bab 236 Memancing (2)
- Bab 237 Lebih Jijik Dibanding Makan Lalat (1)
- Bab 237 Lebih Jijik Dibanding Makan Lalat (2)
- Bab 238 Tidak Ada Dinding Yang Kedap Udara
- Bab 238 Tidak Ada Dinding Yang Kedap Udara (2)
- Bab 239 Keterlaluan (1)
- Bab 239 Keterlaluan (2)
- Bab 240 Dendam Membunuh Ibu Tidak Bisa Dipendam (1)
- Bab 240 Dendam Membunuh Ibu Tidak Bisa Dipendam (2)
- Bab 241 Tidak Akan Begitu Bodoh Lagi (1)
- Bab 241 Tidak Akan Begitu Bodoh Lagi (2)
- Bab 242 Seperti Ingin Putus (1)
- Bab 242 Seperti Ingin Putus (2)
- Bab 243 Hanya Bisa Bergantung Pada Dirinya Sendiri (1)
- Bab 243 Hanya Bisa Bergantung Pada Dirinya Sendiri (2)
- Bab 244 Mencari Gara-Gara (1)
- Bab 244 Mencari Gara-Gara (2)
- Bab 245 Melemparkan Barang-Barang (1)
- Bab 245 Melemparkan Barang-Barang (2)
- Bab 246 Suruh Wanita Jalang Itu Melayaniku (1)
- Bab 246 Suruh Wanita Jalang Itu Melayaniku (2)
- Bab 247 Tidak Akan Memanjakannya Lagi (1)
- Bab 247 Tidak Akan Memanjakannya Lagi (2)
- Bab 248 Periksa Identitasnya (1)
- Bab 248 Periksa Identitasnya (2)
- Bab 249 Pasti Dia Terlalu Menyukai Dirinya (1)
- Bab 249 Pasti Dia Terlalu Menyukai Dirinya (2)
- Bab 250 Tidak Akan Menerimanya (1)
- Bab 250 Tidak Akan Menerimanya (2)
- Bab 251 Hati Dia Begitu Lapang (1)
- Bab 251 Hati Dia Begitu Lapang (2)
- Bab 252 Saling Menyiksa (1)
- Bab 252 Saling Menyiksa (2)
- Bab 253 Pembawa Sial (1)
- Bab 253 Pembawa Sial (2)
- Bab 254 Bidak Catur Keluarga Han (1)
- Bab 254 Bidak Catur Keluarga Han (2)
- Bab 255 Ada Yang Salah Dengan Juru Masak (1)
- Bab 255 Ada Yang Salah Dengan Juru Masak (2)
- Bab 256 Anak Di Dalam Kandungan Adalah Laki-Laki (1)
- Bab 256 Anak Di Dalam Kandungan Adalah Laki-Laki (2)
- Bab 257 Api Kemarahan Memenuhi Hati (1)
- Bab 257 Api Kemarahan Memenuhi Hati (2)
- Bab 258 Keributan (1)
- Bab 258 Keributan (2)
- Bab 259 Menyingkir Jauh-Jauh (1)
- Bab 259 Menyingkir Jauh-Jauh (2)
- Bab 260 Takutnya Ingin Mendapatkan Seven Stars (1)
- Bab 260 Takutnya Ingin Mendapatkan Seven Stars (2)
- Bab 261 Sandiwara Ini Harus Dilanjutkan (1)
- Bab 261 Sandiwara Ini Harus Dilanjutkan (2)
- Bab 262 Di dalam Kartu Tidak Ada Uang (1)
- Bab 262 Di dalam Kartu Tidak Ada Uang (2)
- Bab 263 Pura-Pura Terjebak (1)
- Bab 263 Pura-Pura Terjebak (2)
- Bab 264 Siapa Orang di Belakang (1)
- Bab 264 Siapa Orang di Belakang (2)
- Bab 265 Ada yang Ingin Aku Katakan Padamu (1)
- Bab 265 Ada yang Ingin Aku Katakan Padamu (2)
- Bab 266 Apa Yang Di Rencanakannya (1)
- Bab 266 Apa Yang Di Rencanakannya (2)
- Bab 267 Dia Tidak Senang (1)
- Bab 267 Dia Tidak Senang (2)
- Bab 268 Mengancam (1)
- Bab 268 Mengancam (2)
- Bab 269 Bersama (1)
- Bab 269 Bersama (2)
- Bab 270 Penghinaan (1)
- Bab 270 Penghinaan (2)
- Bab 271 Tersebar di Internet (1)
- Bab 271Tersebar di Internet (2)
- Bab 272 Dimana batasmu (1)
- Bab 272 Dimana batasmu (2)
- Bab 273 Ahli Snooker (1)
- Bab 273 Ahli Snooker (2)
- Bab 274 Masalah Dibiarkan Tumbuh (1)
- Bab 274 Masalah Dibiarkan Tumbuh (2)
- Bab 275 Lebih Dulu Selesaikan Urusan Dalam (1)
- Bab 275 Lebih Dulu Selesaikan Urusan Dalam (1)
- Bab 276 Jadilah Kekasihku (1)
- Bab 276 Jadilah Kekasihku (2)
- Bab 277 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 277 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 278 Apa Yang Perlu Dia Ingatkan (1)
- Bab 278 Apa Yang Perlu Dia Ingatkan (2)
- Bab 279 Perlu Keyakinan Yang Kuat (1)
- Bab 279 Perlu Keyakinan Yang Kuat (2)
- Bab 280 Bertengkar (1)
- Bab 280 Bertengkar (2)
- Bab 281 Cairan Bagian Bawah Tubuh (1)
- Bab 281 Cairan Bagian Bawah Tubuh (2)
- Bab 282 Peringatan Wirnando Gu (1)
- Bab 282 Peringatan Wirnando Gu (2)
- Bab 283 Pembantu yang Aneh (1)
- Bab 283 Pembantu yang Aneh (2)
- Bab 284 Banci (1)
- Bab 284 Banci (2)
- Bab 285 Rissa Lee Beraksi (1)
- Bab 285 Rissa Lee Beraksi (2)
- Bab 286 Gagal (1)
- Bab 286 Gagal (2)
- Bab 287 Bukan Putri Sebastian Qiao (1)
- Bab 287 Bukan Putri Sebastian Qiao (2)
- Bab 288 Siapa Lagi Selain Keluarga Han (1)
- Bab 288 Siapa Lagi Selain Keluarga Han (2)
- Bab 289 Penculikan (1)
- Bab 289 Penculikan (2)
- Bab 290 Menggeledah Gunung (1)
- Bab 290 Menggeledah Gunung (2)
- Bab 291 Foto Di Rumah Sakit (1)
- Bab 291 Foto Di Rumah Sakit (2)
- Bab 292 Meminta Maaf Lebih Dulu
- Bab 292 Meminta Maaf Lebih Dulu (2)
- Bab 293 Biarkan Badai Datang Lebih Ganas (1)
- Bab 293 Biarkan Badai Datang Lebih Ganas (2)
- Bab 294 Dia Adalah Ashley Qiao (1)
- Bab 294 Dia Adalah Ashley Qiao (2)
- Bab 295 Terserah Dia (1)
- Bab 295 Terserah Dia (2)
- Bab 296 Dia Adalah Seekor Ular Berbisa (1)
- Bab 296 Dia Adalah Seekor Ular Berbisa (2)
- Bab 297 Sejak Awal Tidak Memiliki Niatan Untuk Memaafkan Dia (1)
- Bab 297 Sejak Awal Tidak Memiliki Niatan Untuk Memaafkan Dia (2)
- Bab 298 Besarnya Cinta Sama dengan Besarnya Kebencian (1)
- Bab 298 Besarnya Cinta Sama dengan Besarnya Kebencian (2)
- Bab 299 Liontin Giok Buddha (1)
- Bab 299 Liontin Giok Buddha (2)
- Bab 300 Perhitungan (1)
- Bab 300 Perhitungan (2)
- Bab 301 Mulai Dari Awal (Epilog) 1
- Bab 301 Mulai Dari Awal (Epilog) 2