My Perfect Lady - Bab 188 Kamu Anggap Saja Aku Takut Padanya (2)

"Evans Xiao, siapa yang bilang adikku sudah mati? Kamu coba katakan sekali lagi?" Wirnando Gu langsung meledak, dia melompat berdiri dan menerjang Evans.

Dharius mengulurkan tangan menghentikan Wirnando, Wirnando memelototi Dharius, "Dharius Ye, Yohana sudah mati? Hah?"

Dharius bisa-bisanya tidak bersuara, Grace yang melihat dari pintu merasa kesal, dia pun melangkah masuk, "Evans, baik-baik saja kan?"

"Baik, kakak ipar, kamu tidak apa-apa, kan?" Evans menjawab.

Panggilan kakak ipar ini membuat Wirnando melihat ke arah Grace Tang, Grace juga sedang menatapinya, dia tersenyum tipis, namun matanya dingin.

"Belum mati." Grace memindahkan pandangannya dari Wirnando dan berpaling ke arah Evans, ada tawa di matanya.

"Terima kasih Evans, telah membantuku balas dendam, aku pikir kekesalanku kali ini sudah tidak akan terbalas, tidak disangka, memang Evans paling setia kawan, Evans, aku berterimakasih padamu!"

"Kata-kata kakak ipar ini membunuhku." Evans tertawa sinis ke arah Wirnando.

Mendengar panggilan Evans dan Grace yang dekat, membuat amarah Wirnando meningkat, bisa dibayangkan betapa tingginya posisi orang yang dipanggil kakak ipar oleh Evans itu di dalam hati Dharius.

Dulu Evans juga tidak pernah memanggil Yohana kakak ipar!

"Dharius Ye, Yohana sudah buta, bisa-bisanya mempercayaimu!" Wirnando memelototi Dharius dengan penuh amarah.

Dharius tidak bersuara sama sekali, mendengar Wirnando berseru, Grace langsung berpaling melihat ke arahnya.

Ekspresi Dharius datar, sama sekali tidak ada maksud melawan.

Dharius bukannya takut dengan Wirnando, terlihat jelas dia bisa mengalah terhadap Wirnando adalah karena rasa cintanya terhadap Yohana Gu.

Dharius yang seperti ini membuat Grace emosi, tatapannya mengarah ke tongkat baseball di gym.

Dia pun mengambil tongkat itu, berlari ke arah Wirnando dan mengayunkan tongkat tersebut ke arah Wirnando dengan sekuat tenaga.

Wirnando mendengar suara angin di belakangnya dan secara refleks menahan dengan tangannya, dia adalah orang yang berlatih bela diri, kekuatannya sangat besar.

Grace Tang yang hanya seorang perempuan lemah tidak punya kekuatan apapun, di tahan begitu oleh Wirnando, jari-jarinya kebas, tongkat baseball di tangannya pun terlepas dan terbang, tubuhnya juga langsung terjatuh ke lantai.

Dharius yang awalnya tidak bersuara sama sekali, melihat Grace terjatuh di lantai, matanya langsung berubah dan langsung mengayunkan tinju ke wajah Wirnando.

"Kamu memukulku?" sudut bibir Wirnando berdarah, kekagetannya melewati kesakitan yang dirasakannya.

"Kamu kalau ada apa-apa tujukan padaku, kalau kamu menyentuhnya, aku tidak akan mengampunimu!" Dharius akhirnya berbicara.

"Kamu......Kamu memukulku demi perempuan......" Wirnando sama sekali tidak menyangka Dharius bisa-bisanya membentaknya karena seorang perempuan.

Dharius tidak mempedulikannya, dia pergi menopang Grace, "Tidak apa-apa, kan?"

"Aku sakit." Grace menjawab dengan mata yang basah oleh air mata.

Dharius mengulurkan tangan menggendongnya berdiri, "Sakit dimana?"

"Sini, dan sini." Grace menunjuk pantatnya dan pinggangnya.

"Coba kulihat." Grace baru saja keguguran, Dharius takut pinggangnya lagi-lagi terluka, "Aku bawa kamu ke rumah sakit."

"Tidak usah, kamu memukulnya sekali untukku saja." Grace menunjuk Wirnando.

Dharius mengerutkan kening: "Jangan nakal."

"Dharius Ye, kamu masih termasuk lelaki tidak?" Grace memelototi dia, "Ya sudahlah kalau dia melukaiku saja, tapi anakmu juga sudah tidak ada, apakah kamu sama sekali tidak sedih?"

"Grace."

"Aku sudah tahu kamu hanya sedang membohongiku, Evans saja masih bisa membalas dendam demi aku....." Grace mengelap air matanya, mendorong Dharius.

Dharius mengulurkan tangan menarik Grace ke dalam pelukannya: "Kamu tidak sehat aku antar kamu ke rumah sakit."

Sambil berbicara, Dharius menggendong Grace dan berjalan pergi, Grace memberontak sekuat tenaga, mulutnya terus berkata: "Dharius Ye, hari ini aku akhirnya tahu kamu orang seperti apa, kamu hanyalah seorang penakut, hanya bisa menindasku....."

"Grace Tang!" Dharius berseru.

Grace mana mungkin menghentikan mulutnya, "Apakah aku salah? Kamu anjing berbentuk manusia, hanya bisa menindas perempuan, kalau memang kamu adalah seorang lelaki, pergi pukul orang bermarga Gu itu, kalau tidak jangan berpura-pura hebat di depanku!"

Dimarahi Grace di depan begitu banyak orang, wajah Dharius pun berubah, akhirnya dia menutup mulut Grace dengan satu tangan, kemudian menggendongnya dan melangkah ke luar.

Wirnando dengan wajah tidak percaya melihat Grace memarahi Dharius, dan Dharius sama sekali tidak melawan.

Selama ini dia pikir Dharius hanya bermain, tapi ketika dia melihat Dharius yang sangat melindungi Grace, sama sekali tidak berbeda dengan perlakuannya terhadap Yohana Gu.

Dharius menggendong Grace berjalan sampai pintu dan berbalik melihat Evans: "Evans, kamu masih tidak mau pergi?"

Evans tertawa sinis terhadap Wirnando: "Hari ini kita seri, lain kali kita janjian lagi."

Beberapa orang keluar dari villa bersamaan, Dharius menggendong Grace masuk ke mobil, Grace juga tidak marah-marah lagi, dia membuka jendela mobil dan memanggil Evans dengan ramah: "Evans, hari ini aku traktir kamu makan."

"Baik! Dimana?" Evans langsung mengiyakan.

"Di Hilltop Villa-ku."

Dharius ikut naik ke mobil, juga tidak emosi: "Masih sakit?"

"Sakit apa? Emosi sampai tidak sakit lagi." Grace berkata kesal.

"Grace, jangan ikut campur dengan masalah lelaki, tidak baik kalau sampai melukai dirimu sendiri."

"Jangan menghiburku dengan cara seperti ini, aku sekarang tidak ingin bicara denganmu." Grace berpaling melihat ke arah jendela.

Dharius menghela nafas dan mengulurkan tangan memeluk Grace.

"Tadi kamu benar-benar terlalu berani, ilmu bela diri yang dilatih Wirnando adalah Chinese Boxing, kekuatannya sangat besar, bagaimana kalau tadi kamu sampai terluka?"

"Aku tanya kamu, kamu kenapa tidak membantuku balas dendam?" Grace memelototi Dharius.

"Bukannya aku tidak mau membantu, Grace, masalah ini rumit....."

"Rumit? Apanya yang rumit? Membunuh orang bayar dengan nyawa, berhutang bayar dengan uang, ini bukannya adalah logika yang sangat mudah dimengerti? Atau kamu takut pada Wirnando Gu?" Grace tertawa sinis.

"Kamu anggap saja aku takut padanya." Wirnando tidak menyangkal.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu