My Perfect Lady - Bab 77 Aku Benar-Benar Tidak Bersalah (1)

Grace Tang langsung berdiri dari atas ranjang, masih dengan mengenakan pakaian tidur dan keluar kamar.

Saat berada di ujung tangga, Tante Zhang naik ke atas dan menarik tangannya, "Sedang apa malam-malam begini?"

Melihat Tante Zhang, air mata Grace Tang langsung turun, "Dia menindasku! Menyuruhku pergi! Hiks, hiks!"

Tante Zhang menghela napas, menarik Grace Tang ke ruang tamu dan berkata, "Tuan muda sedang marah, kamu jangan perhitungan dengannya, memangnya tidak boleh mengalah sedikit padanya?"

"Aku juga ingin mengalah padanya, tapi dia terlalu kelewatan!" Grace Tang menceritakan masalah Sophia Lu dilukai orang kepada Tante Zhang.

"Aku tidak memukulnya, aku benar-benar tidak melukainya! Tante, aku tidak bersalah!"

"Haih!" Tante Zhang menghela napas. Grace Tang bilang tidak pukul, Sophia Lu juga tidak bilang Grace Tang yang melukainya, hanya saja semua bukti ini mengarah pada Grace Tang, tidak peduli apakah benar Grace Tang yang pukul atau bukan, tapi Grace Tang adalah tersangka paling besar, pantas saja tuan muda berbuat seperti ini.

Tante Zhang juga kelihatannya tidak mempercayai dirinya, Grace Tang lanjut menangis, "Aku tahu mau aku bicara apapun, kalian pasti tidak akan percaya, akan meyakini kalau aku yang melakukan ini, tapi aku benar-benar tidak bersalah!"

"Aku tahu dengan statusku tidak bisa menikah dengannya dan dia pasti akan menikah suatu hari nanti, baik itu dengan Nona Lu atau orang lain. Bagaimana mungkin aku sebodoh itu sampai memukul orang lain? Apa untungnya bagiku kalau memukul Nona Lu?"

Perkataan Grace Tang itu sangat masuk akal. Kelihatannya Grace Tang adalah orang yang mengerti status dirinya sendiri. Tante Zhang mengambil selembar tisu lalu menyodorkannya pada Grace Tang, "Nona Tang, kamu jangan menangis lagi!"

"Sekarang bagaimana denganku? Dia menyuruhku pergi, tidak percaya padaku! Dia sering menindasku seperti ini, tidak menganggapku sebagai manusia, aku .... benar-benar sangat sedih!"

"Tuan sedang marah, tunggu amarahnya reda saja!" Tante Zhang juga tidak bisa berkata apa lagi.

Tante Zhang hanya seorang bawahan saja, hanya lebih mempunyai status saja dari orang lain. Masalah hari ini dia tidak terlalu mengerti, tapi dia tahu kalau tuan suka Grace Tang, satu-satunya cara hanya membujuk saja.

Dharius Ye berdiri di pintu, mendengar semua perkataan Grace Tang, kata wanita itu tahu tidak bisa menikah dengannya, kalau bukan Sophia Lu, juga wanita lain, hati Dharius Ye sedikit tidak nyaman.

Dharius Ye tidak mempedulikan status, tidak dapat menikahi Grace Tang bukan karena status wanita itu, melainkan karena Sophia Lu adalah wanita yang waktu itu menolongnya.

Dia mengenal Sophia Lu dari pesta waktu itu. Waktu itu Sophia Lu adalah pasangan Grayson Han.

Sophia Lu cantik dan berkharisma, tapi tidak begitu menarik perhatian Dharius Ye. Sampai tiba-tiba melihat kalung di leher Sophia Lu, dia langsung tersentak.

Beberapa tahun lalu dia dan pacarnya, Yohana Gu sedang bermain ski di Swiss dan mengalami badai salju. Yohana Gu meninggal, dan dia ditolong oleh seorang wanita.

Waktu itu lukanya sangat parah, matanya terluka, tidak dapat melihat jelas, wanita itulah yang selalu merawat di sampingnya.

Karena informasi yang kurang dan dia juga berada dalam kondisi kurang fit, keluarganya terus tidak menemukan dia. Wanita itu menemaninya selama satu bulan, selalu menjaganya, setiap hari memutarkan lagu padanya, berbincang dengannya.

Kemudian ada satu hari wanita itu berpamitan dengannya, katanya akan pulang negeri. Dia pun memberikan kalung gioknya kepada wanita itu.

Itu adalah giok peninggalan keluarganya. Dia pikir kalau suatu hari bisa bertemu dengan wanita itu lagi, bisa membalaskan budi.

Sekarang kalung itu berada di tubuh Sophia Lu, jelas sekali Sophia Lu-lah wanita yang waktu itu menolongnya.

Dharius Ye seketika tertarik pada Sophia Lu. Ketertarikan itu bukanlah ingin menjadikan Sophia Lu sebagai wanitanya, hanya karena rasa terima kasih saja.

Dharius Ye inisiatif berbincang dengan Sophia Lu, bertanya nomor ponsel wanita itu. Dia selalu kurang dekat dengan wanita, dan perbuatan itu membuat banyak orang terkejut.

Sophia Lu tidak menolak terhadap kedekatannya dan mereka beberapa kali nge-date. Sophia Lu sangat suka padanya, pernah sekali saat wanita itu mabuk, wanita itu mengakui kalau sudah menyukai dia sejak lama, dan mimpi terbesar wanita itu adalah menikah dengannya.

Kematian Yohana Gu memberikan pukulan yang besar bagi Dharius Ye. Dia tidak peduli siapa yang dia nikahi di kehidupan ini. Selama orang itu bukan Yohana Gu, dia tetap tidak akan bahagia.

Jadi setelah Sophia Lu berkata seperti itu, Dharius Ye pun berjanji pada wanita itu.

Dharius Ye adalah orang yang menepati janji. Dia pasti akan melakukan apa yang dia janjikan, apalagi Sophia Lu adalah orang yang pernah menolongnya.

Tentu saja kalau Sophia Lu tidak menyukainya, dia juga tidak ingin menggunakan cara seperti ini membalaskan budi.

Tangisan Grace Tang membuat hati Dharius Ye kacau. Dia berbalik masuk ke dalam kamar dengan kesal. Grace Tang adalah hal tidak terduga di hidupnya.

Dia tidak pernah bertemu orang seperti ini, tidak pernah terpikir akan menyukai wanita itu. Sekarang muncul masalah seperti ini, dia juga tidak menduga.

Tidak mudah menikmati hidup satu istri dan satu simpanan, apakah harus melepas Grace Tang?

Dalam hati ada satu suara mengingatkannya, biarkan Grace Tang pergi saja, membiarkan semuanya kembali normal. Dia masih merupakan Dharius Ye yang kejam dan tidak berperasaan, tidak memerlukan cinta, tidak memerlukan wanita.

Tapi kenapa rasanya begitu tidak rela?