My Perfect Lady - Bab 187 Membuang Bunga (1)

Wilona dengan terburu-buru memanggil Sebastian Qiao pulang dan memberitahunya masalah Dennis Lu ingin putus hubungan dengannya.

Sebastian sangat kaget, terus menerus bertanya pada Wilona apa yang sebenarnya terjadi.

Wilona tidak berani menyembunyikannya dan terpaksa berkata jujur, setelah mendengar cerita Wilona, amarah Sebastian langsung meledak, "Apa ada yang salah dengan otakmu? Kenapa kamu pergi ke rumah orang dan mengatakan hal seperti itu? Apakah kamu tidak tahu yang paling dibenci lelaki adalah perempuan yang kejam dan terus mencari masalah dengan orang lain?"

"Ayah Wilona, masalah ini memang salah Wilona, tapi dia melakukan hal ini bukannya demi kebaikan semua orang? Bagaimanapun Sophia Lu adalah kakak kandung Dennis. Kalau sampai Sophia dibuang, kita akan kehilangan semuanya."

"Hmph, yang akan kehilangan semuanya adalah keluarga Lu, apa hubungannya denganku? Tidak ada Dharius Ye, aku juga bisa sukses di Kota A."

"Aku tahu kamu punya kemampuan, tapi sekarang bukannya sudah berbeda? Kalau Grace Tang dan Dharius bersama dan menjadi Nyonya Li, dia pasti tidak akan membiarkan kita hidup dengan tenang."

"Semuanya gara-gara kamu, baik-baik begini untuk apa pergi mencari masalah dengannya?" Sebastian merasa kesal dan berdiri. "Lain kali jangan sembarangan pergi mencari masalah, aku akan mencoba mencari Denny Lu untuk mendiskusikan masalah ini."

Setelah berkata seperti ini, Sebastian Qiao pun naik ke atas, hatinya merasa gusar.

Akhir-akhir ini situasi tidak terlalu stabil, Wilona mencari masalah untuknya, perempuan bernama Grace Tang itu juga bukanlah seseorang yang bisa diabaikan, kemunculannya tidak hanya merebut keuntungannya, ada banyak rencana juga tidak bisa dijalankan lagi.

Untung saja hari ini akhirnya ada satu kabar baik, kalau Stella benar-benar hamil, maka dia akhirnya mempunyai penerusnya.

Wilona melihat ekspresi Sebastian yang tidak sabar, hatinya merasa sangat kecewa, dia pikir Sebastian akan menghiburnya dan membantunya memikirkan ide.

Kelihatannya dia terlalu percaya diri, di dalam hati Sebastian, dia dan Ashley Qiao tidak ada bedanya.

Malam ini Dharius tidur tidak nyenyak, namun Grace tidur dengan sangat nyenyak, paginya, telepon Dharius membuat Grace terbangun.

Dia duduk dan melihat Dharius dengan mata bingung, Dharius berbicara singkat dan langsung menutup telepon, berkata dengan senyum maaf: "Aku lupa mematikan ponselku, mulai hari ini aku akan ingat mematikannya."

Grace menggelengkan kepala: "Tidak apa-apa, lagipula aku sudah tidur terlalu banyak, tidak pasti masih bisa tidur."

Dharius tertawa: "Benar juga, semalam kamu tidur seperti babi."

"Kamu masih berani bicara, semalam kamu kenapa meraba tubuhku?"

"Itu..., aku hanya ingin lihat apakah kamu kurusan."

"Hmph! Kamu pikir aku tidak tahu kamu!" Grace memelototi Dharius, berbalik menjauh dari tubuh Dharius, Dharius langsung memeluknya dan mencium bibirnya.

"Jangan, masih belum sikat gigi."

"Aku saja tidak merasa jijik, kamu masih berani merasa jijik?" Dharius berseru sambil terus mencium Grace beberapa kali.

Terdengar suara ketukan pintu: "Nona, sudah bangun? Aku datang mengantarkan sarapan."

Grace menjawab, "Aku turun makan sarapan."

Setelah menggosok gigi dan cuci muka bersama, mereka pun turun untuk sarapan, ketika sedang sarapan, ponsel Grace berbunyi, dia mengambil ponsel dan melihat layarnya, telepon dari Dennis Lu.

"Ada apa?"

"Hari ini aku bermaksud pergi mengunjungimu, sekalian membicarakan masalah pusat perbelanjaan denganmu. Aku sudah menyuruh bagian keuangan menyusun masalah profit, kamu lihat-lihat, kalau tidak ada masalah, maka aku akan mentransfer dananya ke akun bankmu."

"Baik." ada orang yang datang mengantarkan uang, Grace tentu saja tidak akan menolak.

Mendengar suara Dennis Lu, ekspresi Dharius pun memburuk, Dennis Lu benar-benar sangat murah hati, pusat perbelanjaan seharga lebih dari 1 milyar yuan dia bilang kembalikan langsung kembalikan.

Sebelumnya merasa hal ini sudah seharusnya, tapi sekarang Dharius tiba-tiba merasa Dennis memiliki tujuan lain.

Dharius merasa tidak senang, dia mendorong piringnya dan naik ke atas, baru saja masuk ke ruang baca 10 menit-an, Max pun datang.

"Kamu kirim orang pergi awasi seluruh anggota keluarga Sebastian Qiao, semalam aku dengar Grace sepertinya sedang mengawasi Axel Lee dan Rissa Lee."

"Baik." Max langsung mengiyakan.

"Kapan Evans Xiao pulang?" Dharius bertanya.

"Kalau tidak ada hal diluar perkiraan, hari ini seharusnya sudah sampai Kota A."

"Masalah Grace keguguran jangan beritahu Evans, dia tipe yang impulsif, begitu mengetahui hal ini pasti langsung pergi mencari Wirnando."

"Baik." Max tahu sikap Evans Xiao, kalau sampai dia tahu Wirnando membuat Grace keguguran, dia pasti akan mencari Wirnando.

Jari tangan Dharius yang panjang mengetuk-ngetuk meja: "Kamu awasi Dennis Lu."

"Dennis Lu? Mengapa?" Max merasa sedikit kaget.

Hubungan tuan muda dengan Dennis Lu termasuk baik, apa maksudnya menyuruhnya mengawasi Dennis Lu?

"Tidak ada kenapa, kamu suruh orang perhatikan dia." Dharius tentu saja tidak akan mengatakan alasannya.

Melihat Dharius tidak mengatakan apa-apa, Max juga tidak bertanya lagi, pemikiran Tuan Muda bukanlah sesuatu yang bisa dia tebak.

Selesai sarapan, Grace mengelilingi taman bunga sendirian, sekalian menelepon Grayson Han: "Tuan Han, hari ini ada orang yang ingin ke rumah sakit anda, mohon anda membantu saya melakukan sesuatu."

"Baik." Grayson dengan pasti menyetujui permintaan Grace. "Bagaimana keadaanmu?"

Grace tertawa malu, "Aku pada dasarnya tidak ada masalah."

"Dharius Ye tidak mencurigaimu, kan?" Grayson Han bertanya lagi.

"Tidak, dia seharusnya tidak akan mencurigai hal seperti ini."

"Baguslah kalau begitu." Grayson Han terdiam sejenak. "Grace, apakah kamu tidak ingin balas dendam mengenai masalah kali ini?"

"Balas dendam? Mencari Wirnando Gu? Tapi kamu bukannya bilang Dharius tidak akan membantuku balas dendam?" Grace bertanya balik.

"Aku bisa membantumu." Grayson tertawa.

"Lupakan saja, aku tidak ingin merepotkanmu, terlebih lagi masalah kali ini, untukku, tidak hanya hal yang buruk."

Kali ini Wirnando menculiknya hanya menyayat wajahnya saja, dia tidak kehilangan apa-apa.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu