My Perfect Lady - Bab 102 Dalam Hati Sungguh Ada Dia (2)

Dalam situasi genting dia tidak memiliki reaksi yang lain, hanya menghampir secepat kilat, melihat pisau tajam hampir menusuk dada Grace Tang, Dharius Ye menjulurkan tangan menghadangnya tanpa memperdulikan apapun.

“Kamu sungguh bodoh!” Mendengar perjelasan Dharius Ye, Grace Tang menghela nafas. “Kamu tidak takut sakit?”

“Saya takut sakit, tapi saya lebih takut kehilanganmu, jika tidak ada kamu……” Dharius Ye tidak lanjut bicara, hanya memeluk erat Grace Tang.

Tanpa dia bicara pun Grace Tang memahami maksudnya, dia mengangkat kepala mencium Dharius Ye.

Ini adalah ciuman yang tulus, tidak seperti ciuman sebelumnya yang memiliki tujuan.

Dharius Ye menahan kepalanya, menghisap bibirnya, keduanya berciuman dengan nasfu, pintu terdorong, suara Max terdengar:”Tuan Muda, Fera telah sadar!”

Dharius Ye melepaskan Grace Tang dan mengiyakan, Grace Tang menundukkan kepala dengan sedikit malu, Max malahan telah terbiasa, melihat ke arah Grace Tang, “Dia tidak percaya kepadaku, harus memastikan kamu selamat, sehingga……”

“Saya pergi lihat Kak Fera!” Grace Tang bangun dari pelukan Dharius Ye, dia kembali ke samping Dharius Ye setelah berjalan beberapa langkah, “Kamu baring di kasur, saya sepertinya agak lama baru kembali, khawatir kepadamu.”

“Baik.” Dharius Ye bangun tanpa membantah.

Grace Tang memapahnya ke pinggir ranjang, membantunya melepaskan sepatu, menyelimuti, mencium pipi Dharius Ye, berbisik di telinganya:”Suster-suster kecil terpesona olehmu, sepertinya mereka semua akan mencari alasan untuk datang melihat kemari, saya tidak ijinkan kamu berbicara dengan mereka, saya akan marah.”

“Baik!” Dharius Ye tersenyum.

Grace Tang bangun dan meninggalkan tempat, ketika di depan pintu berpesan kepada Max:”Jaga dia dengan baik, ada masalah telepon saya.”

Max merajuk:”Saya pergi bersamamu, Tuan Muda dirawat oleh suster.”

“Apa?”

“Tentu saja saat ini saya akan tenang jika dia bersamamu.” Dharius Ye tersenyum, “Tenang, saya tidak akan bermasalah.”

Grace Tang mengetahui Dharius Ye masih khawatir ada orang yang akan menyerangnya, dia tidak menolak Max, mereka berdua menuju kamar Fera, kamar Fera dan Dharius Ye di lantai yang sama, setelah membuka pintu, Grace Tang melihat Fera diinfus sembari duduk di ranjang.

Melihat dia selamat Fera menghela nafas lega:”Kamu tidak apa-apa, terima kasih ya Tuhan!”

“Kak Fera, masih sakitkah?” Grace Tang berjalan ke samping ranjang Fera dan menggenggam tangannya.

“Sedikit sakit, tetapi katanya mata orang itu lepas keluar, hati saya lega.” Fera masih Fera yang dulu, sifatnya sportif, ada dendam pasti dibalas. Bertanya lagi kepada Frace Tang:”Ada apa dengan Direktur Ye?”

“Lengannya tertusuk.”

“Dia sungguh pria sejati, menerima 1 tusukan demimu.” Fera menhela nafas.”Pria seperti ni sudah jarang sekarang.”

Grace Tang menggenggam erat tangan Fera:”Kak Fera, kamu juga menerima tusukan demi saya, kamu dan dia adalah orang yang terbaik kepadaku di dunia ini.”

“Sebab kamu juga baik kepadaku. Seandainya ada orang yang ingin membunuhku, kamu juga akan menghadangnya demiku tanpa ragu-ragu, apakah benar?”

“Betul!” Grace Tang menganggukkan kepala.

“JIka begitu tidak masalah, kita adalah saudara baik, lebih akrab bahkan daripada saudara kandung!” Fera tersenyum melihat Grace Tang.

Hati Grace Tang penuh kehangatan dengan melihat senyumannya yang indah, walaupun kehilangan paman dan bibi yang menyayanginya, namun dia mendapatkan saudara seperti Fera, Tuhan masih baik terhadapnya.

Dharius Ye pergi tanpa kembali membuat Sophia Lu khawatir, dia mengambil handphone untuk menelepon, namun teleponnya berdering dulu.

Melihat keterangan di layar , Sophia segera keluar dari kamar pasien, mencari tampat yang sepi untuk menerima telepon. “Bagaimana?”

“Gagal!” Lawan bicara menghela nafas.

“Apa?” Sophia Lu meninggikan suaranya.

“Sebenarnya telah diaturkan tanpa cacat, dia spa di lantai atas saya sengaja membuat kegaduhan di lantai bawah agar semua satpam dan pelayan berkumpul di sana, kemudian menyuruh orang ke atas untuk beraksi.”

“Jika demikian mengapa gagal?”

“Sang pelacur yang pergi bersamanya menahan tanpa memperdulikan nyawa, dia mengurus pelacur itu hingga tertunda waktunya, yang parah adalah dia pergi ke sana.”

“Hah!” Sophia Lu sangat kaget, tidak pernah terpikirkan Dharius Ye akan pergi ke sana.

“Dia sungguh bersusah payah demi pelacur itu, ternyata menghadang pisau dengan tangan kosong, bahkan setelah tertusuk pun memukul orangku hingga terluka parah, perhitungan kali ini sia-sia!” Lawan bicara menghela nafas.

Sophia Lu mendengar Dharius Ye menghadang pisau dengan tangan demi Grace Tang, hati langsung membara, ternyata dia menyukai pelacur tersebut hingga seperti ini?

Ini bukan saatnya untuk cemburu, melainkan membersihkan kejahatan, dia mengontrol dirinya:”Di mana orang itu sekarang?”

“Di rumah sakit.”

“Sekarang bagaimana?”

“Jangan khawatir, takkan hidup, dia sudah bagaikan orang mati sebelum dia pergi membunuh.” Lawan bicara tersenyum dingin, yang dihadapi adalah Dharius Ye sehingga dia tidak berani gegabah, dia telah memberikan racun kepada orang tersebut sebelum menyuruhnya pergi membunuh.

Orang itu ditemukan dari wilayah lain, tiada jejak untuk dilacak, asalkan nyawanya melayang, Dharius Ye takkan berhasil melacaknya.

Perkataan tersebut melegakan Sophia Lu, “Baguslah jika begitu! Saya tutup, mulai hari ini kita jangan berhubungan dalam satu kurun waktu.”

“Baik!” Lawan bicara dengan sigap memutuskan telepon.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu