My Perfect Lady - Bab 202 Kebenarannya adalah penyelamat nyawanya (1)

Dharius Ye tidak bisa menjawab perkataan dari Grace Tang, melihat Dharius Ye tidak membantah, Grace Tang juga sangat marah.

Awalnya dia tidak percaya dengan perkataan Wilona Qiao, sekarang dia sudah sepenuhnya memercayainya.

Memberikan sebuah villa resor, Gedung tinggi dan juga Coffee Shop merupakan hadiah perpisahan yang mewah yang belum pernah ada sebelumnya.

Bagaimana dia bisa membiarkan Dharius Ye memberikan hadiah perpisahan itu kepada Sophia Lu, dia langsung berteriak: "Dharius Ye, sekali lagi aku katakan, jika kamu berani memberinya semua barang-barang itu, aku tidak akan mengampunimu. "

"Apa yang kamu inginkan?"

"Putus, bukankah kamu suka memberikan wanita hadiah perpisahan yang mewah? Jika begitu kita juga putus saja, lalu kamu memberikan semuanya kepadaku. "

"Bermimpilah kamu!" Dharius Ye tersentak, "Jika kamu putus denganku, jangan berharap aku akan memberikan sepeser pun kepadamu!"

Dharius Ye benar-benar ingin mencekik Grace Tang, wanita sialan ini, di dalam hatinya hanya ada uang saja, barang-barang ini Sophia Lu belum memintanya, namun jika dia memang menginginkannya, berapalah harga barang-barang ini?

Bagi dia, ini tidak seberapa, jika bukan karena dia masih dalam masa pasca kuret, dia tidak akan membiarkannya begitu saja.

"Baiklah, jika kamu memang pilih kasih, aku juga sudah tahu, kamu sama sekali tidak mencintaiku, pergilah kamu, pergi mengantar uang, mengantar orang kepada Sophia Lu, kamu memang orang yang tidak pernah puas dengan apa yang didapatkan, orang seperti kamu aku tidak bisa mendapatkannya."

“Kamu mengusirku pergi?” Dharius Ye langsung naik pitam, dia yang memiliki segalanya bisa-bisanya diusir oleh Grace Tang, bagaimana mungkin Dharius Ye bisa menahan semua ini.

"Grace Tang, kamu jangan kelewatan, hari ini jika aku berjalan keluar dari pintu ini, maka aku tidak akan kembali lagi! " Katanya sambil membuka pintu dan pergi.

Kebisingan di lantai atas sejak awal sudah mengagetkan Fera dan yang lainnya, ketika Dharius Ye menarik pintu, Fera mengulurkan tangan menghalanginya: "CEO Ye, Grace hanya sedang emosi, kamu jangan marah. "

“Ya, nona berkata seperti itu karena sedang emosi, kamu jangan memasukkannya ke dalam hati.” Ibu Guan juga menghalangi Dharius Ye.

Grace Tang juga merasa dirinya sudah kelewatan, dia tadinya mengusir Dharius Ye pergi karena sedang marah, sekarang dipikir kembali dia merasa sedikit bersalah.

Dia mengendus-endus hidungnya, dengan tampak sedih: "Jika dia ingin pergi, biarkan dia pergi saja, lagipula hatinya sudah tidak lagi di sini, semua ini ada perencanaanya, sengaja pulang bertengkar denganku agar bisa pergi dengan sewajarnya."

“Apa?” Dharius Ye menoleh untuk menatap Grace Tang. Dia berkata dengan sangat pedas, pintar sekali untuk memfitnah orang.

"Aku tahu bahwa Nona Lu itu cantik dan lembut juga tahu kamu sangat mencintainya, hanya dengan makan malam bersamanya, hatimu sudah mengikutinya pergi, kamu juga tidak perlu kembali untuk menyalahkanku, aku tidak perlu dikasihani, bukankah kita sudah sepakat, kamu akan meninggalkanku jika kamu sudah bosan? Kamu tidak perlu khawatir padaku lagi. "

“Nona jangan sembarangan bicara.” Ibu Guan menghentikannya

"Aku tidak sembarangan bicara, tadi malam dia dan Sophia Lu pergi makan dan tidak kembali semalaman, bahkan berita itu sudah diterbitkan di surat kabar, dia sama sekali tidak menjelaskan apapun terhadapku, bukankah ini berarti dia ingin putus denganku? Aku hanya mengatakan apa yang dipikirkannya, dia malah marah padaku, jika cepat atau lambat dia juga tetap akan pergi, mengapa aku harus menyuruhnya untuk tinggal?"

"CEO Ye, apakah kamu benar-benar demi Nona Lu ingin putus dengan Grace?" Fera juga sangat pintar langsung menanyakannya: "Apa kesalahan yang dilakukan oleh Grace Tang? Mengapa kamu bisa memperlakukannya seperti ini?"

Dharius Ye serba salah harus pergi atau tetap tinggal di depan pintu, jika dia pergi maka semua orang akan mengira itu demi Sophia Lu, namun jika dia tidak pergi, hatinya sangat kesal.

Grace Tang menundukkan kepalanya dan mulai menangis, Ibu Guan mendesah: "Nona, jangan menangis, menangis akan berdampak buruk bagi matamu saat ini. Jika berdampak pada penyakit lainnya, yang akan menderita itu adalah kamu, orang lain tidak akan merasakannya."

Dharius Ye memperhatikan Grace Tang sedang duduk dan menangis di dalam, hatinya tiba-tiba tersentuh juga, Ibu Guan mencoba menjadi pendamai dan mendorong Dharius Ye masuk ke dalam ruangan lalu menutup pintunya.

Grace Tang terus menundukkan kepalanya dan menangis tanpa menoleh untuk melihatnya, Dharius Ye terdiam sebentar lalu berjalan ke arahnya dan mencoba menyeka air matanya.

“Kamu jangan berpura-pura.” Grace Tang mendorong tangannya. Dia menatapnya dengan mata yang masih tersisa air mata yang tersamar-samar.

Parasnya cantik, bahkan sedang menangis juga masih terlihat cantik, dia menatap dirinya dengan air mata tersisa di sudut matanya, api di hati Dharius Ye sudah menghilang, dia mengulurkan tangan dan memeluk Grace Tang di lengannya.

Grace Tang tahu bahwa Dharius Ye telah menyesalinya, namun dia tidak akan dengan mudah memaafkannya, dia segera mengulurkan tangan dan mendorongnya: "Jangan menyentuhku!"

"Jangan marah lagi, tidak baik untuk matamu. "

“Apa urusanmu jika mataku buta?” Grace Tang menjawab sambil menangis. "Lagipula, kamu sudah tidak menginginkanku lagi, buat apa aku bisa melihat? "

“Kapan aku bilang aku tidak menginginkanmu lagi, apakah boleh kamu jangan seperti ini?” Dharius Ye menghela nafas.

"Jika kamu memberi Sophia Lu hadiah perpisahan, itu berarti kamu tidak menginginkanku lagi."

"Grace, ini dua hal yang berbeda."

"Apa dua hal yang berbeda? Apakah kamu enggan untuk melepaskannya? Kamu masih merasa bersalah hingga kamu harus menggunakan uang untuk menebus semua kesalahan itu? "

"Aku bukan enggan melepaskannya."

"Jadi karena apa? Aku tidak setuju, jika aku masih ada di dalam hatimu, kamu tidak boleh memberinya apapun, bahkan sepeserpun tidak boleh!"

"Grace, yang aku berikan padanya bukan karena perasaan cintaku, melainkan karena rasa bersalahku. "

"Kamu bisa merasa bersalah berarti kamu memang memiliki perasaan padanya, akhirnya kamu mengakuinya juga."

"Itu bukan karena perasaan, Grace, aku tidak mencintai Sophia Lu, aku tidak mencintai sama sekali, aku bisa bersamanya karena dia pernah menyelamatkan nyawaku."

Perkataannya membuat Grace Tang menatap Dharius Ye dengan takjub, Sophia Lu pernah menyelamatkan nyawa Dharius Ye? Mengapa dia sebelumnya tidak tahu hal ini?

"Aku baik padanya karena aku ingin berterimakasih padanya telah menyelamatkan nyawaku, jadi hadiah perpisahaan itu bukan karena aku mencintainya, melainkan pembalasan, apakah kamu mengerti?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu