My Perfect Lady - Bab 88 Akhirnya Mengerti (1)

Hari dimana Grace keluar dari rumah sakit dia dijemput oleh Dharius dengan menyetir mobil sendiri, setelah bersama dengan Dharius selama ini, ini seharusnya adalah kedua kalinya dia menyetir.

Kebetulan sedang berada puncak pulang kerja, lalu lintas macet, perjalanan yang biasanya setengah jam ternyata menggunakan waktu satu jam lebih.

Jika biasanya, Dharius sudah lama tidak sabaran, namun hari ini dia ternyata bahkan tidak merasa tidak senang.

Disampingnya ada wanita cantik, dia sering memegang tangannya dan merayunya, ternyata waktunya juga tidak susah untuk dilewati.

Dharius merasa bahwa kehidupan dirinya dulu sungguh sia-sia, untung saja sekarang tidak terlambat, dia akhirnya mengerti.

Dharius tidak membawa Grace pulang kerumah melainkan membawanya pergi makan malam dulu, bukan sebuah restoran berkelas, juga bukan restoran makanan khas.

Lokasinya berada disebuah halaman rumah, disekelilingnya penuh dengan tanaman, dan didesain dengan indah.

Dharius memarkirkan mobil dan menarik Grace untuk masuk, seorang lelaki mengantarkan teh.

Melihat Dharius yang datang sambil membawa seorang wanita, dia merasa kaget, tatapannya melirik kearah Grace, Dharius tidak senang, "Apa yang kamu lihat?"

Sekali dibentak, lelaki itu langsung menundukkan kepalanya, dia berkata, "Direktur Ye, apa yang ingin kamu makan?"

Dharius tidak menatap kearahnya, "Ambilkan semua yang enak!"

"Baik." Lelaki itu mengiyakan.

Grace mencoba teh itu, "Ini sepertinya adalah green tea Mao Jian yang bagus!"

Dharius menatap kearahnya sambil tersenyum, "Ternyata kamu ahli dibidang teh juga."

"Aku sembarangan menebaknya saja, rasanya mirip." Grace tersenyum, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat yang begitu tersembunyi? Ini seharusnya bukan restoran kan?"

"Ini adalah wilayah milik Adik ketujuh." Dharius mengelus rambut Grace, ini adalah tempat rahasia dia dan Evans, ini adalah tempat serius untuk berdiskusi.

Dharius biasanya sangatlah memilih masakan, Evans sengaja memperkerjakan koki yang paling bagus untuk bekerja disini, disini biasanya tidak pernah membawa orang yang tidak berurusan, apalagi wanita, Dharius hari ini membawa seorang wanita saja sudah termasuk merusak aturan.

Grace sudah berpikir dalam hati, pantas saja lelaki itu bisa begitu tidak sopannya menatapinya, sepertinya tempat ini seharusnya tidak pernah ada wanita yang datang.

Dia berpura-pura tidak tahu, "Apakah makanan disini enak?"

"Iya! Nanti kamu akan tahu."

Melihat Grace yang terlihat sangatlah penasaran, Dharius bangkit dan berkata, "Mau aku bawa kamu keliling?"

"Bolehkah?"

"Tentu saja boleh." Dia menarik tangan Grace dan berjalan keluar, didalam rumah ini sangatlah besar, rumah, gunung buatan, danau semuanya jelas terlihat didesain dengan maksimal.

Grace dan Dharius melewati sebuah jembatan kecil, dihadapannya terlihat adalah sebuah taman bunga yang sangatlah besar, didalam taman bunga ada berbagai tanaman berharga dan bunga-bungaan.

Grace tidak tahan untuk memuji, "Disini sangatlah indah!"

"Apakah suka?" Dharius merangkul pinggangnya dan menatapi Grace dengan lembut.

"Suka." Grace menatap kearah taman bunga, "Jika membuatkan sebuah ayunan disini kalau begitu akan lebih sempurna lagi."

"Baik, aku akan segera menyuruh orang untuk mengurusnya." Dharius segera menyetujuinya.

"Benarkah, kamu benar-benar mau membuatkan ayunan disini?"

"Iya, bukankah kamu suka?" Dharius tersenyum, "Jika sudah selesai kamu baru datang lagi untuk melihat apakah suka atau tidak, lalu pindah untuk tinggal disini."

"Bukankah ini adalah tempat Tuan Ketujuh? Mau jadi apa aku pindah kesini!" kata Grace.

"Aku dan Adik ketujuh tidak membedakan, tempat ini milik dia dan milik aku juga." Kata Dharius sambil tersenyum.

Maksudnya ini adalah sebenarnya ini juga termasuk hartanya juga? Apa sebenarnya hubungannya dengan Evans?

Bukan saudara kandung, juga bukan terlihat seperti majikan dan bawahan, Grace merasa aneh, mulutnya berkata, "Begitukah? Disini meskipun indah, tapi aku sendirian disini akan merasa bosan."

"Bagaimana mungkin? Bukankah kamu suka anak kecil? Kamu tinggal melahirkan beberapa anak saja, tunggu setelah Adik ketujuh mempunyai keluarga juga bawa anaknya kesini, bukankah itu akan menjadi ramai?"

Grace menatapinya dengan kaget, Dharius bukanlah sedang bercanda, Dharius ingin Grace melahirkan anak untuknya, tapi bagaimana mungkin?

Grace tidak pernah untuk menjadi simpanan orang lain, apalagi melahirkan anak untuknya, Dharius sekalipun mempunyai harta benda, tapi apa hubungannya dengannya juga?

Grace berpikir dalam hati, Dharius merangkul badan Grace dan bertatapan dengannya.

Dia menundukkan kepalanya dan menatapi Grace, "Grace, aku tahu kamu menderita bersamaku, tetaplah kata itu, aku tidak bisa memberimu pernikahan, tapi aku bisa memberikanmu hatiku, apa yang kamu inginkan, semuanya beritahu aku saja, asalkan yang bisa aku kerjakan, aku bisa memberikannya untukmu."

Janji seperti ini membuat Grace kaget, dia bilang mau memberikan hatinya, selama ini dia kira Dharius tidak berhati, perkataan ini membuat Grace tidak bisa beradaptasi.

Dharius belakangan ini semakin lembut, ini sungguh berbeda dengan Dharius yang dikenalnya, kata orang jika mencintai seseorang akan mudah untuk berubah untuknya.

Apakah perubahan dari Dharius karena dia mencintai dirinya?

Grace tidak berani percaya, Dharius masih menatapinya dan menunggu balasan dari Grace, Grace tersenyum dan merangkul pinggangnya, dan bersandar dalam pelukan Dharius, "Aku tidak menginginkan apapun, aku hanya menginginkanmu saja."

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu