My Perfect Lady - Bab 177 Permainan Dimulai (1)

Wirnando Gu terbatuk, Grace Tang yang sedang berbaring pun perlahan-lahan menaikkan badannya begitu mendengar suara batuknya.

Wirnando Gu berjalan masuk dan menatap dia dari ketinggian, "apa yang sedang kamu lakukan? Aku tidak percaya kamu bisa tertidur dengan suara jeritan seperti hantu dari ruangan sebelah."

"Tidak tidur hanya sedang menjaga semangat aku saja." Grace Tang menjawab dengan datar.

"Menjaga semangat? Di sini?" Wirnando Gu tersenyum mengejek.

"Jika tidak, apa yang harus lakukan? Bukannya kamu mengatakan ingin membuat aku kelaparan selama berhari-hari? Jika aku meloncat-loncat itu akan menghabiskan tenaga aku. Aku hanya bisa berbaring dan menunggu." Grace Tang menjawab dengan datar.

Ucapannya sangat masuk akal. Wirnando Gu menatap Grace Tang: "kamu tidak takut?"

"Apakah dengan takut bisa terjadi perubahan? Apakah dengan aku merasa takut kamu akan melepaskan aku?" Grace Tang menatap Wirnando Gu.

"Tentu saja tidak." Wirnando Gu menggelengkan kepalanya, "kamu sebaiknya menunggu saja dengan baik. Aku sudah menyiapkan permainan terhebat, nanti kamu akan merasa terkejut."

Grace Tang tidak bersuara, hanya kembali membaringkan badannya dengan pelan. Wirnando Gu menatap dia selama beberapa detik, dia merasa bosan dengan ketenangan dia, dia pun membalikkan badannya dan pergi.

Sang pengawal segera mengunci pintunya. Wirnando Gu berjalan ke arah ruangan yang mengurung Sophia Lu. Terdengar suara makian Sophia Lu dari dalam.

"Brengsek! Kalian tidak tahu diri! Kalian tunggu saja ketika Dharius menemukan aku, dia pasti akan membunuh kalian!"

Dia mengerutkan kening dan mendengus lalu memerintah pengawal untuk membuka pintunya. Di bawah sinar senter, Sophia Lu terlihat seperti wanita gila dengan rambut yang berantakan sambil berdiri di atas sofa.

Tiba-tiba melihat cahaya, dia pun menghentikan makiannya dan menatap ke arah sumber cahaya.

Sophia Lu terkejut begitu melihat Wirnando Gu berdiri di depan pintu.

"Direktur.....Direktur Gu!"

"Mengapa terdiam? Lanjutkan saja makianmu." Wirnando Gu terkekeh menatap dia.

"Direktur Gu kamu yang menangkap aku?" Sophia Lu bertanya dengan tidak percaya. Bukannya dia seharusnya menangkap Grace Tang wanita jalang itu? Mengapa menculik dirinya?

"iya, apakah ada masalah?" Wirnando Gu bertanya balik dan menatap Sophia Lu dengan tatapan jijik.

Sama-sama seorang wanita. Sama-sama wanita milik Dharius Ye. Grace Tang yang berada di samping tidak kehilangan kehormatannya sedikit pun, pakaiannya masih rapi, rambutnya tertata rapi dan masih terlihat sangat cantik.

Sedangkan Sophia Lu, pakaian dan rambutnya berantakan seperti wanita gila.

Yang paling membuat Wirnando Gu jijik adalah dia melihat ada genangan air di tanah.

Tidak ada sumber air di ruangan ini, tentu saja ini adalah air yang berasal dari Sophia Lu.

Wirnando Gu merasa mual melihatnya. Dia tidak tahu apakah Dharius Ye sudah buta atau kenapa, mengapa bisa memilih wanita seperti ini menjadi kekasihnya.

Ketika sedang berpikir, Wirnando Gu membuka suara: "Nona Lu sedang memainkan sebuah pertunjukkan?"

"Direktur Gu ada tikus di dalam ruangan ini. Aku sangat takut."

"Nyalimu sangat kecil sekali. Bagaimana kamu bisa cocok dengan Dharius Ye? Kamu lihatlah Grace Tang yang mendapatkan perlakuan yang sama tetapi dia tidak membuat onar sedikit pun." Wirnando Gu tersenyum dingin.

"Grace Tang juga berada di sini?" Sophia Lu tidak percaya.

"Iya, di sebelahmu. Kalian adalah wanita milik Dharius Ye maka dari itu kalian mendapatkan perlakuan yang sama."

"Direktur Gu aku sudah bukan wanita milik Dharius Ye."

"Bukan? Sejak kapan?"

"Sudah lama. Dharius sudah tidak menyukaiku sejak awal. Dia hanya menyukai Grace Tang." Saat ini Sophia Lu melemparkan semua tanggung jawab kepada Grace Tang.

"Benarkah?" Wirnando Gu bertanya dengan ringan.

"Iya, Dharius bahkan memberikan Grace Tang sebuah berlian berwarna merah muda. Selama beberapa saat ini mereka terus bersama-sama. Hari itu ulang tahun Dharius, dia bahkan mengungkit perpisahan kepadaku."

"Kamu menyetujuinya?"

"Tid....tidak."

"Jika tidak maka kamu masih menjadi wanita Dharius Ye." Wirnando Gu menatap Sophia Lu dengan tatapan kesal.

"Nona Lu tidak perlu panik. Dharius akan segera menolong kamu."

Setelah selesai berbicara, dia segere membalikkan badannya. Pengawal segera mengunci pintunya. Sophia Lu kembali berteriak: "Direktur Gu, kamu lepaskan aku. Aku mohon padamu. Aku sangat takut karena ada tikus di sini. Huhu!"

Wirnando Gu dengan langkah lebar keluar dari ruangan bawah tanah. Setelah kembali ke ruang tamu, dia duduk di atas sofa terdiam sejenak dan berkata: "bawa Grace Tang keluar dan berikan dia makanan."

"Baik!" Pengawal segera mengiyakannya.

Wirnando Gu terdiam sejenak, "jika dia masih terdiam dan penurut, jangan bawa dia kembali ke ruangan gelap. Bawa dia ke dalam kamar di lantai atas dan jaga dia dengan ketat."

Pengawal mengiyakannya dan turun ke bawah. Wirnando Gu berdiri dan naik ke lantai atas.

Dia merasa sangat jijik jika kembali teringat pemandangan Sophia Lu. Dia segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, pengawal naik ke lantai atas dan melapor: "Nona Tang itu masih sangat tenang. Aku sudah membawa dia ke dalam kamar di lantai atas.

"Baik!"

Wirnando Gu menuang segelas anggur dan menikmati makanannnya. Malam ini Dharius Ye pasti tidak bisa tidur. Biarkan dia menderita selama semalam terlebih dahulu.

Grace Tang dengan tenang dibawa keluar oleh pengawal, perutnya sudah sangat lapar. Grace Tang makan dengan jumlah yang banyak.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu