My Perfect Lady - Bab 39 Untuk Alasan Apa (2)

Pria ini bukan untuk menghukumnya, Grace Tang tersenyum pahit, dari awal, dia sudah mematikan handphone nya dan memasukkannya ke dalam tas milik Fera, sekarang dia berbohong tetapi hatinya tenang-tenang saja, "Ponselku tidak ada di sampingku."

“Kamu tahu tidak betapa aku sangat mengkhawatirkanku?” Dharius Ye menghela nafas, “Aku sudah menelepon kamu berkali-kali, kamu tidak menjawabnya, aku pikir kamu sedang dalam masalah.”

“Mana mungkin bisa semudah itu ada masalah,” Grace Tang mencoba tersenyum, tetapi dia tidak bisa tersenyum, tetapi hanya bisa menarik sudut bibirnya.

Dharius Ye melihat penyakitnya yang bertambah parah, "Kamu ini, tidak menjaga dirimu sama sekali!"

"Semuanya bukan karena kamu, saat kamu pergi, kamu tidak menyelimuti aku dengan baik…” Grace Tang menatap Dharius Ye dengan manja.

Dia terus memandangnya dengan manja, tatapanya terlihat lembut, membuat hati Dharius Ye tergerak, dia tidak bisa menahan diri, lalu mengulurkan tangan untuk mengenggam tangan Grace.

"Maaf, aku yang salah!"

Dia tidak pernah meminta maaf, kali ini permintaan maafnya terdengar tulus, tetapi Grace Tang tidak menghargai permintaan maaf ini.

Beberapa hari ini, sikap Dharius Ye kepadanya membuat dia menjadi berhati dingin, jika pelanggaran yang dilakukannya parah, dari awal dengan kejam, dia sudah menggulingkan bajingan itu, dari mana dia ada perasaan bahwa ada sesuatu yang salah dari seseorang.

Grace Tang menarik tangannya dari genggaman tangan Dharius Ye, lalu batuk beberapa kali, "Tidak masalah, aku tidak menyalahkanmu."

Dia sakit dan lemah, tidak bertenaga, suaranya terdengar lebih lembut, Dharius Ye semakin merasa bersalah, lalu dia menjelaskan: "Aku tidak tahu kalau penyakitmu parah seperti ini, Tante Zhang berkata kalau kamu demam, aku pikir jika diinfus, akan baik. Ada masalah di perusahaan, aku segera mengurusnya... "

Jika bukan karena mengetahui Sophia Lu juga dirawat di rumah sakit, Grace Tang akan percaya kata-kata Dharius Ye, di dalam hatinya, dia mencibir, tampaknya bukan hanya dia yang berakting, tetapi lelaki dengan badan berpostur tinggi di depannya juga mahir dalam berakting.

Pada awalnya, tujuan awal Grace Tang hanya mendekati Dharius Ye untuk mendapatkan hatinya, kemudian menggunakan Dharius Ye untuk memprovokasi Sophia Lu, membuat Sophia Lu sulit untuk bergerak.

Tetapi sekarang ketika dia dan Sophia Lu jatuh sakit di saat yang sama, posisi pertama yang dipilih oleh Dharius Ye adalah Sophia Lu, bukannya dia.

Karena Dharius Ye membuat pilihan seperti ini, sangat terlihat jelas bahwa posisi Sophia Lu di hatinya memang tidak biasa.

Tubuh Grace Tang masih terasa tidak nyaman, dia sudah terlalu lemah untuk berakting, jadi dia tidak menjawab telepon dari Dharius Ye.

Tunggu sampai dia sembuh, baru menyusun rencana lagi, tetapi dia tidak menyangka bahwa Dharius Ye menghampirinya.

Ibaratnya dia memakan sisa makanan Sophia Lu, seolah-olah dia seperti lalat, Grace Tang menahan geram.

Dia memandang Dharius Ye, lalu berkata dengan lembut : "Aku tahu kamu sangat sibuk, selain itu, aku juga tidak begitu berharga, penyakit kecil seperti ini tidak ada artinya bagiku."

Melihat dia menujukkan rasa simpatik, di dalam hatinya, Dharius Ye merasa semakin bersalah: "Malam ini aku akan menemani kamu."

Karna ada perubahan seperti itu, Grace Tang tidak percaya Dharius Ye lagi.

Sebelumnya Dharius Ye menemani dia, hanya karena ingin melakukan hal semacam itu, malam ini, dia bersedia untuk tinggal, mungkin juga karena dia ingin hal itu.

Grace Tang membeku, ini adalah kamar VIP, mewah seperti hotel, jika malam nanti, Dharius Ye ingin melakukan hal semacam itu padanya, dia sama sekali tidak bisa menolaknya.

Dia segera menolaknya: "Tidak perlu, aku merasa air muka kamu tidak terlihat bagus, kamu harus pulang saja, lalu beristirahatlah dengan baik."

“Aku mengkhawatirkanmu?” Dharius Ye mengenggam tangannya.

Grace Tang merasa jijik, mungkin sebelumnya, tangan ini mengenggam erat tangan Sophia Lu untuk menenangkannya.

Tanpa bersuara, dia menarik tangannya : "Sekarang aku batuk, jika menular pada kamu, itu tidak baik, dengarkan aku, pulanglah dan beristirahatlah."

Dia terus berkata, agar Dharius Ye memikirkan tentang hal itu, tetapi Dharius Ye merasa ada yang tidak beres, wajah Grace Tang tersenyum, yang peduli tentangnya dan seperti memikirkannya, tetapi dia merasa, di senyumnya itu tidak ada sedikit rasa hangat.

Tidak tahu apakah karena dia yang terlalu banyak berpikir, dia selalu merasa bahwa Grace Tang seperti memakai topeng, semua perasaannya terkunci di dalam topeng itu.

Dharius Ye merenung sejenak: "Apakah kamu benar-benar tidak butuh aku untuk menemani kamu?"

“Aku sangat ingin kamu menemaniku di sini, tetapi aku takut, jika kamu akan tertular penyakitku.” Grace Tang menutup mulutnya sambil terbatuk-batuk.

Dia menurunkan matanya untuk menyembunyikan rasa sebal di pancaran matanya, suaranya masih terdengar lembut : "Jika kamu tertular, maka aku akan merasa bersalah, dengarkan aku, kamu harus kembali dan istirahat."

“Bagaimana jika aku tetap tinggal di sini ?” Dharius Ye menaikkan nada suaranya.

Selama beberapa tahun ini, di dalam menjalankan bisnisnya, Dharius sudah bisa membaca ekspresi orang, meskipun Grace Tang sengaja menyembunyikannya, tetapi Dharius Ye masih menyadari ada perasaan tidak sabar juga sebal yang terpancar di matanya.

Apakah wanita ini mempermainkan dia atau ada alasan lain? Dharius Ye merasa dia harus mencari tahu alasannya sampai semuanya menjadi jelas.

Nada suaranya yang naik, membuat Grace Tang terpana, apakah baru saja dia terlalu panik, sehingga menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah?

Dia segera membiasakan diri, mengangkat kepala melihat ke arah Dharius Ye dan tersenyum lembut: “Bisakah kamu menyuruh Dokter untuk memberikan dua masker? Aku takut kamu akan tertular.”

Selesai berbicara, dia terbatuk-batuk cukup hebat, kali ini dia benar-benar batuk, bukan dibuat-buat, kali ini Grace Tang cukup lama terbatuk-batuk seperti ini.

Melihat wajahnya memerah lalu keluar air mata, Dharius Ye menarik tisu untuk membantunya mengelap air mata.

Grace Tang tersenyum padanya: "Terima kasih!"

Dharius Ye memandang Grace Tang, senyumnya sangat manit, sama sekali tidak terlihat palsu, apakah karena dia yang terlalu banyak berpikir?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu