My Perfect Lady - Bab 232 Mencintai Diri Sendiri (2)

Grace Tang menatap Wirnando Gu dengan takjub, dia tidak mengerti mengapa Wirnando Gu bisa muncul di sini.

Wirnando Gu juga menatap Grace Tang, wajah Grace Tang memang sudah bengkak, lalu dia menampar dirinya sendiri lagi, sekarang wajahnya tampak sangat menakutkan.

Ketika melihat tampang Grace Tang yang seperti ini, dia tidak merasa jijik. Dia hanya berkata: "Nona Tang seharusnya mencintai diri sendiri, mengapa Nona Tang melakukan hal ini?"

Grace Tang tersenyum, wajahnya membengkak, senyumannya terlihat sangat aneh: "Tuan Gu, sudah lama kita tidak bertemu!"

"Aku sedang bertanya kepadamu!" ulang Wirnando Gu.

"Mencintai diriku sendiri, bagaimana mungkin aku sedang mencari mati?" Grace Tang membangunkan dirinya sendiri, "Aku sedang berlatih menahan napas."

"Berlatih menahan napas, semalam ini?" Wirnando Gu tersenyum dingin, pernyataan Grace Tang jelas terlalu dibuat-buat.

"Semua orang mempunyai kebiasaannya masing-masing, aku suka tengah malam berlatih menahan napas di sini, apakah tidak boleh?"

Ucapannya membuat Wirnando Gu tertawa: "Boleh, tentu saja boleh! Kalau begitu silahkan lanjut berlatih, aku tidak akan menemanimu!"

Lalu dia segera berjalan meninggalkannya, Grace Tang memanggilnya, "Tunggu!"

"Apa lagi?" Wirnando Gu menoleh untuk menatapnya, wajahnya terlihat tidak senang.

"Apakah Tuan Gu tidak merasa bersalah karena membiarkan aku seorang wanita lemah di sini?"

"Bukankah kamu ingin berlatih menahan napas?"

"Sekarang aku tidak ingin berlatih lagi." Grace Tang berdiri, "Aku belum makan malam, perutku lapar, apakah Tuan Gu bisa mentraktirku makan?"

"Apakah aku bisa menolaknya?"

"Tentu saja tidak bisa!"

"Ayo." Wirnando Gu segera berjalan.

Grace Tang mengambil tasnya, dan berjalan mengikuti Wirnando Gu, keduanya berjalan di sepanjang pantai dengan jarak tertentu, dan segera sebuah kapal pesiar muncul di hadapan mereka.

Wirnando Gu berjalan ke arah kapal pesiar dengan langkah yang besar, dia tidak memedulikan apakah Grace Tang bisa menyamakan langkahnya.

Dia tinggi dan kakinya panjang, dengan cepat dia sudah berada di atas kapal pesiar, Grace Tang merasa sedikit kewalahan, ketika dia sudah berada di atas kapal pesiar, Wirnando Gu sudah mandi di kamar mandi kapal pesiar.

Grace Tang berdiri di atas geladak dengan tubuh yang basah kuyup, asisten pribadi Wirnando Gu keluar, dan tersenyum sopan kepada Grace Tang: "Nona Tang, silahkan ikuti aku!"

Grace Tang dibawa ke kamar oleh asisten pribadi Wirnando Gu, "Anda mandi terlebih dahulu, aku akan memerintah orang untuk menyiapkan makanan untuk Anda."

Setelah menutup pintu, Grace Tang melempar tasnya ke atas sofa dan menghela napas dengan berat.

Tubuhnya basah, wajahnya sakit, dia merasa tidak nyaman, dia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Mendorong pintu kamar mandi, dia melihat pantulan wajahnya di cermin yang menyeramkan seperti hantu, Grace Tang tersenyum mengejek kepada dirinya sendiri, lalu menutup pintu dan mandi.

Dia mandi dengan cepat lalu berjalan keluar dengan mengenakan jubah mandinya, ketika membuka lemari di kamar, dia melihat banyak pakaian wanita di dalamnya.

Grace Tang memilih satu set pakaian, lalu berjalan menuju ruang tamu kapal pesiar.

Wirnando Gu sudah terlebih dahulu duduk di ruang tamu, asisten pribadi berkata: "Aku telah memerintah orang untuk menyiapkan makan malam."

"Ayo pergi ke ruang makan." Wirnando Gu berdiri dan berjalan menuju ruang makan.

Grace Tang berjalan mengikuti dia, Grace Tang sedikit lapar, dia segera duduk dan mulai makan.

Wirnando Gu dengan perlahan memakan makanan di hadapannya, satu cepat dan satu lambat, mereka berdua memiliki perbedaan kecepatan makan yang kontras.

Asisten pribadi berdiri di samping, dan melihat Grace Tang yang sedang makan dengan cepat, sekarang wajahnya membengkak, sama sekali tidak terlihat anggun dan cantik, tetapi ketika melihat dia duduk di hadapan Wirnando Gu, dia tidak merasakan sedikitpun ketidakharmonisan.

Dengan cepat Grace Tang menghabiskan makanan di hadapannya, dan meletakkan alat makannya.

Wirnando Gu juga mendorong piring di depannya, dia berdiri: "Ayo pergi!"

"Pergi? Pergi kemana?"

"Tentu saja mengantarmu kembali? Apakah kamu ingin tinggal semalam di sini?"

"Aku tidak ingin kembali, waktu sudah malam, tolong Tuan Gu biarkan aku tinggal semalam di sini." bagaimana mungkin sekarang Grace Tang ingin kembali, wajahnya sudah membengkak seperti ini, jika dia kembali pasti orang-orang akan terkejut.

"Ingin tinggal? Apakah kamu tidak takut?"

"Tampangku sudah seperti ini, pria tidak akan bernafsu kepadaku." Grace Tang tersenyum.

Wirnando Gu mendengus, "Terserah kamu!"

Itu berarti bahwa dia menyetujui dia tinggal di sini, Grace Tang segera berterima kasih: "Terima kasih Tuan Gu!"

"Berterima kasih kepadaku? Apakah kamu tidak membenciku? Lagi pula aku telah membuatmu kehilangan anakmu." Wirnando Gu tersenyum dingin.

"Pada saat itu aku membencimu, tetapi sekarang sudah tidak."

"Kenapa?"

"Masalah ini panjang jika dibicarakan, aku tidak akan menjelaskannya, intinya terima kasih Tuan Gu."

"Ucapanmu menarik." Wirnando Gu menatap Grace Tang, dia tidak terlihat seperti sedang berbohong, dia mendengus dingin: "Apakah karena Dharius Ye mengabaikanmu?"

"Tidak."

"Lalu kenapa kamu cari mati di sini?"

"Bukan cari mati, aku hanya berlatih menahan napas, apakah kamu pikir orang seperti aku akan bunuh diri hanya karena seorang pria?"

"Haha!" Wirnando Gu tertawa dengan dingin, "Aku benci wanita yang suka berbohong, sebaiknya kamu kembali saja kepada Dharius Ye, aku akan menelepon Dharius Ye, dan menyuruh dia datang untuk menjemput wanitanya dari sini."

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu