My Perfect Lady - Bab 86 Semuanya Masih Sempat (2)

Barulah dia menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan baju, ini adalah pertama kali dalam hidupnya dia seperti begini.

Namun dia tidak peduli, asalkan Grace bisa baik-baik saja, mau bagaimanapun dirinya dia juga tidak bermasalah.

Dengan cepat Max tiba dirumah sakit, Tante Zhang juga kemari, dan mengantarkan baju untuk Grace dan Dharius, setelah menganti pakaiannya, Dharius duduk disamping kasur dan menatapi Grace.

Dia tidak memikirkan hal lain, dia bisa melupakan hal lain dan ingin saja menjaganya seperti begini saja.

Terakhir, Max lah yang mengingatkannya, "Tuan Muda, kejadian Nona Tang ini harus diselidiki dengan baik! Aku sudah memerintahkan!"

"Baik! Hal ini kuserahkan kepadamu, apun gantinya, harus menemukan dalang dibalik ini, jika sudah tahu tidak perlu beritahu aku, kamu tahu aturannya!" Suara Dharius sangatlah seram, sekujur tubuhnya mengeluarkan aura menakutkan.

Max menjawabnya, dai terus saja khawatir Dharius akan menjadi lemah lembut karena percintaan, sampai sekarang dia baru saja tahu bahwa lemah lembut Tuan Mudanya hanya sebatas pada orang yang terbaring diatas kasur itu saja.

Selain lemah lembut dan manis terhadap Gracem Tuan Mudanya tiadklah berubah, dia masih saja adalah Dharius yang membuat orang merasa takut dan sangat terlihat keren.

Sophia keluar dari hotel, dia langsung menghentikan sebuah taksi dan pulang kerumahnya, sebenarnya dia sangatlah ingin pergi ketempat hiburan itu untuk melihat apa yang terjadi.

Dharius pasti akan membuat wanita hina itu tersiksa parah, bisa melihat musuh yang tersiksa gansa aadlah sebuah hal yang sangatlah menyenangkan, namun Sophia tetaplah menahannya dalam hati.

Tunggu saja besok untuk kabar gembira ini, sekarang dia pulang kerumah untuk menunggu dengan tenang saja.

Setelah Sophia pulang kerumah dan mandi lalu mengenakan piyama, dia bersiap untuk menelepon Ashley.

Namun Ashley malah duluan meneleponnya, "Sophia, gawat!"

Perkataan ini membuat Sophia kaget, "Apa yang gawat? Apakah gagal?"

"Iya, wanita hina itu melompat kedalam kolam ikan dan melukai dirinya sendiri, terakhir direktur Ye tiba dan mengantarkannya kerumah sakit."

"Bagaimana mungkin bisa begini? Bukankah sudah direncanakan dengan baik?" Sophia langsung berteriak.

"Iya, rencananya tidaklah salah, namun siapa sangka dia akan melukai dirinya sendiri, ketika aku melihat dia pergi memeluk Tuan Muda Ketiga Han, aku mengira bahwa semuanya sudah berhasil, siapa sangka Tuan Muda Ketiga Han akan tenang saja."

"Grayson sibajingan ini!" Sophia marah besar, "Dia pasti punya penyakit!"

Selain memaki Grayson punya penyakit, dia tidak bisa memikirkan yang lainnya, sebelumnya dia juga pernah berpura-pura mabuk dan terakhir langsung didorong pergi oleh Grayson.

Sekarang Grace sudah begitu menawan dan terbius, Grayson masih saja tidak menyentuhnya sama sekali, ini hanya bisa menunjukkan bahwa badannya berpenyakit.

Sophia marah besar, "Dasar, jika aku tahu dari awal dia punya penyakit, kita seharusnya mencari seorang lelaki sembarangan."

"Tentu saja." Kata Ashley.

Rencana yang baik gagal lagi, Sophia tidak hanya marah, dia juga khawatir, "Ashley, tidak ada jejak kan?"

"Tidak, orang yang membius itu sudah dibereskan secara diam-diam, seluruh rekaman didalam tempat itu sudah dirusak, sekalipun Direktur Ye menyelidiki, juga tidak bisa mendapatkan apapun."

"Baguslah kalau begitu! Baguslah kalau begitu!" Sophia lega, dia mulai menyumpahkan Grace dan Grayson lagi barulah mematikan teleponnya.

Dia memaki Grayson tidak bisa melakukan hubungan, Grayson malah mengerutkan keningnya dan tengah menyelidiki rekaman di tempat itu.

Seluruh rekaman dirusak dan tidak meninggalkan bekas sama sekali, jelas bahwa orang itu sudah ada persiapan dari awal.

Semua orang yang dia panggil untuk diselidiki semuanya tidak mengetahui apa-apa.

Grayson mengelus kepalanya, malam ini dia memang sudah minum kebanyakan, sekarang timbul masalah seperti ini lagi semakin membuat kepalanya sakit.

Dia terbaring diatas sofa dan terpikiran dengan Grace.

Awalnya dia terus saja mengira bahwa wanita ini lemah, namun hingga malam ini barulah dia mengetahui betapa kuatnya wanita ini.

Melihat Dharius memeluknya pergi, Grayson merasa sedikit sakit hati.

Dia tahu apa yang akan terjadi dengan mereka, jika mau dibilang tidak menyesal tentu saja tidak mungkin.

Jika waktu itu dirinya tidak bertanya kepadanya, dan memeluknya, sekarang Grace sudah menjadi wanitanya.

Grayson tidak takut dengan Dharius, dia hanay saja tidak ingin begitu tidak tahu malunya memaksa seorang wanita yang tidak sadarkan diri.

Dia berbeda dengan Dharius, Dharius memerintah bawahannya dengan tindakan yang cepat dan ganas.

Namun Grayson lebih manusiawi, dia memberikan sebuah rasa sopan dan berpendidikan kepada orang lain, dia menyukai Grace, tidak hanya menginginkan badannya saja, dia menginginkan hatinya.

Dia mau Grace rela, dia mau mereka berdua sama-sama ikhlas.

Ketika Grace tercelup didalam air yang dingin, Grayson pernah membujuknya untuk menyuruhnya naik, jika dirinya memilikinya maka dia akan bertanggung jawab.

Namun Grace menolaknya, dia menolaknya dengan ekspresi yang sudah pucat, "Grace sudah adalah wanita yang tidak bersih, aku tidak berani mencelakakan Tuan Han."

"Didalam hatiku kamu bukanlah seperti begitu, Gracem jika kamu bersedia, aku pasti akan bertanggung jawab terhadapmu."

"Tidak! Aku tidak ingin demi aku, kamu malah menjadi target semua orang, Tuan Han, kita bukanlah orang yang sejenis, kita punya perbedaan jauh, aku tidak ingin kamu digosip orang lain karenaku, aku tidak ingin kamu bermusuhan dengan Dharius juga."

"Grace, aku tidak peduli."

"Aku peduli! Aku sudah seperti begini, aku tidak ingin mencelakai satu orang yang benar-benar baik terhadapku lagi, Tuan Han, jika kamu benar-benar ingin membantuku, tolonglah bantu aku untuk menyelidiki siapa yang sebenarnya mencelakai aku, aku hanya punya satu permintaan ini saja."

Grayson menatapi Grace menabrak dinding dengan begitu saja, melihatnya pingsan begitu saja, didalam hatinya sangatlah panik.

Dia melompat turun dan memeluk Grace, dia membuat sebuah keputusan, dia mau melindunginya, dia mau Grace menjadi wanitanya.

Entah apapun yang terjadi, dia tidak akan melepaskannya!

Tapi Dharius malah tiba tepat waktu, dan merebut Grace dari tangannya dengan begitu seharusnya.

Dengan adanya Dharius, dia seharusnya sudah aman kan? Entah kenapa hati Grayson merasa sakit.

Terutama ketika terpikiran bahwa Grace saat ini mungkin tengah mengerang dibawah badan Dharius, hatinya merasa semakin sakit saja.

Grayson menghempaskan nafas dalam-dalam, malam ini dia mungkin kehilangan kesempatan yang paling bagus baginya.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu