My Perfect Lady - Bab 108 Perusahaan Sudah Diberhentikan (1)

"Apa yang terjadi?" Sebastian Qiao menatap sekretaris dengan ekspresi tidak senang.

Sekretaris berkata sambil terengah-engah, "Perusahaan kita di Kota N sudah dihenti operasikan."

"Apa?" wajah Sebastian Qiao langsung berubah seketika, "Atas alasan apa?"

"Banyak alasan. Penggelapan pajak, kualitas produk tidak memenuhi standar ...."

"Ini pasti ada orang yang membalaskan dendam. Apa sudah diperiksa siapa yang melakukannya?" tanya Sebastian Qiao dengan wajah pucat.

Dia sudah melakukan bisnis selama puluhan tahun. Tidak pernah bertemu hal seperti ini. Jelas sekali ada yang sedang mengerjainya.

"Iya, aku akan segera mengeceknya!" setelah sekretaris berkata seperti itu, baru saja berbalik, telepon berbunyi.

Setelah sekretaris menjawab telepon, sekretaris berbalik dan menatap Sebastian Qiao dengan wajah pucat, "Direktur Qiao, lokasi konstruksi juga ditutup. Katanya kurang aman, melanggar cara kerja normal, mengurangi bahan pembangunan."

"Sialan!" Sebastian Qiao bangun seketika.

Lokasi konstruksi ini dia bangun dengan usaha besar. Kalau ditutup, dia akan rugi banyak.

"Sebenarnya siapa yang sedang menyerang kami? Siapa?" Sebastian Qiao marah, "Cepat utus orang untuk periksa. Aku ingin lihat siapa yang sedang melawanku!"

Sekretaris pergi dengan buru-buru. Wilona Qiao juga bingung dengan masalah yang terjadi, jangan harap lagi Sebastian Qiao akan membantunya membalaskan dendam.

"Ayah, aku telepon pada Dennis dan Sophia. Lihat apakah mereka bisa membantu kita."

"Ok!" Sebastian Qiao menyetujui juga sekalian menelpon dan bertanya tentang keadaan sekarang.

Wilona Qiao segera menelpon Dennis Lu. Tapi Dennis Lu tidak menjawab, dia hanya bisa menelpon pada Sophia Lu.

Sophia Lu saat ini sedang menjaga Dharius Ye di kamar pasienn. Melihat Wilona Qiao menelpon, dia segera keluar untuk menjawab telepon. "Wilona, ada apa?"

"Sophia, perusahaan ayahku sudah diinvestigasi. Aku telepon Dennis juga tidak ada yang angkat. Apa kamu bisa bantu aku tanyakan pada Direktur Ye?"

"Kenapa bisa seperti ini? Aku akan langsung tanyakan pada Dharius apa yang terjadi." Sophia Lu segera kembali ke kamar.

Karena panik, dia juga tidak mempedulikan Dharius Ye yang ingin istirahat, langsung membangunkan Dharius Ye dan berkata, "Dharius, gawat."

"Apanya yang gawat?" Dharius manatapnya dengan tatapan kesal.

"Perusahaan keluarga Wilona sudah diinvestigasi ..."

"Apa hubungannya denganku?" belum selesai berkata, Dharius Ye sudah memutuskan perkataan Sophia Lu.

"Ini ..." tidak terpikir Dharius Ye malah berkata seperti itu. Sophia Lu seketika tersentak.

Dia bukan orang bodoh dan tiba-tiba langsung mengerti, jangan-jangan masalah perusahaan keluarga Wilona Qiao itu kerjaan Dharius Ye?

Kalau benar seperti ini, maka ada salahnya juga. Dia yang mengutus orang untuk mengerjai Grace Tang. Dharius Ye pasti curiga kalau Wilona Qiao adalah dalangnya baru kemudian membereskan Wilona Qiao.

Mengerti akan hal itu, Sophia Lu pergi dalam diam. Dharius Ye benar-benar baik pada si jalang itu. Bisa-bisanya melakukan hal seperti ini demi wanita itu.

Sekarang bagaimana? Wilona Qiao masih membutuhkan bantuan Dharius Ye di sana dan pasti akan datang menelpon. Dia harus menjawab apa.

Sophia Lu berpikir keras di sini, dan sepuluh menit lebih kemudian, Wilona Qiao kembali datang menelpon ke sini.

Sophia Lu membawa ponsel dan berjalan keluar lagi. Wilona Qiao bertanya panik dari ujung sambungan, "Sophia, apa kata Direktur Ye?"

"Dia juga tidak ada cara."

"Apa? Bagaimana mungkin Direktur Ye tidak ada cara?" Wilona Qiao mana mungkin percaya. Kalau ada hal Dharius Ye tidak bisa lakukan, maka di Kota A tidak ada orang yang bisa menyelesaikannya.

"Sophia, Dharius adalah manusia, bukan dewa. Ada juga hal yang tidak bisa dia lakukan."

"Aku tahu, Sophia. Ayahku juga sama sekali tidak ada cara. Bagaimana kalau kamu suruh Direktur Ye bantu komunikasikan?"

"Coba aku bicarakan ya. Tapi kamu juga jangan terlalu berharap."

Setelah menutup sambungan, Sophia Lu berbalik dan kembali ke dalam kamar pasien, tapi dia tidak membicarakan permintaan Wilona Qiao kepada Dharius Ye.

Malah bicara pada Dharius Ye, "Dharius, telepon Dennis tidak bisa dihubungi. Dia terus memikirkan masalah Ashley. Apalagi tadi dikatakan seperti itu oleh Grace, aku takut ada masalah dengannya."

"Kamu pergi cari dia saja." Dharius Ye menganggukan kepala.

"Aku pergi dulu. Setelah menemukan Dennis baru pulang temani kamu."

"Tidak perlu. Kamu hibur dia saja. Oh iya, bibi juga masih ada di rumah sakit. Tidak ada masalah besar di sini, sudah ada Max, kamu jaga bibi saja."

Pasti Dharius Ye ingin berduaan dengan si jalang. Hati Sophia Lu terasa tidak enak.

Tapi sekarang dia memiliki masalah yang lebih penting dia lakukan. Dia hanya bisa meletakkan kekesalan dalam dada, membawa tas meninggalkan rumah sakit.

Setelah Sophia Lu pergi, Max masuk ke dalam kamar pasien. Dharius Ye menatapnya dan bertanya, "Dimana dia?"

"Menemani Fera jalan-jalan di taman." jawab Max.

"Dia benar-benar santai ya." Dharius Ye mendengus dingin. Wanita itu begitu menjawab telepon langsung menghilang. Dipikir-pikir saja sudah emosi.

"Perlu aku panggil dia ke sini?"

"Tidak." Dharius Ye kesal dan ingin mengacangi Grace Tang.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu