My Perfect Lady - Bab 48 Pikiran dan Tindakan Sama (1)

Bak mandi bundar besar yang di tengah kamar mandi sudah terisi air, wajah Grace Tang memerah, diletakkan ke dalam bak mandi, sangat cepat Dharius Ye buka baju juga masuk ke dalam bak mandi.

Sekarang dua orang benar-benar terang-terangan, meskipun sudah banyak kali berhubungan seks, tapi suasana begini Grace Tang pertama kali ketemu, mukanya memerah dan tidak tau matanya harus melihat kemana.

Dharius Ye malah sangat senang, mengulurkan tangan merangkulnya ke dalam pelukan, berpura-pura menyeka punggungnya, mulut tidak lupa untuk meminta jasa: “Lihat betapa baiknya aku terhadapmu? Merendahkan diri untuk menyeka punggungmu, kamu adalah perempuan pertama yang aku layani, demi kamu aku sudah kehilangan muka lamaku ini.”

“Heng, kamu hanya tahu mengatakan perkataan yang baik, siapa tahu yang kamu katakan itu benar atau palsu?”

“Tentu saja itu benaran, apa aku perlu membohongimu?”

“Siapa tahu, kalian laki-laki semuanya bermulut manis, ngomongnya begini tapi lakuinnya beda.”

“Itu pria lain, bukan aku, aku biasanya pikiran dan tindakan selalu sama.”

“Kamu memuji diri sendiri saja?”

“Aku memuji diri sendiri? Kamu wanita ini benar-benar semakin sombong dan sewenang-wenang, kamu keluar cari tahu, apa aku tipe pria melayani perempuan?”

“Bukan.”

“Kalau begitu ya sudah?”

“Kamu bukan pria yang melayani perempuan, akan tetapi kalau dorongan sperma itu belum tentu juga.”

“Apanya yang dorongan sperma, aku ini bukannya berduduk diam saja.”

“Berduduk diam?” Grace Tang menertawakannya, pandangannya melihat ke barang yang bertegak lurus di tengah dua kaki Dharius Ye.

Dharius Ye dari tadi sudah tak terkendali dalam percintaan, tangannya dari belakang mengulurkan kemari, meremas payudaranya beberapa kali dengan ringan, pernapasan panasnya menyemprot ke leher Grace Tang, “Terhadap orang lain berduduk diam, terhadap kamu tidak bisa.”

“Ini lagi memuji aku atau memarahi aku?”

“Memuji kamu, kamu iblis ini, jiwaku telah diambil olehmu!” Dia langsung mengangkat Grace Tang duduk di atas badannya, menundukkan kepala menciumnya.

Grace Tang mengulurkan tangan mendorongnya: “Daya tahan dirimu tidak bagus malah menyalahkan orang?”

“Siapa bilang daya tahan aku tidak bagus? Kasih tahu kamu, aku beberapa tahun ini sudah melewati berbagai tempat, tidak tahu ada berapa perempuan ingin naik ke kasur aku, tapi aku selalu suci tak ternoda, hanya kamu, aku begitu melihat kamu sudah tak dapat terkendali, reputasi bertahun-tahun telah hancur di tanganmu.”

“Kamu berbohong, aku tidak percaya kamu sama sekali belum pernah menyentuh perempuan lain.”

“Buat apa aku bohongimu? Hal semacam ini juga bukan sesuatu yang layak dipamerkan.” Perkataannya membuat Grace Tang sedikit terkejut.

Maksud Dharius Ye bahwa dia adalah perempuan pertamanya? Bagaimana mungkin?

Sophia Lu perempuan itu begitu pintar menghitung, bagaimana mungkin melepaskan daging tebal yang di sampingnya?

Dia sedang memikirkan kebenaran dari perkataan Dharius Ye, tapi dia sudah tak terkendali, tangan besarnya menyelinap di payudara Grace Tang, membawa sedikit gelombang.

Grace Tang mengerakkan badan di atas badannya dengan tidak tenang, Dharius Ye menghisap puting payudaranya, berkata dengan perkataan tidak jelas: “Malam ini, kamu mesti menebusku dengan baik-baik.”

Perkataannya turun dia menegakkan badan dan masuk, Grace Tang tak tertahan mengeluarkan suara ringan, melihat kening Grace Tang mengerut, Dharius Ye melambatkan kecepatan, mencium bibirnya dengan lembut, sampai merasakan kebasahan baru bergerak cepat dengan tenang.

Malam ini Grace Tang disiksa mati-matian oleh Dharius Ye di dalam bak mandi, setelah mengendongnya kembali ke kasur dia memintanya sekali lagi.

Hari esok pagi Dharius Ye bangun dengan sangat pagi, tidak tahu apa yang dilakukan, Grace Tang ngantuk sampai tidak bisa buka matanya, hanya tidur dengan menutup kepala.

Kemudian Dharius Ye membuka selimut lalu di samping meniup telinganya: “Cepatan bangun, aku hari ini bawa kamu keluar main.”

“Tidak mau, aku mau tidur!” Grace Tang menutup muka tidak mau bangun.

Dharius Ye melihat dia tidak mau bangun, mengulurkan tangan dan mengelitiknya, Grace Tang diganggu olehnya sampai tidak dapat tidur lagi, terpaksa bangun membalikkan badan dan duduk dengan mengucek mata.

“Main kemana?”

Dharius Ye bersenyum-senyum: “Aku bawa kamu ke satu tempat yang bagus, kamu pasti suka.”

“Aku hanya ingin tidur, tidak ingin melakukan yang lain.” Grace Tang menguap.

“Kamu benar-benar membuat orang tidak tenang, aku menemanimu dirumah kamu mau tidur, tidak menemanimu bilangnya bosan, benar-benar sulit dilayani.”

“Bukankah ini hasil perbuatanmu semua? Lain kali tidak boleh menyentuhku!”

“Menyentuh siapa kalau tidak menyentuhmu?”

“Aku tidak peduli kamu mau menyentuh siapa, yang pasti jangan menyentuhku.”

“Apakah kamu serius?” Wajah Dharius Ye mengelap.

“Palsu.” Grace Tang melingkari lehernya: “Aku benaran sangat sangat capek.”

“Apa yang kamu lelahkan? Aku yang bergerak dari awal sampai akhir... ...”

“Nakal!”

“Apa ada salah yang dikatakan aku? Sepertinya kesehatanmu terlalu buruk, mesti memperkuat badan.”