My Perfect Lady - Bab 184 Menyadari Keanehan (1)

Fera dan Istri Andios sangat cepat sudah selesai melakukan prosedur pengurusan pasien pulang dan kembali ke kamar pasien, Grace Tang bangun dari paha Dharius Ye dan bersiap pulang.

Istri Andios mengulurkan tangan dan mau menenteng sekotak cherry itu, tapi Dharius Ye mendahului dan membuang cherry ke tong sampah: “Bawa pulang barang dari kamar pasien akan sial, buang saja, aku suruh orang beli kalau mau makan.”

Grace Tang melihat ke Dharius Ye, kenapa merasa dia agak aneh?

Beberapa orang keluar dari rumah sakit bersama, Grace Tang masuk ke mobil Dharius Ye, Max yang menyetir, Dharius Ye dan dia duduk di belakang.

Suasana di dalam mobil sedikit membosankan, setelah masuk ke dalam mobil, Dharius Ye menggenggam tangan Grace Tang dan memejamkan mata, bersender di kursi dan beristirahat.

Dia dua malam berturut-turut tidak tidur, mobil belum disetir jauh, dia sudah tertidur.

Grace Tang menyesuaikan posisi kursi dengan pelan, agar dia tidur dengan sedikit lebih nyaman.

Max melihat tindakan Grace Tang dengan sangat jelas, melihat wajah Tuan Muda, dia pasti semalaman tidak tidur lagi.

Max merasa sakit hati, dia masih diam-diam menyalahkan Grace Tang berbuat seenaknya terhadap Tuan Muda.

Sekarang melihat perhatian Grace Tang terhadap Dharius Ye, hatinya menjadi lebih nyaman.

Mobil sangat cepat sudah sampai di Hilltop Villa, Max memarkirkan mobil, saat mau membangunkan Dharius Ye, dia dicegah Grace Tang: “Biarkan dia tidur sebentar di sini, kalau dibangunkan, nanti tidak bisa tidur lagi.”

“Oke!” jawab Max dengan hormat.

Grace Tang membuka pintu dan keluar, Andreas dan Ibu Guan sang istri menghampiri kemari, “Nona sudah pulang!”

Grace Tang mengangguk, Ibu Guan mengulurkan tangan dan memegang dia, Ibu Guan tidak tahu Grace Tang pura-pura keguguran dan menangis, “Nona yang kasihan, aku bawa kamu istirahat ke atas.”

Grace Tang juga tidak mengatakan kenyataan dan membiarkan Ibu Guan membawa dia ke dalam kamar, setelah berbaring sebentar di atas kasur, Fera juga sudah kembali.

Dia sangat cepat masuk ke kamar dan melihat Grace Tang, Grace Tang mengecilkan suara: “Kak Fera, mulai hari ini kamu pulang ke rumah yang sebelumnya disewa.”

“Aku masih mau merawat kamu dua hari lagi baru pergi.”

“Aku tidak perlu kamu rawat, kamu pergi awasi Stella Liu, mendapatkan kepercayaan dia lebih penting daripada merawat aku.”

“Baiklah kalau begitu.” Fera bangun. “Aku pergi.”

“Oke, aku utus beberapa pengawal, kamu beraktinglah dengan baik, hubungi aku lewat telepon kalau ada kejadian.”

Fera mengiyakan dan pergi, Grace Tang bersender di bantal dan merenung beberapa lama.

Ibu Guan naik ke lantai atas dan membawakan dia makanan, tadi pagi Grace Tang hanya minum satu mangkuk sup, perutnya sudah lapar sejak tadi.

Mencium aroma makanan, dia langsung bangun, Ibu Guan berdiri di samping dan melihat dia makan, sambil memberitahu hal yang harus diperhatikan dalam masa nifas.

“Nona, beberapa lama ini tidak boleh makan pedas, tidak boleh minum dingin, tidak boleh terkena air dingin, pakai baju lebih tebal, agar kedepannya tidak sakit.”

“Tidak boleh makan pedas?” Grace Tang berhenti, dia terlihat sangat sengsara.

“Ditahan saja.” Ibu Guan tahu dia suka makan pedas.

Grace Tang mengangguk, tidak boleh makan pedas di rumah, dia bisa makan ke restoran, ini bukan masalah besar.

“CEO Ye kenapa di mobil dan tidak naik?” Ibu Guan bertanya lagi.

“Dia sedang tidur di dalam mobil, biarkan dia tidur saja.” Grace Tang menghabiskan satu mangkuk nasi, perutnya sudah kenyang, dia meletakkan sumpit dengan puas: “Oh iya, sudah siapkan makanan untuk Max belum?”

“Sudah disiapkan, dia sedang makan di ruang makan.”

“Juga siapkan makanan untuk dia, nanti tunggu dia bangun baru makan.” “Dia” ini tentu saja menunjuk pada Dharius Ye.

Ibu Guan mengangguk: “Aku segera menyiapkan ke bawah, apakah ada yang CEO Ye tidak suka makan?”

“Tidak suka makan pedas, sekarang aku masih tidak tahu yang lain.” jawab Grace Tang dengan tidak peduli.

“Oh iya, masih ada satu hal.” Ibu Guan membereskan mangkuk dan sumpit, ekspresinya sedikit tidak alami.

“Ada apa?” Grace Tang merasa aneh.

“Mending kamu suruh CEO Ye pulang, kamu sedang masa nifas, tidak boleh tinggal satu kamar. Dia muda dan tidak mengerti, kalau dia tidak tahan dan melakukan denganmu, kedepannya kamu akan menderita.”

Grace Tang merasa sedikit canggung, dia belum berkata, terdengar suara batuk ringan dari luar pintu, tidak tahu Dharius Ye sudah naik sejak kapan.

Melihat Dharius Ye, Ibu Guan keluar dengan canggung.

Dharius Ye masuk ke dalam, dia masih terlihat lelah, “Kenapa tidak bangunkan aku?”

Grace Tang melototi dia dan tidak berkata.

Dharius Ye berdiri di depan pintu dan mendengar percakapan antara Grace Tang dan Ibu Guan dengan sangat jelas, walaupun Grace Tang menunjukkan rasa tidak senangnya, tapi dalam hatinya masih ada dia.

Dia merasa sangat senang di dalam hati, dia tidak mempedulikan ekspresi Grace Tang dan duduk di sofa dengan hanya mempedulikan diri: “Aku sudah lapar.”

“Kamu bukannya datang merawat aku? Masa tunggu aku melayani kamu? Huh.” kata Grace Tang.

Dharius Ye dibalas sampai tidak bisa berkata, dia menghela nafas dan berdiri, Grace Tang berkata: “Kamu sudah dengar perkataan Ibu Guan belum? Cepat pulang, jangan tinggal di sini dan mencelakai aku.”

“Tenang saja, aku tidak akan macam-macam denganmu.”

“Aku tidak paham lagi, kamu tidak mengerti cara merawat orang, di sini juga jauh, kamu ngapain tinggal di sini? Tidak bisa tunggu aku pulih baru datang?”

Dharius Ye mendengar dan menoleh ke Grace Tang: “Kamu sangat tidak suka aku tinggal di sini?”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu