My Perfect Lady - Bab 155 Perundingan (1)

Grace Tang tiba setengah jam lebih telat dari waktu yang telah disepakati, dia perlahan berjalan masuk ke dalam kafe, dan melihat Sophia Lu duduk dengan acuh tak acuh di dekat jendela.

Dia sengaja berdandan hari ini, rambut, pakaian, dan perhiasannya dipilih dengan cermat olehnya, dan dia terlihat sangat cantik.

Dia duduk dengan tenang di sana, kecantikkannya, keanggunannya telah menarik perhatian banyak orang di dalam kafe.

Sebaliknya Grace Tang terlihat sangat kasual, pakaiannya sangat sederhana, tidak ada perhiasan, dan tidak merias wajahnya.

Tetapi, Grace Tang segera menjadi pusat perhatian.

Orang-orang yang baru saja menatap Sophia Lu, tanpa disadari menatap Grace Tang.

Dia terlihat murni, cantik, dan indah, membuat tatapan orang-orang bersinar, sampai tidak ingin memalingkan mukanya.

Grace Tang memandang Sophia Lu, dia sengaja telat datang karena ingin melihat seberapa besar kesabaran Sophia Lu.

Sama sekali tidak bisa melihat ekspresi tidak sabar di wajah Sophia Lu, lagi pula dia sudah menjadi Nona Besar selama bertahun-tahun, dan sudah memiliki banyak pengalaman, dia sangat kagum dengan ketenangan Sophia Lu.

Grace Tang tersenyum tipis dan berjalan ke samping Sophia Lu, "Maaf, Dharius terus menggelayutiku, jadi aku terlambat."

Dia segera duduk dan memanggil pelayan: "Blue Mountain Coffee."

Sophia Lu menatap Grace Tang yang sangat sombong, dia benci padanya, jalang sialan, dia sengaja datang terlambat, sengaja membuatnya menunggu dia.

Dia berusaha tetap tenang: "Apakah Nona Tang sedang pamer?"

"Pamer? Apakah ada?" Grace Tang menatapnya sambil tersenyum. "Aku dan Dharius saling jatuh cinta, aku rasa tidak perlu dipamerkan?"

"Apakah kamu tidak tahu bagaimana menulis kata malu?" Sophia Lu tidak bisa menahan dirinya.

"Aku tidak tahu, bisakah Nona Lu memberitahuku bagaimana menulis kata malu?" Grace Tang tersenyum dan mengangkat alisnya terhadap Sophia Lu.

"Kamu!"

"Aku kenapa?" potong Grace Tang, "Seperti perkataanku, aku dan Dharius saling jatuh cinta, apakah salah jika kita bersama?"

"Kamu dan Dharius saling jatuh cinta memang tidak salah, tetapi apakah kamu tidak tahu bahwa Dharius sudah memiliki seorang pacar?" tanya Sophia Lu.

"Pacar?" Grace Tang memandang Sophia Lu, dan menatapnya, "Kamu adalah pacar Dharius, aku juga adalah pacar Dharius, apakah ada perbedaan?"

"Aku sudah berpacaran dengannya dalam waktu yang lama, apakah kamu tidak tahu?" Sophia Lu menahan amarahnya.

"Sudah lama bersamanya? Bisakah ini disebut sebagai alasan?" sarkasme di wajah Grace Tang menjadi lebih jelas.

"Kenapa tidak? Bukankah yang datang terakhir harus mengalah kepada pada yang datang pertama? Nona Tang terlihat sangat tidak tahu malu."

"Tidak tahu malu? Darimana aku tidak tahu malu? Apakah hanya karena Dharius terlebih dahulu bertemu dengan Nona Lu? Aku ingin bertanya kepada Nona Lu, bagaimana perkembangan hubungan kamu dengan Dharius?"

"Perkataanmu tidak masuk akal!"

"Yang tidak masuk akal sepertinya Nona Lu?" Grace Tang memandang rendah Sophia Lu. "Aku tidak mengerti, apakah kamu berhak memerintahku? Apakah kamu sudah menikah dengan Dharius? Apakah kamu memiliki surat nikah?"

Sophia Lu memandang Grace Tang dengan terkejut, Grace Tang terus mencibir: "Tidak ada surat nikah, apakah kamu sudah bertunangan? Atau kamu sudah bertemu dengan orang tua Dharius?"

Darimana Sophia Lu mendapatkan surat nikah, darimana dia bertunangan dengan Dharius? Dan tentu saja dia belum bertemu dengan keluarga Dharius.

Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Grace Tang.

"Aku tidak tahu identitas apa yang digunakan oleh Nona Lu untuk berbicara denganku? Apakah dengan identitas pacar?" Grace Tang memandangnya dengan jijik.

"Kamu hanya pacarnya, dan bukan istrinya, sekarang kamu bisa bercerai setelah menikah. Kamu semakin terlihat tidak pantas, kembalilah ke tempat asalmu!"

"Bagaimana kamu bisa berkata seperti ini?" Sophia Lu bergemetar karena menahan amarahnya.

Dia selalu mengira Grace Tang takut kepadanya, dan gelisah, tetapi dia tidak menyangka ternyata dia sama sekali tidak takut padanya.

"Aku kenapa? Apakah ucapanku salah?" tanya Grace Tang.

"Bagaimana kamu bisa begitu tidak tahu malu?" Sophia Lu berusaha menahan keinginannya untuk menyiram kopi ke wajah Grace Tang.

Tenang, dia harus tenang, dia adalah Nona Besar, dia tidak boleh marah kepada orang biasa ini, karena ini bisa menurunkan statusnya.

Melihat dia menarik napas panjang, Grace Tang tertawa dingin.

"Tidak tahu malu? Nona Lu tampaknya sangat mulia? Jika kamu sangat mulia kamu tidak akan berinisiatif untuk menggoda pria, dan berusaha melemparkan dirimu padanya!"

"Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?"

"Apakah kamu tidak tahu apakah ucapanku omong kosong atau tidak? Apakah Nona Lu sudah lupa bagaimana waktu itu kamu menggoda Tuan Muda Ketiga?" Grace Tang tersenyum.

Sophia Lu seketika membeku, waktu itu setelah dia mendapatkan Dharius Ye dia segera menyebarkan berita bahwa dia telah mencampakkan Grayson Han, dan membuat banyak Nona Besar iri padanya.

Sophia Lu berani menyebarkan berita seperti itu karena dia tahu bahwa Grayson Han bukan orang yang suka bergosip, dan tidak akan menyalahinya karena masalah ini.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu