My Perfect Lady - Bab 210 Menanggung Akibatnya (2)

Kalau dipikirkan lagi ini sangat kebetualan, dia juga bertemu dengan seorang pria yang pingsan karena terluka parah saat dia sendirian berkeliaran di salju.

Pria itu terluka parah, wajahnya tidak bisa dikenali, Grace awalnya mengira dia sudah mati.

Grace sebenarnya berencana untuk meninggalakannya, tapi kemudian ia melihat pria itu menggerakkan tangannya, ia menduga bahwa lelaki itu masih hidup.

Dia dengan berani menggali tumpukan es dan membantu lelaki itu keluar dari salju. Setelah ia menyeretnya beberapa jauh, ia bertemu dengan orang lokal yang sedang berpatroli, akhirnya mereka diantar ke rumah sakit.

Pria itu terluka parah dan mengalami koma. Karena Grace tidak dapat menemukan pamannya, dia tetap di rumah sakit untuk menjaga pria itu.

Dia tidak meninggalkan rumah sakit sampai pamannya menemukannya. Dari awal hingga akhir ia tidak tahu identitas lelaki itu.

Grace dapat menebak bahwa pertemuan antara Sophia dan Dharius juga seharusnya disebabkan oleh longsoran salju. Dharius terjebak di salju dan pingsan. Sophia menyelamatkannya.

Karena longsoran salju, indentitasnya tidak terungkap, penampilannya juga berbeda, maka itu Sophia seharusnya tidak tahu identitas Dharius.

Grace sangat kecewa mengetahui bahwa Sophia memang sang penyelamat Dharius. Kenyataannya, yang dia inginkan adalah fakta sebaliknya. Dharius mencari orang yang salah, Sophia bukanlah orang yang menyelamatkannya.

Dengan begini, dia memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan dan membuat Sophia sampai ia tidak bisa berkutik. Tapi kenyataannya malah membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah tahu bahwa Sophia memang menyelamatkan Dharius, Grace merasa sangat frustrasi, di wajahnya terukir ekspresi yang emosional.

Dennis memandang Grace dan berpikir bahwa ekspresi sedih Grace saat ini dikarenakan bahwa ia baru mendengar tentang hubungan Yohana dan Dharius.

”Grace, jangan terlalu banyak berpikir. Yohana Gu telah pergi. Kak Dharius pasti akan memperlakukanmu dengan baik."

Grace memicingkan bibirnya: "Kuharap begitu."

Mobil Grayson melaju ke gedung kantor pusat Han dengan cepat, dia keluar dari mobil dan dengan cepat memasuki lift khusus. Telepon berdering lagi, Grayson mengerutkan kening dan mematikannya.

Telepon berdering lagi, dia dengan terpaksa mengangkatnya. Kemudian terdengar suara Gibson Han : "Ada apa, apa kau tidak berani menemuiku?"

“Aku sudah sampai di perusahaan.” Grayson Han menutup telepon ketika dia selesai berbicara.

Di kantor presiden, Gibson duduk di kursi Grayson dengan gagah, asisten khusus Grayson pun tidak berani untuk menampakkan dirinya dan hanya bisa berdiri di samping sambil mengamati.

Langkah kaki terdengar dari luar, pintu kantor presiden segera didorong terbuka, lalu Grayson Han muncul di pintu.

Melihat Grayson Han datang, asistennya menghembus nafas lega, "Tuan Han!"

“Keluarlah!” Grayson Han melambai pada asistennya.

Asisten khusus seolah diberikan perintah kerajaan, ia segera mengangkat kakinya dan pergi, lalu menutup pintu.

Grayson Han berjalan ke sofa dan duduk, menatap Gibson Han: "Ayah kenapa datang?"

“Memangnya aku tidak boleh datang?” Gibson Han tersenyum menyeringai padanya, “Aku bertanya padamu, kenapa kamu tidak menjawab teleponku?”

"Sibuk, tidak ada waktu," jawab Grayson Han ringan.

"Oh? Kau tidak ada waktu tapi ada waktu untuk membeli cemilan?"

“Kamu menyuruh orang mengikutiku?” Grayson memandang Gibson Han dengan marah.

"Nak, aku sangat tau jelas tentangmu. Ayahmu ini makan lebih banyak garam daripada yang kamu makan nasi. Lebih baik kau mendengarkan kata-kataku." Gibson Han menatap Graysondengan senyuman dingin.

Grayson tidak berbicara tetapi hanya memandang Gibson Han dengan tenang. Dia tampak seperti dirinya sendiri ketika dia masih muda, dan Gibson Han sedikit kesal.

Diantara dua anak laki-lakinya, hanya Grayson yang mewarisi sifatnya. Ia tidak sombong, mudah jengkel, atau mudah marah. Dari luar, ia tampak seperti pria tampan biasa, lembut seperti batu giok, tetapi ketika ia melakukan sesuatu, ia sangat tegas dan tidak akan pernah melembut.

Gibson Han selalu menaruh harapan besar pada Grayson Han. Keluarga Han sudah pasti akan berkembang ke level selanjutnya di tangan Grayson.

Tetapi sekarang putranya yang sangat ia banggakan, mulai melakukan sesuatu yang membuatnya tidak puas.

Untuk sesaat, sepasang ayah dan putra itu saling memandang, dan Gibson Han berkata: "Siapa yang membiarkan kamu menghubungi Anson Liu?"

"Aku sendiri!"

“Kau sangat berani ya!” Gibson Han berkata dengan tajam.

"Apakah kamu tahu berapa banyak masalah yang kau bawa pada rencanaku jika berhubungan dengannya? Jika kamu membiarkan Dennis sampai sadar, apakah kamu tahu bahwa rencanaku untuk membeli Seven Stars Corporation akan gagal?"

"Ayah, kamu punya cara lain, kamu tidak harus sampai berhati-hati seperti ini, kamu juga tidak harus menjebak orang."

"Mimpi! kamu ingin aku memberi ijin untuk menikahinya? Lakukanlah di kehidupanmu selanjutnya! Tidak, bahkan tidak usah memikirkannya di kehidupanmu selanjutnya!" Gibson Han segera tahu apa yang dimaksud putranya. Dia masih belum menyerah pada Grace, dia ingin menyelesaikannya dengan pernikahan.

“Alasannya?” Grayson Han tetap maju bertanya.

"Alasannya adalah dia tidak akan menyetujui permintaan ini. Dia bahkan tidak setuju pada saat dia miskin, dia pasti tidak akan menyetujuinya sekarang."

"Itu tidak benar." Tatapan Grayson jatuh. "Bukankah aku juga tidak setuju pada saat itu? Tapi sekarang aku menyesalinya. Dia tidak pernah bertemu denganku saat itu. Bagaimana bisa ada perasaan? Sekarang, aku jelas melihat bahwa perlakuannya padaku berbeda dari perlakuannya terhadap orang lain."

"Haha!" Gibson Han kembali mencibir. "Wah, cobalah bercermin. Apakah kau lebih baik dari Dharius Ye, sebaik apa? Bahkan perempuan itu bisa mempergunakan orang seperti Dharius, bagaimana dia bisa tunduk padamu?" "

“Dharius tidak pernah baik terhadapnya, bagaimana dia bisa memberikannya kasih sayang yang sesungguhnya?” Grayson Han tidak marah, “Lagipula, dia saja bisa munyukai orang seperti Dennis dengan sukarela, apa aku tidak lebih baik dari Dennis?”

“Apakah kamu akan pergi ke jalan buntu?” Gibson Han marah. “Nak, coba pikirkan baik-baik, jangan sampai itu menyusahkanku. Hanya dengan membuat identitasnya diketahui publik, aku bisa membuatnya menanggung semua akibatnya.”

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu