My Perfect Lady - Bab 138 Bukankah Sepakat Dari Awal......(2)

“Bukan. Hadiah Tuan Han.”

“Buang!”

“Hah? Mengapa?” Grace Tang terpana.

“Tidak kenapa, aku suruh buang, kamu harus buang.”

“Darius, kamu logis tidak? Ini adalah hadiah pindah rumah dari Tuan Han, apakah sopan aku buang?”

“Kamu tidak buang karena ini hadiah ataukah karena ini adalah hadiah Tuan Han?”

“Tentu saja karena ini adalah hadiah.”

“He he, adakah orang yang menghadiahkan barang seperti ini? Apakah kamu tidak tidak tahu apa arti hadiah bunga anggrek dari pria kepada wanita?”

“Tahu, bunga anggrek adalah raja bunga, mewakili suci dan luhur.”

“He he, hanya melambangkan suci dan luhur, bukan melambangkan cinta yang abadi?”

“Dharius , aku dan Tuan Han hanya teman biasa.”

“Kamu buang bunganya, aku akan percaya kalian adalah teman biasa, jika sebaliknya……”

“Aku tidak buang, ini adalah ketulusan hati Tuan Han, apa artinya jika aku buang?”

“Baik! Kamu jaga niat baik Tuan Han!” Dharius Ye berdiri dan pergi.

Grace Tang menjulurkan tangan menghalangi namun didorong olehnya.

Grace Tang mengikutinya keluar dan memeluknya di koridor:”Dharius, ada apa bicarakan baik-baik, bunga adalah pemberian Tuan Han, bagaimana aku menjawabnya jika ditanya Tuan Han, jika kamu tidak suka, biar aku kembalikan pada Tuan Han saja?”

Dharius Ye marah besar, jika Grace Tang mengembalikan bunga pada Grayson Han, Grayson Han pasti akan menelepon untuk mengejeknya.

Wanita yang pantas mati ini memang sengaja!

Dia membuka jari tangannya, “Aku ada urusan harus pulang urus, pergi dulu!”

Grace Tang melihat kepergian Dharius Ye, hatinya juga tidak senang, Dharius Ye terlalu picik.

Dia dan Grayson Han hanya teman biasa, apa yang dia ingin lakukan dengan menyuruhnya membuang bunga tanpa mencari tahu kebenaran?

Tidak boleh dimanjakan sifat buruknya, semakin dimanjakan dia merasa semakin benar.

Biarkan saja pergi, dia tidak senang biarkan saja tidak senang, jika selalu senang malahan mengangap sudah sepantasnya.

Malam itu Grace Tang tertidur larut malam, setelah bangun dia berpesan pada Andios Guan untuk mengantarnya menjenguk Fera.

Dalam perjalanan Andios Guan memberitahunya:”Nona, Wilona Qiao sepertinya tidak mengetahui Dennis Lu terluka, hingga saat ini tidak datang ke rumah sakit.”

“Oh ya?” Grace Tang berpikir sejenak. Calon suami dirawat di rumah sakit karena terluka, calon istri tidak datang menjenguk, bukankah sangat aneh?”

Apakah keluarga Lu tidak memberitahu keluarga Qiao? Dennis Lu terluka digigit ular bukanlah hal kecil, seharusnya Sophia Lu adalah orang pertama yang akan memberitahu Wilona Qiao, mengapa hingga saat ini tidak diberitahu?

Tidak perduli apa rencana Sophia Lu, apa yang tidak ingin dia lakukan akan menjadi hal yang ingin dia lakukan.

Grace Tang berguman, “Wilona Qiao seharusnya belum tahu Dennis Lu tergigit ular, kamu segera beritahu Wilona Qiao tentang Dennis Lu dirawat di rumah sakit.”

Grace Tang pergi ke kamar Fera, Fera terlihat sembuh dengan cepat, ribut ingin keluar rumah sakit ketika melihat Grace Tang.

“Grace, aku bosan sekali, biarkan aku keluar rumah sakit!”

“Jangan buru-buru, tunggu 2 hari lagi.”

“Lukaku sudah tidak masalah, bisa dirawat jalan. Anggap aku mohon kepadamu!”

“Baiklah, biar Andios urus administrasimu untuk keluar rumah sakit.” Grace Tang tahu betapa membosankannya tinggal di rumah sakit, akhirnya dia menyetujuinya.

Andios Guan membantu Fera mengurus administrasi keluar rumah sakit, Grace Tang dan Fera keluar dari rumah sakit.

Ketika mobil sampai di tengah jalan, Grace Tang menyuruh Andios Guan, “Pergi jenguk Dennis Lu.”

Andios Guan mengiyakan dan segera menuju rumah sakit tempat Dennis Lu dirawat, mereka bertiga menuju kamar pasien.

Berjalan hingga depan kamar pasien, terdengar suara Wilona Qiao yang penuh kecemasan dan nada menyalahkan bertanya:”Mengapa tidak memberitahuku kamu terluka? Mengapa membohongiku kamu dinas luar kota? Dan mengapa kamu menyelamatkan orang hina itu tanpa memperdulikan apapun? Apa sebenarnya hubunganmu dengan orang hina itu?”

Grace Tang menunjukkan senyuman dingiin, baguslah jika Wilona Qiao sudah datang.

Suara Dennis Lu sedikit dingin:”Lihatlah dirimu sekarang seperti apa? Penuh dengan kata-kata kotor, sungguh memuakkan!”

“Apa? Kamu bilang aku memuakkan? Dennis Lu beritahu aku apakah kamu juga tergoda oleh kecantikan orang hina itu? Apakah kamu menyukai orang hina itu sehingga menyelamatkannya tanpa memperdulikan apapun?”

“Kamu bicara sembarangan apa?”

“Jangan membantah, aku tahu kamu punya perasaan terhadap orang hina itu, matamu saat memandangnya selembut saat kamu memandang Ashley Qiao.” Wilona Qiao semakin merasa tidak benar, dia dipenuhi api kecemburuan.

“Dennis Lu, aku beritahumu, kamu jangan bermain-main denganku, hari ini kamu harus jelaskan padaku.”

“Jelaskan apa? Apakah kamu gila?” Dennis Lu kesal, “Jika kamu mencari gara-gara seperti ini maka tiada yang pantas dibicarakan lagi antara kita.”

“Apa maksudmu? Apa maksud perkatamu?” Wilona Qiao semakin meninggikan suaranya, “Hatiku penuh dengan dirimu, setiap hari mengkhawatirkanmu, kamu ternyata berbicara seperti ini kepadaku, Dennis Lu kamu sungguh tidak berperasaan!”

“Kamu bisa saja tidak perlu mengkhawatirkanku.” Dennis Lu dengan kesal melihat Wilona Qiao sekilas, “Aku sangat lelah, jika kamu juga lelah maka bubar saja!”

“Kamu serius? Dennis Lu kamu ingin putus denganku demi orang hina itu?”

“Apa yang kamu sembarangan bicarakan?”

“Aku sembarangan bicara, baik, jika kamu bersikap begini terhadapku, jangan salahkan aku, aku segera cari Direktur Ye.” Wilona Qiao tersenyum dingin, “Akan kulihat bagaimana Direktur Ye akan menghadapi kalian jika mengetahui kamu punya perasaan terhadap orang hina itu!”