My Perfect Lady - Bab 103 Diatur Di Meja Untuk dilaksanakan (1）

Sophia Lu merenungkan sejenak setelah memutuskan telepon, Dharius Ye ternyata menghadang pisau dengan tangan, jelas sekali masalah ini tidak bisa diselesaikan secara sembunyi lagi.

Pacar sendiri terluka, tentu saja dia yang sebagai pacar resmi harus menjenguknya, dia akan menemani terang-terangan di samping Dharius Ye, mulai sekarang pertarungan antara dia dan Grace Tang tidak secara sembunyi, melainkan akan secara terang-terangan.

Grace Tang menemani Fera mengobrol sebentar, Fera tertidur karena mengantuk, barulah dia kembali ke kamar Dharius Ye.

Dharius Ye bersandar pada kasur memejamkan mata, suster kecil tidak pernah meninggalkan dirinya.

Grace Tang membuka pintu, dia merasa lucu melihat suster kecil memelototi Dharius Ye, dia dengan langkah cepat berjalan ke samping ranjang, Dharius Ye membuka mata”Sudah kembali!”

“Ya!” Grace Tang duduk di pinggir kasur, menjulurkan tangan menggenggam tangan Dharius Ye, ”Bagaimana kondisimu sekarang?”

“Saya merasa baikan dengan melihatmu.” Dharius tersenyum kepadanya.

Grace Tang memandangnya dengan manja, suster kecil melihat mereka saling memandang penuh arti, menyadari keberadaan dirinya sangat tidak diperlukan saat ini, pergi dengan terpaksa.

Max berjalan masuk, “Tuan Muda, orang itu telah meninggal.”

Ekspresi wajah Dharius Ye tidak berubah, “Beraksi di rumah sakit?”

“Bukan di rumah sakit, seharusnya sebelumnya telah dikasih minum obat.” Max menjelaskan, “Saya telah menyuruh orang menyelidiki tetapi tidak mendapatkan informasi tentang orang ini, bukan orang lokal, juga bukan orang jalanan.”

“Sangat sadis!” Ekspresi Dharius Ye masih datar.”Menurutmu siapa yang suruh?”

“Untuk saat ini sepertinya hanya Nyonya Tang dan Sebastian Qiao.”

“Jika begitu ikuti mereka, saya tidak percaya tidak bisa menangkap ekor rubah mereka.”

“Ya, saya telah sampaikan perintah.”

Mata Dharius Ye dingin, berani menyentuh wanitanya, sudah bosan hidup, jika tidak memberikan pelajaran kepada Sebastian Qiao, dia tidak tahu Tuan Ma memiliki berapa mata.

Dia berpikir sejenak, “Belum bisa memastikan siapa yang melakukan ini sekarang, begini saja kamu pesankan untuk memberikan sedikit kesulitan kepada Sebastian Qiao, peringatkan dia.”

“Baik!” Max mundur.

Grace Tang mendengar dengan jelas, kejadian kali ini Dharius Ye dan Max hanya curiga kepada Nyonya Lu dan Sebastian Qiao berdua, Grace Tang malah ada tambahan 1 orang yang dicurigai.

Namun ini bukan waktunya untuk menyampaikannya, Sophia Lu sepertinya berbeda dalam hati Dharius Ye, tanpa bukti nyata dia takkan membuka mulut.

Melihat ekspresi serius Dharius Ye yang tidak senang, dia berusaha mencairkan suasana:”Mau minum air?”

Dharius Ye menggelengkan kepala, Grace Tang mengambil sebuah apel, “Saya kupas apel untukmu?”

“Saya tidak ingin makan apel.” Dharius Ye melihat Grace Tang,membuka mulut tersenyum, “Saya ingin makan kamu.”

“Jangan bercanda, saya lagi bicara serius.”

“Saya juga bicara serius.” Dharius Ye kembali pada sifat normal, tersenyum manis melihat Grace Tang, Grace Tang merangkul lehernya, mendaratkan beberapa ciuman di pipinya.

“Sekarang sudah ya.”

“Tidak.”

“Apa maumu?”

“Bukankah tadi sudah saya bilang?” Ketika keduanya bercanda, terdengar langkah kaki dari luar, Andreas menerobos masuk.

Melihat Grace Tang baik-baik saja, dia menghela nafas lega, “Terima kasih ya Tuhan, yang penting nona selamat.”

“Kakek Andreas, jika tidak ada Dharius Ye, saya sepertinya sudah celaka.” Grace Tang menceritakan kejadiannya secara garis besar.

“Bahaya sekali, seandainya tidak ada Direktur Ye……” Andreas mengeluarkan keringat dingin, memberikan penghormatan kepada Dharius Ye, ”Direktur Ye, terima kasih atas bantuan Anda, saya mewakili tuan dan nona besar kami untuk berterima kasih pada Anda!”

Dharius Ye tersenyum datar:”Saya menyelamatkan Grace hanya karena dia adalah wanita saya, tiada hubungan dengan Tuan Tang.”

“Ya, tetapi bagaimanapun tetap harus berterima kasih pada Direktur Ye.”

Setelah berbicara beberapa patah kata, Andreas pergi menjenguk Fera, melihat kepergiannya, Dharius Ye sambil berpikir mengatakan:”Perkataan Pengurus Guan ini sangat berarti.”

Grace Tang yang tidak memahami maksudnya pun bertanya, Dharius Ye menjelaskan:”Tadi mengatakan mewakili tuan dan nona besar kami untuk berterima kasih pada Anda, apakah nona besar ini maksudnya adalah bibimu?

“Kenapa?”

“Tuan Tang adalah ayahmu, sebagai pengurus keluarga Tuan Tang, wajar jika dia mewakili Tuan Tang berterima kasih kepadaku, tetapi mewakili bibimu berterima kasih kepadaku, ini apa hubungannya?”

Grace Tang terperanjat, statusnya diketahui oleh Andreas, tidak bisa menyalahkan dia salah bicara karena panik tadi, Dharius Ye yang cerdas menemukan kesalahan dalam pembicaraannya, dia tersenyum, “Mungkin nona besar yang dimaksud adalah saya.”

“Salah, nona besar ini maksudnya adalah bibimu, pasti bukan kamu, Andreas selalu memanggilmu dengan nona.” Dharius Ye memperbaiki.

“Mungkin karena terlalu buru-buru sehingga salah bicara.”

“Andreas adalah orang yang telah tinggal di keluarga Tang berpuluh-puluh tahun, orang yang telah melewati badai besar, biar terburu-buru pun takkan salah bicara, pasti ada alasannya.” Dharius Ye mengernyitkan dahi merenung.

“Namanya manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dia bukan dewa, juga berumur tua, wajar jika salah bicara.” Grace Tang khawatir dia terus memikirkannya, segera mengalihkan bahan pembicaraan:”Baiklah, kita tidak bahas ini, makan malam ingin makan apa?”

“Tentu saja makan kamu.” Dharius tersenyum melihatnya.

“Masih bercanda, jika kamu begini lagi saya pergi ke tempat Kak Fera.”